Sudah lima tahun.
Lima tahun tanpa seorang pun mendampingi sisinya
Lima tahun tanpa perhatian
Lima tahun tanpa kasih sayang sang orang tua
Pria malang bernama Jungkook.
Ia tertimpa kabar buruk ketika mengetahui orangtuanya tewas saat berkendara
Hati nya terpuruk ketika mendengar kabar mengenaskan tersebut
Tak jauh beda dengan istrinya Park Jimin
Hubungan Jimin dan orang tua Jungkook sangat dekat.
Bahkan Jimin sudah dianggap anak sendiri
Hari ini. Hari dimana orang tua sang Jeon Jungkook meninggal. Hari dimana segalanya berubah
Dirinya yang dingin, dirinya yang cuek. Semuanya muncul dan menimpa Jimin
Jimin menyayangi Jungkook dengan sepenuh hatinya. Secuek-cueknya Jungkook kepada Jimin. Ia tidak pernah selingkuh. Jimin masih ia anggap harta paling berharga miliknya
Salah satu harta yang masih menyayangi dirinya dan masih berada di sisinya
"Kookie sayang~ ayo pulang sudah sore, ngak enak sama Yoongi hyung nanti. Kan Jungmin ku titipkan ke Yoongi hyung" ucap Jimin pelan dan menatap sang pujaan hatinya
Jungmin? Iya mereka sudah memiliki buah hati yang sangat mereka cintai
Jungkook menoleh kearah Jimin dan mengangguk tanpa mengulas sebuah senyuman.
Jungkook dan Jimin menjauh dari area kuburan dan memasuki mobil mereka.
"Emmm, maafkan aku hyung" ucap Jungkook tiba-tiba
"Kenapa Kookie?" Tanya Jimin sambil memasangkan sabuknya
"Aigo! Kenapa kau menangis? Kookie kenapa? Jangan menangis. Aku salah, maafkan aku" Tutur Jimin sambil menghapur air mata sang suami
"Anii maafkan aku hyung" ucap Jungkook dengan isakannya yang tak mereda
"Kau tidak salah Kookie, kau tidak salah. Ceritakan apa yang membuat mu menangis sayang" ucap Jimin sambil melihat suaminya yang masih terisak
"Apakah aku kurang ajar kepadamu? Apakah aku sangat menjengkelkan di mata mu? Apakah aku terlihat tidak peduli padamu? Apakah aku tidak cocok dengan mu? Apakah aku sudah kelebihan hyung? Apakah kau bosan dengan ku Hyung?" Tanya Jungkook sambil terisak
Jimin mencoba untuk memahami apa yang diucapkan
"Kau tidak bersalah di mataku Kookie. Aku makhlumi, kehilangan orang tua memang susah. Aku masih sayang terhadap dirimu Kook. Cinta ku kepadamu tidak akan berakhir apapun caranya. Terlebihi kita sudah memiliki anak. Anak yang sangat kita cintai, sang buah hati mu" ucap Jimin sambil tersenyum kecil mengelap air mata sang suami untuk kesekian kalinya
"Hiks.. hyungg..." Rengek Jungkook makin menangis
"Kau tidak salah Kook, kau tidak pernah salah selama ini. Aku yakin kau masih mencintai keluarga kecil mu ini. sini" ucap Jimin sembari membuka tangannya
Jungkook jatuh kedalam pelukan hangat sang istri yang paling ia cintai.
Jungkook merasa beruntung di berikan istri yang sangat pengertian. Istri yang berhati mulia dan sangat mencintai dirinya dan juga anak mereka
"Sudah jangan nangis ya" ucap Jimin dan dibalas anggukan oleh Jungkook
"Oh iya Kook. Masih ingat dengan ini?" Tanya Jimin menunjukkan sesuatu
Sebuah syal hasil rajutan sang ibu Jungkook yang belum terselesaikan sebab kematiannya
Kini syal itu telah jadi. Utuh tanpa kerusakan sekali pun.
"Aku menemukan wol yang digunakan eomma selama ini. Dan aku melanjutkan nya. Untuk mu, dari ibu mu Kook" ucap Jimin manis dan memberi syal nya kepada Jungkook.
Jungkook menatap syal itu lama. Air mata sang suami menetes untuk kesekian kalinya
Bibir Jungkook terangkat lalu mengulas sebuah senyuman manis. Ini yang pertama kali nya setelah 5 tahun.
"Hyungie tega ya membuat ku menangis terus terusan?" Ucap Jungkook selagi terkekeh dan menangis untuk kesekian kalinya
"Kau menyukainya?" Tanya Jimin dan diberikan seulas anggukan oleh Jungkook
"Terima kasih hyung" tutur Jungkook lalu Jimin menggeleng
"Anii, berterima kasih lah pada eomma. Syal ini dari ibu mu Kook. Aku hanya melanjutkan apa yang eomma kerjakan" ucap Jimin dan menatap Jungkook lama
"Aku mencintaimu Jeon Jimin" ucap Jungkook dengan senyuman manisnya
"Aku juga mencintaimu dengan sepenuh hatiku Jeon Jungkook" lalu bibir mereka bertaut dan menyalurkan rasa hangat dan manis secara bersamaan.