part 19

137 22 4
                                    


" Dimana Odelia?!" Damian melihat sekeliling, tampak raut khawatir di wajahnya. Tadi Rachel menariknya menjauhi lorong, menuju ruangan terdekat yang tidak dihinggapi kabut.

" Uh, kurasa dia masih tertinggal di tempat tadi." Jawab Rachel santai sambil membenarkan rambutnya yang sedikit berantakan.

Damian mendengus. Bagaimana bisa dia seceroboh ini. Belum sempat ia ingin kembali ketempat Odelia. Devian tiba-tiba berlari.

" Devian mau kemana kau?" Teriak Rachel.

Damian yang melihat adiknya lebih dulu melangkah, akhirnya menyusul. Rachel berdecak sebal sambil terpaksa menyusul mereka.

" Ck, dasar menyebalkan."

@@@@@

Odelia menghembuskan nafas lega saat berhasil keluar dari rumah hantu. Devian menatap gadis itu sebentar. Sedari tadi selama perjalanan mencari jalan keluar, odelia terus saja berteriak ketika ada hal yang menurut devian sangat sepele, bahkan suara gesekan alas kaki mereka saja membuat gadis itu takut!. Ck CK devian sampai tak habis pikir dibuatnya.

Odelia terus saja memepet kan tubuhnya ke arah devian. membuat devian merasa tak nyaman karena entah mengapa jantungnya berdetak lebih cepat saat berada sedekat itu dengan Odelia.

" Ayo pulang."

Odelia mengernyit, menatap wajah devian yang tampak santai.

" Bukankah kau kesini bersama Rachel?"

Devian mengangguk.

" Kalau begitu tunggu saja dia. Aku juga akan menunggu Damian."

Devian tak menyahut dan kembali menatap odelia. hal yang tak odelia duga, Lelaki itu tiba-tiba menghampirinya dan menggenggam tangan odelia serta menarik tangan gadis itu, hingga mau tak mau Odelia harus mengikuti nya.

" Hei, kau mau membawaku kemana?" Odelia berucap kesal sambil menatap devian yang terus mengabaikan ucapannya.

" Masuk" devian mempersilahkan Odelia untuk memasuki mobilnya.

Odelia menatap lelaki itu bingung. Ada apa sih dengan lelaki ini? Pikirnya.

" Aku..." Belum sempat odelia menyelesaikan kalimatnya, devian sudah mendorong nya untuk duduk di kursi Depan, odelia hanya bisa ternganga denga perlakuan Devian.

Saat lelaki itu sudah memasuki sisi pengemudi, odelia memposisikan duduknya untuk menatap devian.

" Apa maksudnya ini?" Kata odelia menuntut.

Devian melirik sebentar odelia dan mulai menyalakan mobilnya.

" Kau gemetaran." Ucap devian tanpa mengalihkan pandangannya.

Odelia memperhatikan dirinya, dan benar saja, Kedua tangannya masih bergetar. Odelia tidak sadar sedari tadi karena devian menariknya. Ternyata efek rumah hantu sebesar ini pada tubuhnya.

" Aku akan mengantarmu pulang."

@@@@@

Odelia sedang termenung di balkon apartemen nya, sambil memandang jalanan kota malam hari yang banyak dilalui kendaraan. Memikirkan segala kejadian yang belakangan ini terjadi di hidupnya.

Setelah ia mengetahui tentang masa lalu ibunya, perasaan sesak terus saja muncul dalam benak Odelia. Ia ingin sekali bertanya langsung pada paman Jun mengenai segala hal yang terjadi pada ibunya. Tentang kematian nya, bahkan tentang ayahnya. Apakah paman Jun tahu siapa ayahnya? Dan seberapa banyak rahasia yang disembunyikan paman Jun dari nya. Odelia menunduk, menghela nafas pelan, membuang segala kegundahan di hatinya.

Innocent WindsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang