1.Intro

58 4 0
                                    

18 tahun kemudian..

Seoul .

Cahaya terang sedang menusuk mataku hari ini.

Aku berada di ...

Kenapa tempat yang ku tiduri begitu empuk dan hangat ?.

Ah.. Ya , ini rumahku.

Sudah 18 tahun silam aku dilahirkan . Namun , sayang nya nasib buruk menimpa ku.

Flashback on .

" Dok , pasien mengalami pendarahan dan detak jantung nya mulai mengecil " .

Seorang suster rumah sakit berteriak layaknya mangsa yang sudah dirampok kepada dokter yang padahal ada disamping nya .

Dokter berkelamin perempuan itu segera mengecek tekanan darah seorang wanita yang sedang berbaring dan dikerumuni suster-suster rumah sakit .

Namun , sayangnya seorang ibu yang baru saja melahirkan seorang bayi ini sudah tiada .

Ya , dan bayi itu adalah aku . Jeon Sara.

Tapi , tidak ada siapa yang mau membawa diriku untuk dibawa dan di rawat .

Akhirnya ada seorang wanita yang mau menjadi ibu dan merawat diriku hingga saat ini .

Flashback off.

" Ternyata dunia ini sungguh gila " cetusku sembari melahap semua nasi sekaligus .

" Pelan-pelan , sayang . Nanti kau tersedak " Inilah Eomma ku , ia lah yang saat itu bersedia menjadikanku anak angkat nya .

Wanita yang cantik dan pintar dalam segala hal itulah Eomma ku .

Aku sangat menyayangi nya bagaikan apapun . Ia sudah banting tulang untuk membesarkanku .

Selagi aku masih ada di bumi , aku ingin merasakan apa lagi rasa cinta di dunia ini .

" Eomma , apa aku akan sekolah hari ini ? " tanya ku berharap .

Eomma menggeleng seraya tersenyum . " Maafkan eomma , Sara . Tapi , eomma takut kalau kepala sekolah mu nanti mengeluarkan mu lagi " Ia menghampiriku lalu mencium kening ku . " Eomma janji kalau nanti kau akan sekolah " .

"Tapi kapan ? " aku berkata sembari menggoyangkan meja makan .

Eomma sesekali tersenyum sembari mengelus lembut rambutku . " Eomma tak tahu . Tapi , eomma usahakan untuk terus mencari sekolah yang mau menerima mu " Ia meraih tas kecil nya . " Eomma harus pergi bekerja . Kau baik-baik di rumah " lanjutnya sambil kembali mencium kening ku lalu meninggalkan ku seorang diri di rumah tak besar maupun kecil ini .

EUPHORIATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang