15. KERETA SHENG GU

340 48 3
                                    

Pagi beku itu dilanjutkan dengan perjalanan menuju negeri barat. Kedua orang itu sudah bosan dengan padang salju, padahal musim dingin baru saja dimulai. Kaki mereka sebenarnya lelah, bahkan sampai sekarang mereka masih belum menemukan titik temu tentang cara penggunaan kekuatan Siren. Dupa yang masih melingkar di leher mereka adalah pengaman diri selama ini. Meski tetap saja mereka tak akan pernah aman dari gerombolan Serigala dan Crusader lain.

"Aku tak mencium bahaya apapun, ku harap kita sudah berjalan jauh dan membuat mereka tertinggal.."
Ujar Soohyuk. Gadis di belakangnya hanya mengangguk, berbicara sama saja menguras tenaganya bahkan mengatur nafasnya dengan benar saja susah. Ia benar bertambah segar setelah melakukan hubungan orang dewasa dengan pria di depannya, namun perjalanan ini sungguh jauh. Mendadak pria di depannya menghentikan langkah.

"Ada apa?"
Tanya Soeun.

"Kereta.."
Jawab pria itu cepat. Tak berapa lama sebuah rel muncul di hadapan mereka dan membuat salju salju di sekitarnya meleleh.

"Apa ini kereta dari Sheng Gu?"
Tanya Soeun, Soohyuk mengangguk.

Sebuah kereta besar berhenti disana. Seorang pria keluar dan mempersilahkan Soeun dan Soohyuk untuk masuk.

"Kalian mendapat kehormatan untuk diantar ke negeri barat secara gratis oleh ku.."
Ujar pria tinggi kurus yang baru saja keluar dari kereta. Soohyuk memiringkan kepalanya, lalu kenapa tak dari dulu saja ia diantar oleh kereta Sheng Gu?

"Kenapa baru sekarang? Kita hampir saja mati kedinginan di perjalanan.."
Protes Soohyuk, diikuti anggukan setuju dari Soeun. Pria di depan mereka tertawa kecil, apakah ini lelucon? Mereka tak seharusnya dikerjai dengan cara begini.

"Yaa tuan Xin, apa maksud dari semua ini?"
Tanya Soeun pada pria itu.

"Karna sebelumnya aku selalu ragu pada kalian berdua"
Jawabnya. Sedang sepasang insan di depannya memandangnya kesal.

"Bagaimana kau-"

"Sstt.. Kalian sudah melakukan yang terbaik, dan jalan selanjutnya adalah mengantar kalian secepatnya.."
Potongnya pada protes Soohyuk.

Mereka berdua pun naik, kereta itu berangkat dan melaju dengan cepat. Sekarang langkah mereka akan makin cepat mencapai negeri Barat.

♡♡♡

Seorang tawanan dibawa ke sebuah negeri dengan kereta kuda, di belakangnya pun ada puluhan kuda yang ditunggangi para Crusader untuk mengawal tawanan di dalam sana. Pria tawanan yang berada di dalam melirik sinis lalu menampakkan senyum kecutnya.

"Apa kau?!"
Ujar Crusader yang menemaninya di dalam.

"Aku bingung, aku ini tawanan atau raja? Kenapa banyak sekali yang mengawalku seolah aku adalah orang penting di negeri ini.."
Jawab pria bertubuh kurus itu, kedua tangannya tak bisa bergerak saat ini. Entah ramuan apa yang diberikan padanya tadi, hingga seolah syaraf dalam tangannya berhenti bekerja. Ini cukup menyulitkan sang tawanan karna tangannya adalah senjata terkuatnya saat ini.

"Kau hanya akan dibunuh setelah Mantan Crusader itu datang.. Hidupmu tak akan lama!"
Ujar Crusader di depannya.

"Kurasa kau bukan Dewa, apalagi Tuhan.. Kau tak akan tahu apa yang akan terjadi beberapa menit ke depan termasuk hidupku.. Bisa saja rencana jahatmu itu dihentikan oleh keajaiban Tuhan.."
Jawab pria tawanan itu. Crusader di depannya tersenyum angkuh.

