11. Sick

23 3 0
                                    

Jung Can berjalan dengan gontai menyusuri dalam rumah Jungkook.

Perasaannya sedih, kecewa, marah dan kesal.

Begitu juga dengan Jungkook.

Kedua orang ini, dulu sangat saling mencintai. Wajar saja, kalau Can merasa bersalah sudah memperlakukan Jungkook seperti itu.

Tapi, juga ada rasa memanfaatkan          
dari dalam diri Can kepada Jungkook.

Jungkook adalah anak tunggal dari keluarga kaya raya. Ia hanya bisa mengucapkan apa yang ia mau sekali saja dan langsung permintaannya ada didepan mata.

Tapi, Jungkook akhirnya telah sadar kalau ia sudah dimanfaatkan oleh Can.

Selama berjalan, Can dilihat oleh para pelayan maupun penjaga rumah Jungkook. Ya, tentu saja karena mereka merasa ada yang aneh terjadi.

Biasanya Can akan berjalan dengan gayanya sembari tersenyum sombong dihadapan para pelayan dan penjaga rumah Jungkook.

Kalau boleh jujur, 99% pelayan dan penjaga rumah ini membenci Can. Karena tingkahnya yang sangat sombong, dan gayanya yang agak tidak sopan.

Dulu saat pertama kalinya Jungkook membawa Can kerumahnya, semua orang yang ada dirumah Jungkook bahkan tengah ada para sahabatnya disana, merasa kalau Can adalah gadis tepat untuk Jungkook.

Tapi, saat kesombongannya, kecentilannya dan pokoknya semua yang buruk dari Can diketahui, para sahabat Jungkook membencinya, begitu juga para pelayan dan penjaga rumah Jungkook.

Namun, Jungkook belum mengetahui itu. Padahal para sahabatnya selalu mengomel bahkan menjelek-jelekkan Can didepan Jungkook.

Tapi, sekarang Can malah berantakan.

Saat ia mau membuka pintu keluar, Jimin sudah lebih dulu membukanya dari luar rumah.

Jimin tampak syok saat melihat Can ada dihadapannya.

"Kenapa kau ada disini, huh ?. Jangan bilang kalau kau membuat lebih sakit Jungkook ." Jimin berkata dengan suara tinggi.

Can menggeleng lalu mengibas-ngibaskan tangannya untuk memberi tanda ' minggir ' kepada Jimin.

Jimin hanya bisa menatap bingung Can sembari memberi luang untuk Can keluar.

Jimin masih terdiam sembari melihat Can berjalan seperti zombie meninggalkan rumah Jungkook.

"Haha, akhirnya ia musnah juga ." Gumam Jimin seraya memasuki rumah Jungkook kemudian menutup pintunya mandiri.

Akhirnya, Jimin ada didepan pintu kamar Jungkook .

Ia mulai mengetuk pintu.

" Siapa ?. "

Suara Jungkook terdengar nyaring dari dalam kamarnya.

"Ya ampun, ini aku, hyung. Jimin ." Jawab Jimin.

" Oh, aku kira. Mian. Masuk saja, hyung ."

Tanpa banyak bicara lagi, Jimin membuka pintu kamar Jungkook dan mendapati Jungkook yang tengah bersandar kekepala ranjangnya dan kakinya dibiarkan lurus seraya menonton televisi layar lebar.

"Apa sudah agak baikan ?." Tanya Jimin sembari menarik kursi kayu ke samping ranjang Jungkook.

Jungkook mengangguk. " Ne ."

Jimin mengulurkan tangannya yang sedang memegang  sebuah tempat makan terbuat dari plastik berwarna biru langit. " Rose yang membuat ini. Makanlah. Kalau tidak habis, aku tak segan-segan untuk memukulmu seharian ."

EUPHORIATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang