24. RUN

21 3 0
                                    

Sara POV.

Hujan mulai mereda disini.

"YAK!!, MANA BOLEH KAU MENJAWAB SAAT BUKAN GILIRANMU, JEON JUNGKOOK !!! ." Teriakku sangat lantang di meja makan caffe lantai atas.

Untung saja disini sedang sepi, jadi aku bisa meneriaki Jungkook.

"Haha, siapa suruh kau lamban ? ." Tawa Jungkook menyembur.

Emosiku semakin meluap." YAK!!!!!!! ."

Aku memukul kepala Jungkook dengan botol minum berwarna merah milikku.

Jungkook meringis kesakitan sambil memegangi bagian kepalanya yang beberapa detik tadi kupukul dengan botol minum."Aishhh... Appo, appo ."

Aku melipat kedua tanganku didada sambil mengerutkan biburku dengan kejam." Siapa suruh kau curang, huh ?. Dasar tak tahu aturan ."

Jungkook menatapku." Tapi, jangan dengan memukul. Kau ini tak punya hati atau apa ?. Sakitnya, lihatlah kepalaku jadi benjol ."

Aku sedikit mengintip bagian atas kepalanya dan benar saja sedikit benjol di bagian kepalanya.

"Ah... Mianhae, Jungkook-ah . Aku tak tahu kalau tadi pukulanku sangat keras. Aku minta maaf, aku janji tak akan melakukannya lagi tapi kau jangan curang ." Aku menghampiri Jungkook kemudian perlahan aku mengelus bagian kepala Jungkook yang sedikit benjol.

"Terus elus ." Jungkook mulai menikmati elusanku.

Aku menatap malas Jungkook. Tak segan-segan aku memukul pelan kepala Jungkook dan kembali duduk dihadapan Jungkook." Itu bukan sakit namanya ."

Jungkook terkekeh." Sungguh menggemaskan sekali kau ini kalau sedang marah ."

"Terserah kau saja. Oh, ya. Omong-omong, apa Tae oppa sudah mengatakannya pada Nayeoun ? ." Aku mengubah alur pembicaraan.

"Tak tahu, tapi sepertinya sudah ." Jawab Jungkook.

"Pasti Nayeoun sangat senang dan bahagia. Dia pasti akan menjerit-jerit bahagia di sekolah besok ."

Jungkook mengalihkan pandangannya padaku." Hmm... Tae dan Nayeoun sudah bahagia, tapi Sara- " Jungkook menggantung kata-katanya. Tak tahu kenapa, tangannya meraih kedua tanganku lalu menggenggamnya dengan kuat namun lembut." Kau tahu kalau aku sangat mencintaimu ."

Aku terkejut bukan main dengan ucapan Jungkook yang tiba-tiba." A-apa maksudmu Jungkook ? ."

Ya ampun, bagaimana jika waktuku sudah habis dan sekarang aku dijemput kembali  ?. Tolong starlight, jangan menjemputku dulu. Aku masih belum merasa puas dengan bumi.

Aku menatap langit yang mulai cerah.

Dulu saat aku akan terlahir kebumi, Jisso memberitahuku tanda-tanda aku akan kembali ke starlight.

Tanda-tanda itu adalah bintangku yang mulai bersinar lagi di atas langit pagi, siang, atau malam.

Aku menghela nafas lega, ternyata aku masih belum di kembalikan ke starlight.

Untunglah.

Jungkook menatapku bingung." Apa yang kau lihat ? ."

Aku kembali menatap Jungkook lalu menggeleng." Tak apa. Sudah mulai sore, ayo kita pulang saja. Lagipula, kerja rumah kita sudah selesai 'kan ? ."

EUPHORIATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang