Heheehe, aku bisa gila seperti ini.
Aku mencintai mu lebih dari segala hal, Kookie-ah. Susah sekali melupakan namamu yang sudah tertancap di jantung ku ini. Tertancap begitu dalam, hingga membuat ku frustasi tiap kali mengingat namamu.
Kenapa aku mengenalmu? Aku juga bingung, aku berpikir. Ada baiknya aku menyendiri dan tidak menemui siapa pun didunia ini. Aku lebih memilih kesepian dari pada di cabik-cabik secara perlahan.
Kejadian ini terjadi setahun yang lalu. Dimana kita masih bersahabat. Kita masih saling tersenyum satu sama lain. Masih melakukan segalanya bersama
"Hoy! Jungkook!" Teriak Jimin dari kejauhan
"Ada apa bantet?" Jawab Jungkook setelah menghampiri Jimin di luar kelas
"Yak! Aku punya nama, J-I-M-I-N JIMIN!!" Sahut Jimin sambil memelototi Jungkook.
"Ups, seperti nenek kucing marah! Kabur!" Lalu terjadilah kejar-kejaran anatara Jungkook dan Jimin.
Banyak murid-murid yang mengira mereka pacaran. Hingga Jimin sering sekali di bekap dan dibawa ke gudang sekolah. Ya, ia lah fans dari Jungkook dan tergila-gila akan Jungkook. Ia sendiri akan memiliki Jungkook apapun caranya.
"Lepaskan aku keparat!" Teriak Jimin ketika dirinya di tarik secara paksa oleh segerombolan wanita
"Untuk apa aku melepaskan mu jalang!? Kau pantas untuk disakiti! Kau tidak cocok dengannya! Jungkook hanya milikku seorang!" Teriak salah satu yeoja lalu mengikat tangan Jimin dan kaki Jimin
"Ayo gengs! Kita bunuh dia disini" ucapan itu cukup untuk membuat Jimin membelalakan matanya terkejut. Benar kata yeoja itu, kini ia ditendangi oleh segerombolan yeoja.
"Hentikan! Ku mohon hentikan!" Teriak Jimin keras lalu mulutnya di ikat menggunakan kain. Ia tidak bisa berbicara, ia hanya bisa menggigiti kain yang mengikat mulutnya. Air matanya bercucuran dengan keras.
"Panggil Jungkook mu itu! Hahahaha" ledek seorang yeoja lalu menendang perut Jimin dengan keras
"Kkhukie-a" panggil Jimin ditengah sakitnya dan tangisannya yang belum reda sama sekali
"Lebih keras Jimin! Hahaha! Dia tidak akan datang! Aku sudah menbujuknya untuk pergi membelikan ku coklat. Kau tahu kan? Hari ini valentine" ucap yeoja itu sambil menginjak-injak Jimin dengan sepatu boots nya
"Khuumohonn hhhenthikhaan" mohon Jimin
"Apa katamu jalang? Aku tidak bisa mendengar mu! Ayo siksa dia lagi!!" Teriak yeoja itu
"Ada apa ribut-ribut disini- YAK! YERI APA YANG KAU LAKUKAN!?" Teriak seseorang dan masuk ke dalam gudang itu
"Oppa~ tadi jalang ini menampar pipiku, jadi kubalas dia-"
PLAK!
Jungkook menampar Yeri dengan begitu keras sehingga gadis itu terjatuh
"Aku tahu kau mencintaiku Yeri! Tapi dengan seperti kau membuat ku makin membenci mu!" Teriak Jungkook
"Kalian semua keluar dari sini" ancam Jungkook dengan suara beratnya. Menandakan ia begitu murka saat ini
"T-tapi oppa-"
"KELUAR!" Teriak Jungkook lalu gadis-gadis itu berlari menjauh dari gudang
Jungkook menatap Jimin intens, menatap sahabatnya yang telah disiksa mati-matian oleh segerombolan yeoja.
"Jimin-ah bangun lah, kau sudah aman. Ada aku disini" ucapnya selagi memangku kepala Jimin dan mengelusnya perlahan
Tidak ada jawaban.... Jungkook melepaskan ikatan di tangan dan dikaki Jimin. Hingga yang terakhir di mulutnya
"Apa yang mereka lakukan padamu Jimin-ah" ucap Jungkook dan lagi-lagi mengelus surai Jimin lembut
"Aku telat datang, maafkan aku Jimin-ah" minta maaf Jungkook lalu memeluk Jimin
"Jimin! Kemari lah" Jimin menghampiri sahabatnya
"Ada apa Kook?" Tanya Jimin lalu melihat barang-barang didepannya
"Bantuin aku memilih bunga untuk Yoongi hyung" ucapnya lalu Jimin tersenyum kecut. Ia lupa, kini Jungkook sahabatnya sudah mencintai seniornya sendiri. Sahabat Jimin
"Ahahah, iya jangan lupa diberikan ya" ucap Jimin kecut lalu memilihkan bunga terbaik diantara yang terbaik.
"Berbahagialah kamu dengan Yoongi Kook, ku mendukung mu" senyum Jimin manis dan di berikan anggukan lucu oleh Jungkook
"Pasti hyung! Terima kasih bantuannya" ucapnya lalu membeli seuntai bunga mawar indah.
Kau tak akan pernah mengetahui perasaan ku Jungkook-ah
Terima kasih telah menjadi sahabat ku. Yang sangat ku sayangi