Married with Gay 18+ [Jeongsa, Sachaeng, Michaeng, etc]

[PART 17] Say You Love Me

Saat menyetel video di bawah lebih baik dengan subtitle agar mengerti maksud dari lagu tersebut  untuk memahami maknanya ^^

Yoo Jeongyeon POV

Pukul 10 malam aku pulang dari kantor, tapi tidak ada yang menyambutku seperti biasa.

Sofa yang biasa ia tiduri terasa hampa.

Aku berjalan ke arah dapur dan tak kudapati sama sekali makanan di sini.

Sepertinya dia sungguh-sunguh dengan perkataannya.

Tapi yang kutakuti adalah dia juga pergi dari rumah ini.

Kalau sudah begitu aku akan susah untuk membujuknya kembali.

Katalk!

Aku melirik ponselku dan kudapati pesan dari Chansung Hyung.

Dia mengirimi cara-cara untuk membuat istri tidak marah lagi.

Aku membacanya dengan seksama sambil membuat makan malam untukku sendiri.

Lalu masuk ke dalam kamar setelah mengisi perut.

Aku bernafas lega saat Sana ada di ranjang kami. Setidaknya keberadaannya membuatku tenang.

Setelah mandi aku pelan-pelan menaiki ranjang agar Sana tidak terbangun.

Ku pandangi dirinya yang tidur membelakangiku.

Rasa bersalah itu muncul kembali.

Aku mendekatkan wajahku pada telinganya lalu berbisik lembut,

"Mianhae Sana-chan untuk hari ini. Dan mimpi indah istriku"

Chuup....

Sebuah kecup penyesalan menyentuh puncak kepala Sana.

Berharap Sana bisa segera memaafkanku

.

.

.

~Keesokan hari~

Pagi-pagi sekali aku sudah memasak sarapan untukku dan istriku.

Roti bakar dan telur mata sapi, dua makanan yang simpel dan ringan untuk dimakan di pagi hari.

Mataku membulat saat Sana sudah bangun dari tidurnya. Dia menatapku tajam.

"Ah Sana-chan, mari sarapan dulu. Aku sudah membuat sarapan untuk kita berdua" Ucapku dengan senyum manis yang mengembang.

"Tidak perlu aku sudah di jemput oleh Chaeyoung" Tolaknya sambil melengos pergi.

"Ta-tapi kamu belum sarapan" Aku hendak memprotes.

Sana mengacuhkanku dan terus saja melangkah pergi keluar rumah.

Huft...

Sabar Yoo Jeongyeon.

Kau pasti bisa menghadapi ini.

Semangat! 

.

.

.

~ Kantin Kampus ~

Lagi-lagi pemandangan menyesakkan dada kembali terpampang di hadapanku.

Apa Sana tidak jera setelah kuberi hukuman kemarin?

Kenapa dia malah semakin dekat dengan Son Chaeyoung?