part 7

240 26 0
                                    


Sera mencari-cari Odelia diruangan kelasnya. Kemarin, Odelia dan dirinya berjanji akan bertemu. Ia ingin mengajak Odelia ke suatu tempat. Namun saat ini, ia tidak mendapati sahabat kecilnya itu dimanapun. Ia bertanya kepada salah satu teman kelas Odelia.

" Permisi, apa kau tahu dimana Odelia? " Sera bertanya kepada seorang gadis yang sedang membaca di bangku terdepan. Ia menoleh kearah Sera.

" Dia tidak ada, ku dengar pagi ini ia masuk rumah sakit. " Mata Sera membulat. Apa yang terjadi dengan Odelia?, batinnya. Ia buru-buru membuka ponselnya dan menelepon Odelia. Tidak ada jawaban dari gadis itu.

" Apa kau tahu, dimana dia dirawat? " sera bertanya dengan wajah panik. Gadis itu mengedikan bahunya. Sera berjalan tergesa-gesa menuju parkiran. Ia tahu alamat tempat tinggal Odelia. Pasti Odelia dibawa ke rumah sakit terdekat disana. Sera membawa mobilnya menuju rumah sakit.

" Semenjak kembali, kau sangat misterius Odelia. " Batin sera.

°°°°

Paman Jun sedang terduduk menunggui Odelia di kamar rumah sakit. Raut wajah Paman Jun sangat khawatir. Ia memandang Odelia yang tengah terbaring lemah dengan selang infus ditangannya. Wajahnya sangat pucat.

Hampir saja jantung paman Jun berhenti saat mendapati Odelia yang pingsan dikamarnya. Niatnya, ia ingin membuat kejutan sekaligus meminta maaf kepada gadis itu. Tetapi bukannya ia yang mengejutkan, malah gadis itu yang membuatnya terkejut.

" Maafkan aku, nyonya Lia . Aku tidak bisa menjaga Odelia dengan baik. " Paman Jun bergumam dengan raut  sedih. Tiba-tiba pintu kamar Odelia terbuka, menampakan sesosok gadis dengan nafas terengah-engah .

Paman Jun yang heran menghampiri gadis tersebut.

" siapa anda?"
Sera yang masih mengatur nafasnya mendongak, mata Sera melebar. Mendadak gadis itu terpaku sesaat melihat paras rupawan orang didepannya.

" Permisi, nona siapa?" Jun atau paman jun mencoba menanyakan si gadis yang masih terdiam memandangnya. Dilihat dari penampilannya gadis itu seumuran dengan Odelia.

Sera tersadar. Lalu buru-buru ia memperkenalkan diri.

" Namaku Serania. Aku teman Odelia." Paman jun sedikit terpengarah. Semenjak  awal masuk kuliah, Odelia tidak pernah menceritakan mengenai teman kepadanya. Ternyata Odelia  memiliki teman. Sepertinya, Sera ini merupakan  teman dekatnya. Sera memberikan kode agar paman Jun memperkenalkan dirinya. Paman Jun pun tersadar.

" Ah, saya Jun. Paman Odelia."

" Ah, silahkan masuk ,Sera." Paman Jun mempersilahkan Sera masuk. Sera tersenyum kecil merasakan perlakuan sopan paman Odelia itu. Sera berjalan ke arah odelia yang tengah terbaring lemah.

"Tuan Jun, Kenapa Odelia bisa masuk rumah sakit ? " sera bertanya dengan raut khawatir. Paman Jun menjelaskan tentang penyakit Odelia. Sera kembali memandang Odelia dengan perasaan sedih.

" Kenapa kau bisa seperti ini? " Sera bergumam pelan. Paman Jun berucap lembut. Mencoba menenangkan Sera yang berwajah muram.

" Odelia pasti senang mempunyai Teman seperti mu. Kuharap kau akan selalu berada disisi Odelia. Ia gadis yang terlihat tangguh namun Rapuh. " sera memandang Paman jun, lalu mengangguk.

@@@

Devian tengah menunggu Odelia diruang belajarnya. Sedari tadi gadis itu belum juga datang.

" Ternyata kau disini! " tebak Rachel saat mendapati Devian tengah terduduk memandang Papan tulis dengan ekspresi khasnya. Devian menoleh sebentar lalu mengalihkan pandangannya lagi. Rachel mendekati Devian dan duduk tepat disebelahnya. Memepetkan tubuhnya ke arah Devian.

Innocent WindsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang