#28 Friends

601 45 0
                                    

Berhubung tema nya friend udh gitu lagu ini ke puter di spotify. Auto jadiin judul + bgm wkwk. Anyways, selamat membaca!
.
.
.
.
.
.
.
"Gguk!"

"Kejar aku kalau bisa! Wleee!"

"Ya!!"

"Huff! Jangan curang! Aku lebih cepat lelah dari pada dirimu!" setelah bermenit-menit mereka berlari. Akhirnya salah satu dari mereka berhenti dan beristirahat.

Tentu disertai gerutuannya yang dikenal lucu oleh seluruh sahabatnya.

"Eoh? Jiminie hyung tumben ga bisa menangkapku. Padahal dari dulu selalu berhasil"

"Tekan kan pada kata dulu" jawab Jimin sambil menetralkan nafasnya dan meneguk air.

Setelah Jimin meneguknya, Jungkook merebut botol yang berisikan air mineral itu dan meneguknya bergantian.

"Sepertinya kita mengambil banyak perhatian orang sedari tadi"

Yang lebih muda menaruh botol yang sudah kosong melompong itu ke tong sampah di sampingnya, lalu memperhatikan jalur berlari mereka beberapa saat yang lalu.

Jungkook membeku dan bersuara "hhk- kau benar"

"Memang kau tidak sadar kalau kita diperhatikan banyak orang sedari tadi? Padahal kau di depan, seharusnya kau melihat lebih dulu ketimbang aku"

"Tidak, aku tidak sadar sama sekali. Dan aku baru menyadarinya setelah kau berkata serupa" jawabnya santai seperti tidak ada beban apa-apa.

Inilah Jungkook. Sahabat terbongsor, tertai, tergila, terbusuk, terbego, teraneh yang Jimin punya. Iya masih sahabat. Jimin menganggapnya sebagai sahabat.

Berbeda dengan Jungkook yang memang cinta terhadap Jimin. Apakah Jimin mengetahui nya? Heumm, belum dipastikan. Karena ini hanya dugaan semata yang dimilikinya.

Tapi kalau dari tanda-tanda yang Jungkook buat kepadanya.. Ya, terbukti jelas kalau sahabatnya mencintai dirinya.

"Ck, untung sahabat ya" ucap Jimin dan menjitak kepala Jungkook

"Aww! Kalau sahabat kena jitakan. Kalau semisal pacar dapat apa?"

"Bodoh!" sahut Jimin dan menerjang Jungkook seketika. Memukuli nya dengan tenaga terlemah yang Jimin miliki. Mana tega ia memukul sahabatnya sendiri.

Jungkook hanya tertawa dan berusaha menghindari pukulan Jimin yang tidak ada sakit-sakitnya.

"Jimin-ah ayo pulang! Hobi hyung sudah menunggu mu!" teriak salah satu sahabatnya

"Eoh? Nde Tae! Chamkkan!" jawabnya dan menatap Jungkook.

"Sudah mau pulang ya hyung?"

"Heum, kalau ga pulang nanti aku dikunci sama Hobi. Kamar kita kan gabung, masa lupa?" jawab Jimin

Jung Hoseok, yang dikenal sebagai Hobi hyung oleh sahabat-sahabatnya. Merupakan salah satu sahabat terlamanya Jimin setelah Jungkook.

Mereka tinggal bersama karena memang Jimin butuh seseorang untuk tinggal bersama.

Kenapa tidak dengan Jungkook kalau kalian bertanya. Padahal juga Jungkook sudah menjadi sahabatnya semenjak mereka benar-benar kecil.

Pada awalnya memang Jungkook sudah merupakan sahabatnya. Namun ketika SD, Jungkook pindah sekolah. Hubungan mereka masih baik, mereka masih kontak mengontak menggunakan ponsel setiap hari.

Dan ketika Jungkook pindah itu, Hoseok datang dan bersahabat dengan Jimin. Disusul dengan Taehyung, Yoongi, Seokjin, dan juga Namjoon.

Setelah SMP, barulah Jungkook kembali ke sekolah lamanya. Tempat Jimin berada..

"Aku harus pulang ku rasa" Jungkook mendekatinya dan menatapnya intens. Jimin terkekeh dan tersenyum malu. Sahabatnya ini begitu tampan, ia tidak bisa menyangkal fakta itu.

"Sampai jumpa besok"

"Jangan lari-lari lagi, kita sudah kuliah semester akhir"

"Hyungie yang semester akhir, aku belum" kata Jungkook sambil menjulurkan lidahnya.

"Ya!" Jimin berseru dan Jungkook merangkul lehernya. Mengusak kepala Jimin begitu keras. Gemesin bangett katanya.

Jimin tertawa lepas dan begitu juga dengan Jungkook.

Setelah itu Jimin berlari menjauh dan Jungkook menarik tangannya kencang.

"Peluk dulu baru pergi!" ucapnya dan memeluk Jimin dengan begitu erat.

"Iyaa iyaaa" balas Jimin sambil memeluknya erat.

Beberapa detik kemudian, mereka melepaskan pelukan itu dan Jimin berjalan menjauh sambil melambaikan tangannya.

"Hyung! Akan ku pastikan kau menjadi milikku secepatnya!" teriaknya dari kejauhan.

Jimin berlari dan menutup menutup sebagian mukanya dengan hoodie yang ia kenakan.

Whoops, aku berbohong ketika mengatakan Jungkook belum menyatakan perasaannya kepada Jimin. Tentu saja! Apa yang kalian harapkan dari anak gila ini. Bila ia suka seseorang, ia tidak segan untuk menyatakannya secara langsung.

Bagaimana dengan reaksi Jimin ketika Jungkook mengatakan kepadanya kalau ia begitu mencintainya?

"Aneh-aneh kau Jungkook, mana mungkin kau menyukai ku, masih banyak yang cantik di luar sana"

"Kalau aku serius bagaimana?"

Jimin hening sejenak, berpikir apa yang harus ia katakan.

"Buatlah aku jatuh cinta dengan mu"

"Hanya itu?"

"Tentu!" jawab Jimin dan merebut makanan yang jungkook bawa.

"Kalau begitu, selamat berjuang menolak semua perbuatan ku. Sebab akan ku pastikan kau benar-benar mencintaiku sampai akhir nanti"

Dan di sinilah Jimin. Berlari menjauh dari Jungkook dan memasuki mobil seseorang.

Jantungnya berdetak cukup kencang dan pipi nya bersemu padam.

Sepertinya ia sudah jatuh cinta kepada sahabatnya, Jungkook.

Unpredictable [KM]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang