Sara POV.
Aku menatap matahari yang mungkin beberapa menit lagi tenggelam di taman dekat rumahku.Cukup sepi lingkungannya namun, aku sangat menyukai hal sepi seperti ini. Alasannya karena kesepian bisa menjadi mengganjal kesedihan.
Aku mengayunkan ayunan yang sedang kududuki sekarang.
Saking sepinya, hanya suara decitan ayunan yang setia menemaniku sedari tadi.
Tanganku memegang erat rantai yang menggantung ayunan ini.
Perlahan ayunan yang kududuki sekaligus aku mainkan ini berhenti.
Begitu juga matahari di depanku. Ia tenggelam begitu cepat.
Aku menoleh kebelakang. Dan saat itu juga, aku terkejut saat melihat Jungkook yang sedang mengatur nafasnya. Seperti sudah berlari.
Jungkook yang merasa ada yang melihatnya langsung tersenyum kearahku.
Aku mengalihkan pandanganku kembali kedepan.
Aku menundukan kepalaku tapi saat sudah beberapa detik. Tiba-tiba, terdengar suara decitan ayunan tua dari arah kananku.
Aku menoleh dan terkejut lagi saat melihat Jungkook sudah duduk sambil mengayun di ayunan.
Kapan dia ada di sini ?.
"Kau seperti melihat hantu saat kau melihatku ." Ujar Jungkook sambil membalas menatapku. "Sedang apa disini ?. Ini sudah sore menjelang malam ." Lanjutnya.
"Terserahlah aku mau kemana. Ini bukan urusanmu ." Jawabku sembari mengalihkan pandanganku kembali kedepan.
"Kau masih marah padaku ?. Kalau benar aku sangat meminta maaf terutama hal tadi pagi di sekolah ."Aku kembali menatap Jungkook ." Sungguh aku tidak berniat melukaimu ." Lanjutnya dengan lembut.
Masih setia menatap wajah Jungkook yang begitu bersih dan tampan, sungguh membuatku menggila. Ditambah hoodie dari jaket hitamnya yang menutupi rambut dan hanya menyisakan sedikit poni berwarna coklatnya.
Jungkook kembali mengangkat mulutnya." Tadinya aku hanya ingin kau tertawa karena candaan ku. Aku sangat merindukan tawamu bahkan jika 1 menit saja, aku sudah sangat merindukannya ."
Aku masih terdiam berusaha mengatur jantungku yang entah kapan berdegup aneh.
"Aku tahu kalau kesalahanku sangat fatal tadi ." Jungkook kembali menyadari kesalahannya. "Tapi, aku janji tak akan membuatmu menangis melainkan tersenyum ."
Aku menyimpan kedua tanganku di dadaku untuk tak terlalu terbawa suasana hingga menangis dan untuk menahan degup jantungku.
"Baiklah, kalau kau tak.... ."
"BODOH !! ." Potongku.
Jungkook mengerutkan keningnya namun pada akhirnya ia tertawa kecil.
Aku ikut tertawa ." Kau adalah lelaki terbodoh yang pernah aku temui seumur hidupku, Jeon Jungkook ."
Tawa kami semakin menjadi- jadi di malam ini.

KAMU SEDANG MEMBACA
EUPHORIA
FanfictionBerawal dari sebuah mimpi, namun menjadi kenyataan. " Kuharap suatu saat nanti aku terlahir kembali dan bisa kembali bersamamu ". ©sarahmutaalimah #2019#