delapan

3.5K 282 1
                                    

Aku berlari ke kamarku,membuka dan menutup pintu itu dengan bantingan sehingga mengeluarkan bunyi yang keras.
Aku menangis meraung, aku bisa melakukan ini karna ayah dan ibu tidak ada dirumah,mungkin kalau ada ayah dan ibu,mana bisa aku seperti ini. Menangis meraung,terisak dan terkadang berteriak.

Drrt drrt

Getaran berasal dari ponselku,aku mentapnya malas,tapi karna penasaran akhirnya aku mengambilnya.aku berharap banyak saat itu,tapi harapanku musnah saat yang meneleponku bukan orang yang aku harapkan,tau kan siapa yang aku harap,bodoh memang tapi aku masih berharap noval menghubungi ku dan meminta maaf padaku.aku kembali memusatkan tatapanku pada ponselku.
Mencoba melihat dengan baik karna kacamata ku sudah berembun karna tangisan.

Derren calling...

Aku mengerenyit heran.bukankah dia sedang bertunangan hari ini? Mengapa derren menghubungi ku.
Akhirnya aku memutuskan untuk mengangkat panggilan itu,mencoba untuk menghentikan isakanku,menghela nafas dalam, dan menghapus sisa air mataku.

Hhuhhh

"Hallo" jawabku

"keluarlah,aku ada di depan rumahmu" jawab derren.

Aku segera beranjak dari ranjang tidurku yang sudah tidak beraturan karna ulah ku,aku berlari kecil ke ar
Ah jendela dan mengintip di balik jendela kamarku.
Benar saja mobil derren sudah ada di depan. dengan langkah besar aku segera menuruni anak tangga,tapi terdiam tepat di depan pintu sebelum aku meraih knop pintu.

Aku menatap tubuhku.

Pasti derren akan marah melihat tubuhku sekarang.batinku

Tapi dengan berat hati,akhirnya aku memutuskan untuk keluar menemui derren. tampak derren sedang berdiri seraya menyender di mobilnya,baju kemeja biru langit dengan dua kancing terbuka dari atas yang pas dengan tubuhnya yang six pack,juga dengan celana bahan hitamnya,tangannya yang ia masukan ke saku celananya,menambahkan ke tampanannya.

Sekejap aku tertegun dengan penampilannya saat ini,dia sangat tampan,bahkan meski pun baju yang ia kenakan terbilang asal dan tidak rapih,itu tidak menjadi penghalang untuk ketampanannya,bahkan ada nilai plus yang membuatnya semakin terlihat sexy.

Aku melangkah ragu menghampiri derren yang saat ini sedang menatapku penuh arti.aku menundukkan pandangaku ketika sudah berdiri tepat di hadapannya.

Tubuhku bergetar,aku yakin derren akan memarahiku dengan melihat bentuk tubuhku saat ini.sebenarnya kalau harus di pikirkan kenapa aku harus takut. Bisa di bilang derren bukan siapa-siapa ku.tapi tetap saja dia yang sudah membantu ku,kan??

Bukannya memarahiku,derren memelukku dengan erat,bahkan sangat erat,seakan aku akan pecah bila tidak di peluknya.
Aku kembali dengan kesadaranku,aku tidak boleh diam saja aku harus melepasnya.
Aku mencoba melepaskan pelukan derren,tapi di tahan dengannya

"Biarkan seperti ini dulu" ujarnya semakin mengeratkan pelukannya.Aku hanya terpaku mendengar perkataan derren.
Jantungku?? Jangan di tanya dengan itu,seakan akan mau melompat tinggi bila aku tidak memegang nya, awalnya aku akan membalas pelukan derren,tapi sebelum itu terjadi derren sudah melepaskan pelukannya dariku.
Derren menatapku tajam.

"Kenapa?" tanyanya.

"Maksudmu?"

"Aku sudah tau semuanya dari ayahmu"

Deg

"Kamu bilang hubunganmu dengan noval baik-baik saja,tapi ternyata tidak" lanjutnya lagi

"Aa_aayah? Ahh tidak hubunganku dengan ya baik-baik saja dereen,mungkin ayah salah menafsir_nya" ujarku mencoba.l menutupi, tetapi derren tampak tau bila aku berbohong.dia tersenyum miring.

"jangan bohong,aku melihatmu di ruang itu bersama noval dan jalangnya"

Deg

Deg

Deg

"Kamu tau darimana dereen?" tanyaku penasaran.

"Aku berada disana,dari si brengsek dan jalang nya menghinamu, aku melihat yang membentakmu,meninggalkanmu,dan bagaimana dia mencium dan meremas bokong jalangnya" ujar derren frontal,aku yakin saat ini derren mencoba menahan emosinya,karna terlihat dari rahangnya yang mengeras,juga kepalan tangannya yang kuat sehingga melihatkan urat-uratnya.

Tanpa aku sadari aku menangis terisak,derren. kembali memeluk ku,sesekali dia mengelus puncak rambutku dan menciumnya.

Sebentar, mencium keningnya,apa tak apa derren melakukan ini?
Aku takut derren marah,karna dia adalah salah satu orang yang tidak setuju dengan hubunganku dan noval selain selly dan sella sahabatku.

"Seharusnya kamu bercerita" tatapan tajam derren semakin membuatku salah tingkah

" dimana kamu saat itu" tanyaku mengadahkan tatapanku padanya.

"Aku berada di luar Belakang Ruangan itu" jawab derren datar.

"Kenapa bisa kamu ada disini? Bukannya ini hari pertunanganmu"
derren menunduk sedih.sepertinya ada masalah.

"Kekasihku pergi 4 hari yang lalu sebelum hati pertunangan kami,dan dia pergi bersama teman ayahku"  cicitnya.

"Dia lebih memilih menjadi istri simpanan dengan orang yang jauh lebih tua darinya,dari padaaku,mungkin karna aku belum menjadi sukses seperti suaminya itu"  Lanjut derren,aku menutup mulutku kaget.

"Lalu bagaiaman dengan pesta pertunanganmu yang sudah kamu gelar hari ini?" tanyaku semakin penasaran.

Derren menghela nafas dalam.

"Aku membatalkannya,dan menghindar dari para tamu serta wartawan"

"Kamu lari dari maslah?"

"Tidak"

"Tapi kamu menghindar dari semua orang,itu artinya kamu lari dari masalah"

"tapi aku datang ke masalah mu"

"Maksudmu?" tanyaku.

"Aku akan membantumu menuruni berat badan mu yang sempat terhenti" jawabnya yakin.

Aku tersenyum pada nya,dan derren membalas senyumanku

BIG is "BeautiFul" (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang