15. He is c-r-a-z-y

14 2 0
                                    

Aku mengetuk-ngetuk pulpenku ke meja yang tak bersalah ini.

Aku sedang duduk di bangku paling belakang perpustakaan.

Aku sudah berjanji akan menunggu Rose disini untuk mengerjakan laporan itu.

Tiba-tiba seseorang menepuk bahuku dari sisi kananku.

Aku menoleh dan mendapati gadis yang kujanjikan itu di sampingku.

"Maaf telah menunggu. Aku baru saja selesai dari kelas tambahan ." Sambut Rose sembari menyimpan tasnya di ujung meja ini.

Aku mengangguk ." Tak apa, lagipula aku sudah berterima kasih sekali karena kau mau membantuku ."

Rose mengangguk kemudian menepuk telapak tangannya. " Ayo kita mulai saja. Pertama-tama kau salin semua kata yang penting dari dalam buku Geometri ."

"Baik, kebetulan aku membawa buku Geometri ." Aku mengeluarkan buku Geometri dari dalam tasku. " Terus ? ."

"Setelah kau menyalin semua kata pentingnya. Kau isi soal halaman 67 ." Jelas Rose lagi.

Aku kembali mengangguk ." Hanya itu ? ."

Rose mengangguk ." Ya, hanya itu. Nanti kau jilid laporan itu dan jangan lupa nama dan kelas ."

Lagi-lagi aku mengangguk. Aku mengeluarkan laptopku dan menyimpannya di atas meja kemudian mulai membuka halaman dari buku Geometri ini. Tanpa waktu lama beberapa kata penting sudah kutemukan lalu aku salin ke dalam laptopku.

"Kau kelas berapa ? ." Tanya Rose tiba-tiba.

"Kelas awal 1-A ." Jawabku singkat tanpa mengalihkan pandanganku dari papan ketik.

Rose hanya mengangguk. Ia bangkit dari duduknya ." Aku tinggal dulu, terlalu bosan kalau duduk saja. Aku akan segera kembali ."

Aku mengangguk.

Tak lama kemudian, Rose menghilang dari penglihatanku.

Aku kembali fokus pada buku dan juga laptop sesekali aku menguap.

Demi nilai. Semangat !! .

ⓔⓤⓟⓗⓞⓡⓘⓐ

Kediaman Jungkook.

Jungkook POV.

"Yak!!!! PARK JIMIN ." Teriak ku sambil terus mengejar cimin itu.

Jimin semakin menjadi-jadi, ia malah membalas berteriak ." AKAN AKU SEBARKAN KE MEDIA SOSIAL BOY IN LUV !! ."

Ya, inilah aksi kejar-mengejar ini berlangsung sedari tadi saat aku dan Jimin memutuskan pulang bersama. Aku mengajak Jimin ke rumah hanya untuk bermain playstation bersama. Perjalanan pulang bisa dibilang lancar tadi, tapi saat di pertengahan jalan. Aku kebelet, kau tahu kan ?.

Flashback .

" Aigoo, Jimin. Sungguh aku tak kuat lagi. Berhenti dulu disini ." Keluhku.

Jimin yang sedang asyik menyetir tiba-tiba memberhentikan mobilnya. "Cepat!, aku tak mau kau lama-lama ."

Aku mengangguk ." Baik, lagipula hanya pipo, kan ? ."

EUPHORIATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang