[PART 9] My Sexy Husband

4.1K 206 69
                                    



Minatozaki Sana POV

Aku sangat bahagia sekarang.
Bagaimana tidak?
Suamiku, Yoo Jeongyeon menjadi sangat perhatian padaku sejak kemarin.

Semua kemauanku pasti langsung ia kabulkan.
Bahkan ia rela menggendongku kemana saja tanpa kenal lelah.

Benar-benar suami idaman.

Aku harap dia akan seperti ini terus padaku, karena aku menyukai sisi perhatiannya.

Dan sekarang kami kembali ke aktivitas sehari-hari kami, yaitu pergi ke kampus.

Aku di antarkan langsung oleh Jeongyeon dengan motor sport kesayangannya.

Aku semakin mengeratkan pelukanku setelah mengingat semua perhatiannya kemarin.

"Aku bahagia sayang~"
Bisikku yang sedang menenggerkan kepala di pundaknya.

Ku lihat samar-samar dari balik helmnya,
ia tersenyum kecil.

"Apa kamu bahagia juga bersamaku?" Tanyaku.

"Tentu saja Sana-chan.
Aku juga bahagia bisa bersamamu" Jawabnya.

Aku tersenyum sumringah mendengar kalimat manis
dari mulutnya.

Jantung ini sudah berdetak tak karuan dari tadi, lalu di tambah lagi sekarang.

Rasanya ingin sekali mencium bibirnya dengan mesra.

Tak lama kami sampai di kampus.

"Sana, kita sudah sampai" Ucapnya.

"Lalu?"

"Kamu turun duluan, biar aku pakirkan dulu motorku" Jawabnya.

Aku menggelengkan kepalaku cepat.

"Aniyaaa... Aku ingin turun bersamamu, Jeong-kun"

"Tapi ini di kampus Sana-chan" Protesnya.

"Terus kenapa, hemm? Apa kamu malu jika turun bersamaku?"

"Aissh... Tentu saja tidak. Ah iya-iya aku turuti kemauanmu" Jawabnya mengalah.

Kami pun segera memarkirkan motor.

Aku pun turun bersama Jeongyeon. Lalu aku mencoba menggenggam tangannya.

"Sa-sana"

"Apa lagi Jeong-kun?"

"Ku mohon jangan seperti ini di kampus.
Kamu bisa sepuasnya nanti menggandengku" Pintanya.

"Wae? Kamu benar-benar malu ya punya istri sepertiku?" Tanyaku sambil mengerucutkan bibir.

"Bukan begitu, Sana-chan.
Aku hanya tidak ingin anak kelasan bicara yang tidak-tidak saat tahu kita sudah menikah. Mungkin saja mereka berpikir kamu hamil di luar nikah atau yang lainnya"

"Tapi kan kenyataannya tidak begitu, Jeong-kun"

"Tapi tetap saja, Sana. Ini terlalu cepat bagi kita. Aku tidak mau kamu digosipin yang tidak-tidak" Jawabnya.

"Kamu ini, kenapa sih harus mendengar omongan orang lain? Biarin aja dia mau bilang kita apa, yang penting kan kenyataannya gak seperti itu!"

Dia tampak menghela napas. Sepertinya dia mencoba untuk sabar dalam menghadapiku.
Aku jadi tidak enak memaksanya begitu.

"Jeongyeon-aah" Panggilku pelan.

"Ne, Sana?"

"Maaf karena aku terlalu memaksamu untuk mengakui hubungan kita.
Mungkin perkataanmu ada benarnya juga tadi,
soal gosip dan sebagainya"

Married with Gay 18+ [Jeongsa, Sachaeng, Michaeng, etc]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang