Sara POV.
Aku melambaikan tanganku ke arah Jungkook yang berada di dalam mobilnya saat ini.
Ya, aku baru saja diantar pulang olehnya.
Aku agak gugup dan kasihan kepada Jungkook soal tadi siang tapi aku yakin jika kita ditakdirkan bersama.
Aku memasuki rumahku." Aku pulang ."
"Sore sayang, kau sudah pulang ?. Bagaimana belajarnya ?. Kau bisa 'kan ?. Cepatlah mandi, Eomma sedang menyiapkan makan malam ." Tiba-tiba saja Eomma muncul dari arah dapur dengan membawa pisau.
Aku jelas terkejut setengah mati melihat Eomma yang membawa pisau dan tiba-tiba saja muncul." Eomma mengagetkanku." Aku melepas sepatuku kemudian meletakkannya di rak sepatu yang jaraknya tak jauh dari tempat aku berdiri." Aku dan Jungkook bisa mengerjakannya. Kami malah bermain dulu permainan berhitung. Sangat seru tapi tadi Jungkook curang." Lanjutku sembari mendudukkan diriku di sofa.
Eooma ikut duduk disampingku." Eomma rasa kau sangat cocok dengannya. Jeon Jungkook dan Jeon Sara bukankah itu yang kau impikan ?."
Aku terdehem." Aku tahu, tujuanku kesini 'kan untuk mencari seseorang yang bernama ' Jeon ' tapi itu belum tentu Jungkook, bisa saja bukan dia. Tapi aku yakin dia. Karena dia cinta pertamaku ."
Eomma tiba-tiba mengerucutkan bibirnya lalu tersenyum sambil memelukku." Eomma sangat senang mempunyai anak sepertimu, Sara. Meskipun yang kau ceritakan saat itu membuat Eomma sedih tapi Eomma sangat bahagia karena bisa menolongmu dan Eomma sangat mendukung hal positif yang kau lakukan, Sara. Dan Eomma juga sangat senang karena Tuhan sudah memberikan kesempatan kepada Eomma untuk membantumu ."
Aku membalas pelukannya." Gomawo, Eomma. Itu semua sangat berarti untukku."
Eomma melepas pelukannya kemudian menepuk pundakku pelan." Ayo cepat mandi. Kau tak mau kelewat makan malam 'kan ? ."
"Baiklah, Eomma." Aku bangkit dari sofa kemudian berjalan menuju kamar.
Setelah lamanya mandi..
"Segarnya, aku tak yakin jika hari ini aku tak masuk angin." Gumamku sambil membuka pintu kamar mandi yang berada di ujung kamarku.
Brukk...
Aku tersentak kaget saat mendengar suara sesuatu yang jatuh dan itu berasal dari balik kasurku.
Aku menelan ludahku dengan susah payah." Apa itu ? ."
Aku mulai berjalan menuju kasur dan akan melihat apa yang sedang ada di balik kasurku ini.
Tanpa aba-aba, aku pun meloncat dari tempat aku berdiri sampai di depan..." Jisso ? ."
20 menit kemudian..
"Kenapa kau ada disini ?. Dan wujudmu bukan hologram tapi ini nyata. Kau seperti aku, Jisso. Wujud manusia ." Ucapku sambil mondar-mandir di depan Jisso yang tengah duduk sambil menundukkan kepalanya.
"Kau terkejut, ya ?." Jisso sedikit cengengesan.
Aku ikut duduk dihadapan Jisso." Ceritakan semua padaku, setelah itu aku akan tahu apa yang terjadi. Sungguh aku tak mengerti tentang semua ini."
Jisso menghela nafas sejenak.
Bla..... Bla. Bla. Bla. Bla. Bla. Bla. Bla. Bla. Bla.

KAMU SEDANG MEMBACA
EUPHORIA
Fiksi PenggemarBerawal dari sebuah mimpi, namun menjadi kenyataan. " Kuharap suatu saat nanti aku terlahir kembali dan bisa kembali bersamamu ". ©sarahmutaalimah #2019#