[PART 11] a Library

4.4K 202 58
                                    

# WARNING 18+!!!

Bagi yang tidak menyukai adegan dewasa segera di skip dan tidak usah di baca

Dimohon kebijaksanannya dalam membaca, dan dosa ditanggung masing-masing readers kekeke

.

.

.

Yoo Jeongyeon POV

"Ne aku memang sudah gila. Aku tergila-gila akan dirimu. Jadi lebih baik kita lanjutkan ini, karena aku sungguh merindukan setiap sentuhanmu" Ucapnya seduktif pada telingaku.  

Kami tidak melakukan di rumah, dia malah memintanya melakukan di tempat umum.

Sepertinya rencanaku menghindarinya sia-sia saja.

Dan kenapa rasanya tubuh ini diam saja?

Apakah tubuhku juga sependapat dengan Sana?

Apakah aku juga rindu untuk menyentuhnya seperti malam itu?

Entahlah.

"Sana di sini ada penjaga perpus" Gumamku pelan.

"Dia sedang istirahat makan siang Jeong-kun" Jawabnya sambil duduk di pangkuanku.

"Di sini juga ada cctv" Ucapku lagi.

Dia menyeringai.

"Thanks to you. Karena di pojok ruangan, cctv tidak akan melihat perbuatan panas kita" Jawabnya lagi.

"Tapi Sana..." Aku mencoba protes.

"Sssst.... stop it ok?" Dia menutup mulutku dengan jari telunjuknya.

"Jangan memberi alasan lagi sayang~ karena aku sungguh merindukanmu" Lanjutnya.

Dia mengalungkan tangannya pada leherku. Kemudian dia mengerakkan pinggulnya berputar-putar di atas pangkuanku.

Aku ingin sekali mendesah, karena tanpa sadar milik kami berdua saling bergesekkan satu sama lain.

Tapi aku malah memilih memejamkan mata sambil menggigit bibir bawahku, menahan sensasi aneh di bawah sana.

"Kau menahannya, hemm?" Tanyanya.

Aku tidak menjawab.

Dia mendekatkan dirinya pada wajahku.

Mengulum telingaku yang pasti sudah memerah.

Lalu dengan perlahan ia mengecup wajahku dari pinggir rahang .... Ke pipi... Hidung.... Dagu dan berhenti di bibirku.

Dia melumatnya lembut dengan satu tangan di leherku dan yang lain mengelus  dadaku naik-turun.

Aku menahan semua sentuhannya yang sangat seduktif hingga semua bulu kudukku berdiri.

Dan tak dipungkiri, ternyata raga ini terangsang oleh semua sentuhannya.

Aku memegang pingangnya dan kubalas semua lumatan lembutannya.

Saat aku mulai membalasnya, dia malah menghentikan ciuman ini dan menarik wajahnya untuk menatapku.

Aku mengernyitkan dahi seakan tak rela kegiatan ini berhenti begitu saja.

"Sayang~ tatap aku" Pintanya manja.

Aku pun dengan perlahan membuka kembali kedua mataku.

Kulihat wajah cantik Sana sangat dekat sekarang.

Dia tersenyum semanis mungkin kepadaku.

Sedetik kemudian ia tempelkan hidung mancungnya pada hidungku.

Married with Gay 18+ [Jeongsa, Sachaeng, Michaeng, etc]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang