part 31

148 12 3
                                    

"Kau bercanda?!"

Raut Devian tampak tak senang mendengar kata-kata meragukan Odelia.

"Aku serius. Aku menyukaimu dan aku ingin menikah denganmu."

Mulut Odelia terbungkam mendengar kata-kata tegas Devian. Baru kali ini ia mendengar nada suara Devian yang seperti ini. Ia terdiam sesaat, menatap wajah Devian yang terkesan serius dengan pandangan yang sulit diartikan.

Bagaimana ini? Apa yang harus ia jawab? Ini pertama kalinya ada orang yang bilang menyukainya dan langsung mengajaknya menikah. Dulu, biasanya kan orang yang mengungkapkan perasaann kepadanya akan mengajaknya pacaran terlebib dahulu, yang tentu saja langsung ditolak olehnya. Tetapi Devian ini??!!! Oiya bukannya Devian kekasih Rachel?!

Odelia bahkan tidak tahu bagaimana perasaanya terhadap Devian.

Odelia menunduk, lalu kembali menatap manik mata Devian, raut datar yang biasanya terpatri diwajahnya berganti dengan keseriusan. Membuat jantung Odelia berdegup untuk kesekian kalinya. Odelia menghirup nafas dalam-dalam. Menormalkan detak jantungnya.

" Bukankah kau dan Rachel bertunangan?"

" aku tidak pernah bertunangan dengan siapapun."

Odelia tampak sedikit lega mendengar jawaban Devian.

" jadi Rachel bukan kekasihmu?" Tanya Odelia memastikan.

Devian mengangguk. " Dia hanya teman masa kecilku.

Odelia mengernyit mengingat kejadian Devian memeluk Rachel.

" Lalu kenapa kau memeluknya?"

Devian tampak bingung, sedangkan Odelia bungkam. Oiya Devian kan tidak tahu kalau aku menguping, rutuk Odelia.

" kau ada disana?" Devian menatap lekat Odelia. Gadis itu tidak menjawab, tetapi Devian dapat membaca ekspresi Odelia.

Devian tersenyum tipis melihat wajah Odelia yang terkesan cemberut.

" Dia mengakui perasaannya..

Odelia sedikit menoleh

...lalu aku menolaknya."

Kali ini gadis itu menatap Devian.

Aku hanya berusaha menghiburnya. " Jelas Devian.

" Apa kau cemburu?" Pertanyaan Devian tepat menusuk Odelia. Gadis itu kembali mengalihkan pandangannya.

" Tentu saja tidak!!. Kenapa aku harus cemburu?!"

Devian terkekeh mendengar jawaban Odelia yang menggebu-gebu. Jadi itu alasan Odelia waktu itu bersikap ketus kepadanya.

Odelia mulai mengalihkan pembicaraan karena merasa malu.

" Kenapa kau mengajakku menikah? Kitakan masih kuliah."

" Apa ada larangan orang yang masih kuliah tidak boleh menikah?"

Jawaban Devian membuat Odelia sedikit kesal. Bukan itu maksudnya!!!!. Tetapi odelia tetap menjawabnya dengan gelengan. Dan kini Devian menunjukan ekspresi 'itu kau tahu!'

" Biasanya lelaki muda sepertimu akan mengajak berpacaran terlebih dahulu."

" Aku tidak mau membuang waktu. Kalau bisa langsung menikah, kenapa harus pacaran!"

Jawaban Devian membuat Odelia menganga. Ia tidak menyangka Devian yang bermuka datar itu bisa berpikir semalam ini.

" Atau kita menikah setelah kau lulus nanti."

Mata Odelia membulat. Apa-apan Devian, ia saja belum mengiyakan lamaran lelaki itu.

Devian merapatkan jarak diantara mereka. Ia menggenggam lembut tangan Odelia, Menatap tepat kemaniknya. Hal itu membuat perasaan aneh timbul di dada Odelia merasakan tatapan lembut Devian.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Dec 19, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Innocent WindsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang