19. MALAM PENANTIAN

429 39 18
                                    

Uskup Agung membulatkan matanya, ketika tahu apa yang ia dapati di dalam sel tahanan istimewa itu.

"Bajingan dia!"
Umpat Woobin geram. Sebuah kekehan kecil memekik dari dalam sel yang kini nampak lebih gelap itu.

"Apa yang kau lakukan?!"
Tanya Woobin pada seseorang di dalam sana. Pria itu sibuk menggoreskan darah dari telapak tangannya di sebuah sisi dinding, sebuah gambar mulai terlihat jelas dari goresan goresan itu. Bau anyir memenuhi ruangan, membuat beberapa penjaga hampir saja memuntahkan isi perutnya. Namun tidak dengan Uskup dan Crusader itu, mereka nampak menunjukkan rona lain. Pria kurus yang berada di dalam sel menampakkan seringaiannya, lalu berjalan dan bergelayut di balik jeruji besi penyekat antara bagian dalam dan luar.

"Kalian suka lukisan ku? Aku punya firasat bahwa mungkin saja ada 2 iblis yang akan mengunjungiku pagi ini.."
Ucap Jiyong. Woobin melirik sebuah bangkai rusa hitam yang ada di dalam sel Jiyong, pria itu mulai curiga.

"Dari mana kau mendapatkan rusa itu?"
Tanya Woobin penuh selidik.

"Kenapa? Kau ingin memakannya? Bukankah rusa hitam adalah makanan favorit para iblish, ho?"
Sungut Jiyong. Uskup berjalan keluar dan meninggalkan Woobin berada di dalam sana untuk mengurus Kwon Jiyong. Sepertinya akan ada pertarungan seru di dalam sana.

"Ku tanya sekali lagi. Dari mana kau dapatkan itu?!!"
Tanya Woobin disertai penekanan di akhir kalimat. Jiyong mengorek telinganya dan menatap penuh ejek ke arah Woobin.

"Dia sendiri yang datang padaku, dia berkata bahwa dia akan merasa terhormat jika menjadi makanan iblis yang merasuki Kim Woobin.."

"Kau sudah gila!"

"Kalau benar kau tidak dirasuki oleh iblis, maukah kau memakan daging rusa ini?"
Tanya Jiyong. Jawaban tak kunjung datang dari bibir Kim Woobin, pria itu kini berbalik begitu saja dan berniat pergi.

"Hanya orang bodoh yang percaya pada mitos itu, dan kau adalah salah satunya!"
Ucapnya yang kemudian berlalu pergi.

Jiyong tersenyum bosan menatap bayangan pria jenjang itu yang makin menjauh dari pandangannya. Apa yang ia lakukan saat ini adalah pesan dari Siren, sekarang ia tahu bagaimanakah caranya mengusir iblis iblis itu dengan cara alternatif.

Flashback.

Tubuh yang terbaring di sudut ruangan gua itu tiba tiba tersulut api yang entah dari mana.

"Api!"
Pekik Jonghyun sembari berlari keluar untuk mengambil air di danau yang terletak tak jauh dari situ, meski ia sendiri juga tak membawa wadah untuk menampung air. Setidaknya ia bisa membasahi jubahnya untuk memadamkan api.

"Kim Soeun!"
Soohyuk berlali menuju tubuh Soeun dan mendekap nya. Bukankah ia juga akan terbakar? Tidak. Tubuh Crusader itu sudah kebal akan api, kalau saja ia bisa menyerap hawa panas atau api itu sendiri maka ia akan benar benar berterima kasih pada kekuatan aneh yang tiba tiba datang padanya itu.

"Soohyuk! Apa yang kau lakukan?!"
Pekik Jiyong yang cemas. Dan bukannya api itu berkurang, justru benda panas itu makin membesar dan siap membakar keduanya.

"SOOHYUK!!! SOEUN!!!"
Pekiknya lagi yang masih tak bisa melakukan apapun, Jiyong kebingungan, sedangkan Jonghyun masih meremas jubah yang ia basahi dengan air danau disana.

"ARGGGGHHHHHHHHHH!!"
Soeun memekik, suaranya bahkan mirip seperti seekor phoenix yang siap mengamuk orang di depannya. Gadis yang kini tubuhnya terbakar api itu berlari dengan kencang, hampir seperti melesat.

"Kim Soeun!"
Soohyuk mengejar gadis yang tiba tiba memasukkan dirinya ke dalam air itu.

"Astaga!"
Kaget Jonghyun yang baru saja akan berlari kembali ke gua dengan jubah yang sudah ia basahi.

Siren and Crusader [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang