Pesta diadakan di kediaman Direktur Henry yang berada di pusat kota. Rumah besar bergaya Eropa itu telah ramai dipenuhi oleh berbagai artis, model, politikus, dan orang-orang penting lainnya. Direktur Henry selain bekerja di perusahaan ayah Devian, ia juga merupakan orang yang terkenal. Tidak heran pada pesta peringatan ulang tahun pernikahan nya saja ada banyak berbagai macam orang penting yang hadir.
Dan disini lah odelia telah menginjakan kakinya. Dengan didampingi oleh sang manajer, odelia yang memakai gaun hitam tampak imut dan elegan dengan rambut yang dihias cantik. Gadis itu melangkah anggun menghampiri Henry dan istrinya.
Setelah selesai menyapa, odelia yang ingin pergi, ditahan oleh istri Direktur Henry untuk berbincang-bincang. Odelia tahu, nyonya Jessica sangat menyukainya. Nyonya Jessica merupakan salah satu dosenya di universitas. Ia juga terkenal sebagai seorang dokter yang sangat berprestasi dan merupakan seorang petinggi disebuah rumah sakit besar yang terletak di ibu kota.
Nyonya Jessica juga terkadang selalu berusa menjodohkan odelia dengan anak laki-lakinya. Odelia sangat mengenal laki-laki itu. Walaupun ayah dan ibunya sangat cerdas dan baik hati. Tetapi lelaki yang lebih tua 4 tahun dari odelia itu merupakan lelaki sampah yang kerjaannya hanya menghabiskan uang orang tuanya saja. Odelia sangat tidak menyukainya. Bahkan ia dengan terang-terangan menolak tawaran nyonya Jessica yang meminta Odelia untuk menemui anaknya .
Tetapi walaupun telah di tolak tetap saja nyonya itu masih berusaha mendekatkan nya kepada anak laki-lakinya itu. odelia yang merasa jengah, sangat bersyukur ketika seorang wanita paruh baya dengan baju glamournya datang menghampiri nyonya Jessica dan mengajaknya bicara. Odelia jadi ada kesempatan untuk menghindari pembicaraan yang menyebalkan.
" Odelia, aku harus menerima telepon, aku akan keluar sebentar." Odelia mengangguk sementara manajernya sudah berjalan keluar sambil mengangkat telepon.
Odelia mengamati sekitar. Banyak rekan sesama model maupun artis yang tidak odelia kenal. Odelia memang orang yang jarang bersosialisasi dengan rekan sesama model nya. Bahkan artis atau model yang dikenal nya saja hanya dapat dihitung dengan jari.
Tiba-tiba perut odelia berbunyi. Ia agak sedikit lapar. Diapartemen tadi ia hanya makan buah. Odelia menghampiri meja yang penuh dengan makanan dan minuman. Dengan senyum kecil ia mengambil dan mencicipi beberapa dessert.
Setelah puas odelia berniat mengambil sebuah minuman warna merah pekat yang tersedia di meja tersebut. Belum sempat ia mengambilnya, gelas itu sudah diambil alih oleh orang lain.
"Itu punyaku!!! Padahal masih banyak gelas lain" Gumam Odelia geram.
Odelia ingin sekali melihat orang lancang yang telah mengambil minumannya. Orang itu seharusnya tahu bahwa ia duluan yg ingin mengambil minuman tersebut.
Ketika odelia mendongak, matanya melebar melihat seorang lelaki tampan dengan setelan jas hitam elegan yang sedang memegang gelas sambil tersenyum miring kearahnya. Dia, lelaki itu......
Ken Austin!!!
Kenapa odelia harus bertemu dengannya disini???? Sangat tidak menguntungkan.
Odelia mengabaikan kehadiran Ken dan berniat mengambil minuman lain yang berada dimeja. Lagi-lagi dengan gerakan cepat orang itu mengambil gelas yang akan odelia ambil.
" Anak kecil tidak boleh meminum minuman beralkohol."
Odelia menggeletukan giginya pertanda kesal. Ia menatap Ken tajam. Tanpa membalas ucapan lelaki itu, odelia langsung merebut gelas yang berada di tangan kanan Ken dan meminum isinya dengan sekali tenggak. Ken terpengarah melihatnya, sedangkan odelia menatap lelaki itu puas dengan pandangan meremehkan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Innocent Winds
Romance" aku menantangmu! kalahkan aku dan aku akan menuruti semua keinginanmu. tetapi jika kau kalah...perhatikan pelajaran dan panggil aku Nona." Odelia Queenie, seorang mahasiswi yang bersedia menjadi tutor pemuda kaya karena ingin mengetahui suatu rah...