"Andwaee! Andwaeee! ANDWAEE!!!"
Tangisan namja manis itu bercucuran, hidupnya hancur seketika. Ada harapan lagi? Tidak!
Ia menyesal, benar-benar menyesali segalanya
Menyesali keterlambatannya, menyesali perasaannya yang selalu ia sembunyikan
Ia ingin mengulang segalanya dari awal
Andai saja bisa, mungkin semua ini tidak akan terjadi
"Jim! Sadar Jim, ini bukan salah mu!" Kata sahabatnya yang sedang menahan namja manis ini
"Andwae! Ini semua salahku! Aku membuatnya patah hati! Aku membuatnya terbunuh! Aku penyebab segalanya!" Jawab namja manis itu semakin berontak dan sesekali menendang sahabatnya
"Jim! Sadarlah Jim, hey! Sudah! Sadar! Kamu bukan Jimin yang kukenal!"
"Iya! Memang! Aku Jimin yang pintar membuat orang patah hati! Aku Jimin yang menyia-nyiakan orang yang begitu mencintai Jimin! Dan memang! Ini semua salah ku!" Tangisan sang namja manis makin deras dan disertai dengan tendangan yang semakin keras
"Hey! Jim... Shhhh, ini bukan salah mu"
"INI SALAH KU! INI SALAH KUU! INI SALAH KUUU! HAHAHA, AKU AKAN SEGERA MENYUSULMU KOOK. AKU AKAN SEGERA MENYUSULMU..." Teriak namja manis itu
"Hiks... Hiks... Taehyung-ah" tangis sang namja manis makin melemah
"Shhh shhhh bukan salah mu, ini bukan salah mu Jimin. Ini bukan salah mu, tenang.... Tenang...."
"Hahhhh" Jimin menarik nafasnya dan membuangnya secara perlahan, berniat untuk menetralkan nafasnya yang tidak teratur
Taehyung mulai menjentikkan jarinya dan keluarlah api di jarinya, lalu ia mengambil sebuah kayu dan menaruh apinya dikayu tersebut
"Shhh, ayo kita pulang. Hari sudah makin gelap" katanya dan merangkul Jimin dengan tangan kanannya dan obor di tangan kirinya
"Mungkin kau butuh waktu..." Ucap sahabat nya
"Iya, kalau kau tidak keberatan" ucap namja manis itu
"Temui aku di taman pusat" peringat sahabatnya
"Iya Tae..." Jawab si manis lemah
Jimin melangkah menuju sebuah batu nisan dan berlutut disampingnya
"Kook, maafkan aku..." Kata nya sambil terisak dan memeluk batu nisan tersebut
"Maafkan aku... Hiks.... Maafkan aku...." Tangisnya selagi mempererat pelukannya
"Maafkan aku yang terlambat ini, maafkan aku yang pengecut, maafkan aku yang begitu egois, maafkan aku yang telah menyia-nyiakan mu hiks..." Ucapnya semakin terisak
"Maafkan aku atas segalanya... Hiks.... Andai saja, aku memiliki waktu untuk mengulang.... Memperbaiki segalanya hiks..."
"Maafkan aku....." Tangisnya semakin mereda dan menatap batu nisan yang bertulisan
'Jeon Jungkook'"Aku mencintai mu.." Kata Jimin dan mengankat tangannya sedikit dan menyebabkan banyak serbuk pink bergerombol dan membuat sesuatu
Banyak kelopak bunga yang bertebangan dan masuk menuju tangannya
Jimin membuat bunga, bunga yang spesial. Bunga dengan campuran warna pink dan biru
"Aku akan menanamnya disini, aku akan mengirimkan bunga ini kepadamu... Pertanda bahwa aku benar-benar mencintaimu Kook-ah. Benar-benar mencintaimu" kata Jimin dan menggali tanah disamping makam sang Jeon Jungkook dan mulai menanam bunga yang amat cantik disampingnya
"Aku tidak akan pernah melupakan mu. Jeon Jungkook.... Karena aku yakin, kau juga tidak akan melupakan ku" katanya dan memeluk batu nisan itu sekali lagi lalu beranjak pergi dari pemakaman tersebut
KAMU SEDANG MEMBACA
Unpredictable [KM]
KurzgeschichtenOne-shoot Kookmin's story Cover are not mine!