"Bagaimana jika setelah menyatakan sumpah, kita tiba tiba jatuh cinta pada seseorang?"Soohyuk memiringkan kepalanya. Pertanyaan itu benar benar membuatnya sakit perut karna menahan tertawa.
"Kalau kau masih ragu, untuk apa mengambil sumpah Crusader mu? Bukankah kita harus menguatkan iman kita? Aku bahkan tak pernah berpikir akan jatuh cinta"
Jawab Lee Soohyuk."Bagaimanapun juga kita tetaplah manusia biasa, yang mungkin saja akan jatuh cinta suatu hari nanti.. Jadi, tunggu saja saatnya yang akan terjadi padamu.."
Soohyuk mengerjap. Bisa bisanya ia tertidur dengan posisi berdiri di atas kapal. Ia bisa tercebur ke lautan jika tidur lebih lama lagi. Pria jangkung itu berjalan ke tepian kapal dan menatap hamparan laut lepas di depannya. Kepalanya mendadak pusing, apa ia mengalami mabuk laut. Ah tidak, pria itu hanya tidur terlalu cepat. Lebih tepatnya lagi ia masih ingin tidur, namun keadaan memaksanya untuk terus terjaga. Debur ombak menimpa kapal yang tak terlalu besar itu, pikirannya berjalan kemana mana. Entah mengapa Crusader itu mendapatkan serangan panik. Otaknya mulai berandai andai menatap kelamnya malam dan perairan yang mungkin saja bisa menenggelamkan kapal beserta isinya. Lebih buruk lagi jika ada serangan mendadak dari monster kraken, makhluk mitologi yang diyakini telah merajai lautan. Soohyuk bergidik ngeri, entah kenapa ia jadi sepenakut ini. Tiba tiba pria jangkung itu celingukan, kehilangan sosok Soeun yang selalu berada di sisinya. Ia berlari menelusuri seluruh ruangan di dalam kapal itu. Hingga ia menemukan gadis itu yang sedang asyik bercengkrama dengan istri saudagar pemilik kapal ini.
"Syukurlah dia bisa berbaur.."
Gumamnya pelan."Hey, kami sudah menyiapkan kamar untukmu dan kekasihmu.."
Ujar saudagar pemilik kapal yang tiba tiba muncul di belakang Soohyuk."Terima kasih.. Paman.."
"Ya sama sama.. Sebaiknya kalian cepat beristirahat.. Ini sudah larut malam.."
Saran pria separuh baya itu, diikuti anggukan dari pria bermarga Lee di depannya.Mereka pergi ke ruangan yang katanya sudah disiapkan, disana ada sebuah dipan kecil dan sebuah meja yang juga kecil. Setidaknya ini layak, dari pada kereta ternak yang waktu itu.
"Kau bisa tidur di atas, aku di bawah saja.."
Ujar Soohyuk."Tidak bisakah kita di atas berdua?"
Tanya Soeun yang sukses membuat jantung Crusader itu hampir copot. Apa gadis itu sudah gila?."Anghh.. Maksudku, kita bisa berbagi tempat.."
"Tidak perlu"
Sahut Soohyuk cepat. Gadis di depannya mengangguk paham. Pria Crusader dengan keimanan yang tebal tak akan mungkin mau tidur satu dipan dengan seorang gadis.Tak berapa lama mereka tidur dan mengambil tempat masing masing. Tak ingin jauh jauh, Soohyuk tidur tepat di samping dipan yang dipakai oleh Soeun. Tetap saja ia punya satu alasan mutlak, keselamatan Siren adalah yang utama. Karna dia harus mengantarkan gadis itu ke istana Barat dengan selamat dan tak kurang apapun.
Lautan bekerja berdasarkan alam. Meski tak ada badai, ombak tetap saja akan menari kesana kemari karena tiupan angin. Kapal kecil itu diterjang dan bergoyang goyang dan mungkin saja akan membuat seseorang mabuk laut. Tubuh mungil yang terlelap itu menggelinding dan jatuh menimpa tubuh Crusader yang berbaring di lantai.
"KYAAA!!"
Lengking suara gadis Siren itu, sedangkan Soohyuk yang berada di himpitan gadis itu pun hanya mampu membulatkan mata. Tak pernah lagi ingin jaraknya menjadi sedekat ini. Jika kau ingat, sebelumnya Soohyuk pernah memberikan kecupan pada bibir Soeun dengan dalih nafas buatan. Pria itu bangkit dan menjauhkan jaraknya dari Soeun.
KAMU SEDANG MEMBACA
Siren and Crusader [END]
RomanceSelamat datang di cerita yang kutelan mentah-mentah tanpa riset, karena menurutku tak membutuhkan hal logis untuk menulis cerita fantasi. Aku meminjam berbagai istilah karena aku sangat payah dalam menamai. Siren seorang Dewi, bukan duyung yang bere...