part 21

107 22 5
                                    

" Aw, kepalaku!" Odelia meringis saat merasakan pusing yang menderanya. Ia menoleh ke sekitar. ini dikamarnya. Kenapa ia bisa berada disini?

Pertanyaan nya terjawab saat melihat Sera berjalan ke arahnya dengan pakaian rapih dan raut wajahnya yang datar.

" Minum ini!" Sera memberikan sebuah botol obat yang langsung di ambil oleh odelia.

Odelia meminum cairan itu dengan perlahan.

" Huh, ternyata kau benar-benar  lemah terhadap alkohol. Minum seteguk saja sudah membuatmu mabuk. Ditambah kau pingsan?!" Cibir Sera sambil melirik odelia .

Odelia sedikit tertohok atas perkataan sera. Gadis itu menatap Sera setengah kesal.
" Kau saja tidak membantuku."

Odelia menaruh botol obat yang di bawa Sera keatas nakas.

" Kemarin kau yang membawaku pulang?"

" Tentu saja! Kau tidak tahu ya, betapa terkejutnya aku melihat kau tiba-tiba pingsan. Untung saja ada aku." Jawab sera cepat

Odelia membalas dengan cengiran tak berdosa.

" Oya, kenapa kau bisa ada di tempat itu? Bukannya kau mau ke kamar mandi?"

Odelia tampak berpikir. Ia memang berjalan ke arah kamar mandi, tetapi sebelum sampai, ada seseorang yang menariknya. Tunggu, tunggu siapa yang menariknya??? Mengapa odelia bisa tidak ingat begini sih?!

Odelia menghembuskan nafas dan mencoba berusaha mengingat kejadian semalam. Kembali memusatkan pikirannya, Tetapi hasilnya nihil. Ia bahkan sudah lupa kenapa ia bisa pingsan. Sera memperhatikan odelia dengan seksama, gadis itu mengernyit melihat sesuatu yang tampak asing di rambut Odelia.

" Tunggu, apa ini." Sera mengambil sesuatu dari rambut odelia.

" Wah, cantik sekali.." ucap Sera kagum dengan mata berbinar.

Sera kembali menatap  odelia dengan tanda tanya. " Hei, bukan kah kemarin jepitanmu berbentuk kupu-kupu? Mengapa sekarang berbeda?" Tanya Sera sambil memperhatikan jepit tersebut.

Odelia mengernyit menatap benda di tangan Sera, di tangan gadis itu terdapat sebuah jepit rambut berbentuk pita dengan Tiara bulat berwarna zamrud di tengahnya. Odelia yang bingung mulai meraba-raba rambutnya. Dan tidak menemukan sesuatu disana.

" Itu benar dari rambut ku?" Tanya odelia memastikan.

Sera berdecak. " Tentu saja! Dari mana kau dapat barang bagus seperti ini?"

Odelia mulai mencari jepitan kupu-kupu di sekitar kasur. Tetapi hasilnya nihil. Ia bertanya sekali lagi kepada Sera.

" Sudah kubilang hanya ada ini di rambut mu. Entah kemana jepit kupu-kupu itu." Ucap Sera sambil mengangkat jepit berbentuk pita itu ke wajah odelia.

" Apa aku menjatuhkannya " gumam odelia

" Apa kau tau siapa yang memberi ini kepadamu?"

Odelia menggeleng. Ia benar-benar tidak ingat. Mungkin jika ia ingat akan lebih mudah mendapatkan jawabannya.

" Tunggu, tunggu. Kemarin saat aku mencarimu aku melihat devian  keluar dari ruangan tempat kau berada."

" Mungkinkah dia yang memberimu ini?" Ucap Sera menerka-nerka sambil menatap odelia dengan tatapan penuh arti.

" Mungkin juga dia yang mengambil jepitmu." Tebak Sera lagi.

Odelia menghela nafas frustasi, bola matanya berputar tanda tak setuju dengan ucapan Sera. Mana mungkin devian mengambil nya? Apa dia sekurang kerjaan itu? Belum lagi pasti lelaki itu akan berpikiran konyol jika ia menuduhnya. Kemarin saja saat ia menuduh devian lelaki itu sangat marah. Apalagi ia menuduh untuk masalah jepit rambut yang sangat sepele ini? Mungkin devian akan menganggap nya wanita terkonyol.

Innocent WindsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang