#29 My Time

638 57 0
                                    

Ia Jimin. Namja sudah berstatus sebagai ibu dalam keluarga kecilnya.

Putra manisnya masih berusia enam tahun selalu menemani siang dan sorenya. Mengingat buah hatinya sudah memasuki sekolah dasar.

Lalu kemana sosok ayah dari putra kesayangannya itu?

Tidak, mereka tidak cerai. Mereka masih saling mencintai tentunya. Mereka saling percaya yang terpenting..

Hanya saja, sang suami akan selalu berangkat kerja di pagi buta dan pulang di tengah malam.

Pernah sekali Jimin ingin menungguinya pulang. Supaya bisa melihat mukanya. Tapi betapa kecewanya dia ketika suaminya itu mengatakan bahwa ia lembur.

Jam kerja nya saja sudah mencapai kurang lebih 20 jam, kalau lembur. Terus apa? Menginap di sana?

Dan suaminya juga menyuruh Jimin untuk tidak menungguinya. Mending tidur dan membangunkan putra mereka untuk sekolah.

Sarapan, buku, dan seragam sekolah sudah disiapkan oleh sang suami sendiri.

Jimin begitu khawatir dengan suaminya. Bagaimana tidak? Meski ia lembur sekali pun. Ia memaksakan dirinya untuk pulang dan memasakkan sarapan untuk istri dan anaknya. Mempersiapkan seragam dan juga tas sekolah si kecil.

Tapi kalau ia begitu sibuk, harus bagaimana lagi? Akhirnya Jimin memutuskan untuk menyiapkan baju-baju yang telah ia setrika siang tadi ke dekat tas sekolah putranya.

Kalau ia tidak bisa bertemu, tidak bisa membujuknya dengan cara apapun untuk mencari pekerjaan lain atau pun membiarkan Jimin untuk mengurus putra mereka. Mungkin ini cara Jimin untuk meringankan pekerjaan suaminya, Jungkook.

Tentu, pekerjaan Jimin tidak mudah di rumah. Mungkin itukah alasan Jungkook membantu pekerjaan kecil di pagi hari? Tapi yang benar saja. Ia sudah bekerja tanpa henti dan justru menambahi pekerjaannya?

Jimin tidak habis pikir dan merenung. Ia kangen suaminya itu.

Ia ingin dipeluk, ia ingin dikecup, ia ingin namanya dilafalkan, terakhir.. Ia ingin lebih banyak waktu dengannya. Melengkapi keluarga kecil yang mereka dirikan ini.

"Jungmin belum tidur?"

Si kecil menggelengkan kepalanya sambil memeluk guling kesayangannya. Sangat menggemaskan di mata Jimin. Andai Jungkook juga melihatnya.

"Wae? Besok sekolah loh"

"Eomma lupa? Besok Jungmin libur"

Ah iya, Jimin sampai lupa kan.

"Eomma nyanyi ya.. Jungmin-ie mau eomma nyanyi"

"Nde nde, masuk kamar dulu. Habis itu langsung tidur ya?"

"Heumm" si kecil menjawab sambil mengucek matanya.

"Appa! Yuforia! Yuforia!"

Sepertinya Jungmin juga merindukan appanya. Iya seperti yang dilihat. Jungkook merupakan idol.

Tidak, agensinya tidak memaksanya untuk bekerja selama itu. Tapi Jungkook sendiri yang mau. Itu sebabnya Jimin juga tidak bisa memaksanya untuk berhenti.

Fansnya juga begitu mencintai sosok yang bernama Jeon Jungkook ini. Akan sangat menyakitkan kalau ia harus memutuskan kontrak hanya karena Jimin. Membiarkan semua fansnya kecewa. Begitulah pikir Jimin

Saat ini, Jungmin sudah terlelap ketika pertama kali Jimin menyanyikannya. Mungkin ia akan berhenti pada verse 1 dan ia akan pergi ke kamarnya.

Ia begitu penat hari ini. Ia melakukan banyak sekali pekerjaan. Sehingga ada baiknya ia tidur lebih awal juga.

Unpredictable [KM]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang