Note : 100% fiksi. Mohon membaca dengan bijak!
✖✖✖
Jajaran cahaya temaram menyambut penglihatan pria bertubuh jangkung yang kini perlahan menapaki sebuah jalan yang penuh dengan bebatuan. Lentera lentera itu sudah dinyalakan, sebagai tanda datangnya malam. Pria itu merapikan jubahnya dan menutupi kepalanya dengan sebuah tudung. Kakinya sesekali merasakan nyeri akan ketajaman bebatuan yang berjajar rapi di jalanan. Menjadi seorang pelarian memang tak pernah ia mimpikan, namun ia justru mengalaminya sekarang. Mata nya yang tajam menatap ke arah langit yang kini mulai menampakkan ribuan titik cahaya. Malam ini akan ada purnama. Rintik benda berwarna putih menimpa jubah pria itu, rupanya musim dingin begitu cepat datang. Suhu udara mulai menurun, makin malam rintik itu makin deras dan menimbun daratan yang tadinya berwarna hijau.
Semoga tidak ada badai salju.
Pria itu terhenti di sebuah tempat pemakaman, matanya menatap tajam ke arah obyek yang kini sibuk dengan santapannya. Mayat. Obyek itu mengerang sesekali, di sekitar mulutnya pun sudah berlumuran cacahan daging dan darah berbau busuk. Aroma menyeruak begitu menjijikkan di sekitar pekuburan, membuat sang Crusader bahkan hampir muntah. Makhluk berwujud manusia yang kini masih asyik dengan santapannya itu bukanlah manusia yang sebenarnya, melainkan iblis. Pria Crusader berjubah hitam itu meraih salju salju yang turun di atas telapak tangannya, dan membuat bintik bintik putih itu mengeras dan membeku menjadi sebuah pedang yang berkilauan.
"Hentikan itu! Dasar makhluk tak punya jiwa!"
Pekiknya. Obyek itu menoleh, menampakkan wajahnya yang mengerikan. Namun sebenarnya iblis yang ada di depan Crusader saat ini tidak sekuat itu."CRUSADER!!"
Pekiknya sembari berlari dengan lapar menuju Crusader."Malam ini, aku akan menyantap Crusader!!"
Sambungnya, diikuti senyuman sinis dari pria jangkung di depannya."Jangan mimpi!"
Tshngggggggggg!!!
Tubuh iblis itu terbelah, dari sana keluarlah makhluk tak berjiwa yang Crusader itu sebut, iblis.
"Sialan kau, Crusader!"
Makinya. Crusader itu mengayunkan pedangnya hingga menghancurkan tubuh iblis itu."Fiuhh.. Selesai!"
Lenguhnya. Pria itu pergi begitu saja. Ia tak sudi membereskan kekacauan ini, sebentar lagi mungkin mayat mayat ini akan bersih disantap oleh serigala yang mulai berkeliaran.-
Rombongan kerajaan Timur kini hanya menyisakan 3 orang saja. Mereka tak tahu betapa kacaunya negara ini tanpa hadirnya seorang Siren. Sepeninggal Siren terdahulu negeri ini mulai compang camping, tak ada yang bisa menghalau para iblis yang datang dari dunia luar. Hari ini adalah perjalanan menuju negeri Barat, orang orang itu diutus untuk mengantarkan putri dari mendiang Siren. Putri semata wayang itu mewarisi kekuatan ibunya, dimana ia tetap mampu hidup dalam air maupun di atas daratan. Ia adalah satu satunya orang yang terpilih saat ini. Mungkin akan sulit baginya untuk mengembalikan keadaan seperti semula dimana para iblis tunduk dan tak berani menjamah dunia ini. Perjalanan mereka terhenti saat melihat sekawanan serigala sedang berkumpul di sebuah kompleks pekuburan.
"Sial! Gerombolan serigala!"
"Apa mereka serigala jadi jadian.."
"Entahlah, jaga nona Siren.."
Kedua prajurit yang mengawal Siren mulai bergulat dengan sekawanan serigala itu hingga mereka berhasil mengusir binatang buas itu.
"Kya!!"
Pekik satu satunya gadis disana ketika melihat beberapa potongan tubuh yang teronggok disana."Nona Soeun!"
Salah satu pengawal menutup mata gadis bernama Soeun itu."Cepat kita pergi! Nona Soeun tak boleh melihat hal menjijikkan ini"
Ujarnya pada pria lain.Mereka segera melanjutkan perjalanan dan tiba di suatu kota. Disana mereka menyewa sebuah penginapan dan mengisi perut mereka dengan makanan.
Dunia ini begitu keras, bahkan gadis yang mewarisi kekuatan Siren itu tak pernah tahu apa yang terjadi di dunia luar sebelumnya. Badan gadis mungil itu gemetar, dan giginya bergemeretak. Suhu di luar benar benar dingin, bahkan dinding penginapan ini tak cukup untuk menghangatkan tubuhnya.
Brakk!!!
Suara gaduh di luar mengusik tiga orang kerajaan itu. Samar samar terdengar suara suara teriakan dari luar.
"IBLISS!!!"
Pekik orang orang yang berada di luar. Jantung gadis Siren itu berdegub dengan kencangnya. Otaknya benar benar penasaran bagaimanakah rupa dari para iblis itu. Dan rasa kepenasarannya itu terbayar saat pintu ruangan itu melayang karna dobrakan yang begitu keras, dan mengijinkan makhluk kekar dengan mata merah masuk ke dalam.
"Siiiiiireeeeeeennnnnnnn.."
Ceracaunya dengan liur yang berjatuhan dari mulutnya. Bahkan sesuatu berbentuk manusia itu layak jika dikatakan sebagai binatang buas."Dia kerasukan!"
Ujar salah satu pengawal Soeun."Jaga nona Soeun!!"
Salah satu dari mereka melawan iblis itu. Namun, kekuatannya tak seberapa. Dengan mudahnya makhluk kekar itu menghancurkan tubuh pengawal Soeun.
"Jangann."
Pekik gadis itu sambil memejamkan mata. Apa yang ia saksikam saat ini benar benar diluar dari apa yang digambarkan otaknya."Tenang Nona Soeun, masih ada aku yang akan melindungimu"
Ujar satu pengawal yang tersisa.Naasnya, ia bernasib sama dengan temannya. Lalu, bagaimana nasib Soeun yang kini hanya seorang diri? Ia tak mungkin bisa menghadapi makhluk buas yang menggila itu.
"Siiireeennn!"
Zraaassssss!!!!!!
Mata gadis itu terbuka tepat saat seorang pria berdiri membelakangi nya dan berhasil membelah tubuh monster itu.
Si-siapa dia?
Pria itu tinggi dan membawa sebuah pedang yang bersinar, entah dibuat dari apa pedang itu. Apakah dia yang disebut dengan Crusader? Lalu, berada dimanakah zirah kebesarannya? Pria itu hanya menggunakam jubah hitam dan sepertinya tak membawa persenjataan yang lengkap.
"Kau tidak apa apa, Siren?"
Tanya nya dengan suara yang berat, pipi Soeun memerah menatap pria dengan tatapan mata yang begitu tajam itu.
Ia masih tak bisa menggerakkan kakinya, bagaimana jika ia mati kaku disitu? Apakah negeri ini akan selamat tanpa Siren? Apakah akan makin buruk? Tubuh mungil itu terangkat oleh pria Crusader itu. Membuat Soeun tak bisa berkata kata.
"Kita harus pergi dari sini, iblis iblis lain akan datang tak lama lagi"
Ujar pria itu, lalu kemudian ia membawa pergi sang gadis.-
Suara tapak kaki kuda mememani perjalanan Soeun, sesekali ia menatap pria dingin yang baru saja menyelamatkan hidupnya itu. Mereka menumpang sebuah kereta barang yang akan pergi ke luar kota. Entah datang dari mana orang ini, sampai ia tahu bahwa Soeu dalam bahaya. Atau ini hanya kebetulan saja? Dan bagaimana juga ia bisa tahu bahwa gadis ini adalah Siren.
"Hei, dari mana kau tahu kalau aku-"
"Ssst!"
Potongnya seolah memberi isyarat agar gadis itu tak membicarakan soal identitasnya. Soeun menutup mulutnya, apakah hal ini berbahaya? Gadis itu lemah dengan tatapan penuh intimidasi dari pria itu. Takut dan apalah itu, ia tak bisa mendiskripsikannya."Nama ku Lee Soohyuk, siapa nama mu?"
Ujar pria bersuara seksi itu, Soeun terdiam sesaat hingga jentikan jari jemari pria itu menyadarkannya.
"Aku Kim Soeun.."
Jawabnya linglung.TBC
Anyong...
Ada yg nungguin saya update SooSo?Jangan lupa ya Vote + Comment nya..
SeeyaaaPublish, 2 Nov 2018
©rugseyo
KAMU SEDANG MEMBACA
Siren and Crusader [END]
RomanceSelamat datang di cerita yang kutelan mentah-mentah tanpa riset, karena menurutku tak membutuhkan hal logis untuk menulis cerita fantasi. Aku meminjam berbagai istilah karena aku sangat payah dalam menamai. Siren seorang Dewi, bukan duyung yang bere...