"Kau boleh menganggapku Tuhan, karna hidup dan matimu sekarang berada di tanganku!"
Ujarnya angkuh. Pria tawanan itu tertawa geli, ancaman itu terdengar begitu konyol di telinganya.

"Sayang sekali tuan Crusader yang terhormat.. Sayangnya Tuhan tak akan membawa pasukannya mundur ketika seseorang mematahkan pedangNya!"
Ejek pria tawanan itu, mengingat hal yang kemarin dilakukan oleh Crusader itu.

"BAJINGAN KAU!!"
Baru saja pria itu akan menarik pedangnya namun seseorang segera menghentikannya.

"Hentikan! Apa kau tak sadar kalau kau sedang dipermainkan oleh pria pencari kayu itu?!"
Pekik seorang perempuan yang duduk di samping kusir. Pria Crusader itu menghela nafas dan kembali duduk, sedangkan tawanan di depannya kini tersenyum mengejek.

"Kau duduk saja disini.. Sepertinya kau harus jauh jauh darinya"
Ujar perempuan itu lagi. Hal itu langsung disetujui oleh Crusader yang temperamen itu, mereka bertukar posisi. Gadis itu kini duduk di depan si tawanan sambil tersenyum menggoda.

"Harus aku akui bahwa seluruh teman Lee Soohyuk benar benar berada di level yang berbeda.."
Ucapnya, sedangkan pria tawanan itu hanya menaikkan salah satu alisnya.

"Kau nampak seperti makanan enak.."
Sambung gadis yang juga adalah jelmaan dari Serigala putih itu.

"Apa maksudmu?"
Tanya pria di depannya.

"Sepertinya aku harus memberimu pelajaran karna bersikap seenaknya pada tuan Kim Woobin.."

"Pelajaran?"

Pria itu terheran, gadis di depannya merapatkan jarak mereka dan membasahi bibirnya berulang ulang. Pria tawanan itu meneguk salivanya. Gadis serigala ini begitu bringas, dikecupnya bibir pria tawanan di depannya dengan mesra.

"Oh, tunggu dulu nona.. Aku bukan pria kesepian"
Tolaknya.

"Benarkah?"
Tanya gadis serigala itu sambil membuka setengah bajunya.

Ohh tidak.. Dia gila!

♡♡♡

Tarian aurora menghiasi malam ini. Semakin ke barat cuaca akan makin dingin. Kulit manusia mungkin akan mudah membeku setelahnya lalu terkena hipotermia. Kedua penumpang kereta Sheng Gu itu duduk di depan tungku api untuk menyelamatkan tubuh mereka dari suhu dingin yang ekstrim.

"Aku belum pernah pergi ke Barat.. Sekalipun tidak, bagaimana denganmu?"
Tanya Soeun.

"Aku pergi kemanapun, tidak ada daerah yang belum pernah aku sambangi.."
Jawab Soohyuk. Gadis di sampingnya takjub mendengar itu. Ia rasa ia memang sudah membuang buang waktunya untuk bersantai di istana Timur dan menyesal karna sebelumnya tak pernah tertarik pada dunia luar. Selama ini ia sudah dibodohi oleh Uskup yang ternyata sudah dikendalikan oleh iblis. Berkat itu juga ia kehilangan kedua orang tuanya dan orang orang yang harusnya bisa melindunginya.

"Kau pergi kesana kemari untuk apa?"
Tanya gadis itu.

"Aku bersama para Crusader menghancurkan iblis iblis yang berkeliaran.."
Jawab Soohyuk lagi. Soeun meneguk salivanya. Sekarang ia harus memikirkan hal ini lagi, bagaimana ia bisa enak enak di dalam istana sedangkan di luar sana banyak orang yang berjuang melawan para iblis.

"Bodohnya aku yang terlalu egois dan menginginkan semua kembali seperti semula, hingga aku bisa bebas dan bersantai di dalam istana.. Padahal di luar sana banyak orang yang bertarung demi melindungi diri sendiri dan orang lain.."

"Kau bisa mulai"
Potong Soohyuk. Soeun itu menoleh ke arah pria itu.

"Memulai?"

"Kau baru akan memulainya.. Setelah sampai di negeri Barat perjuanganmu mungkin akan lebih keras lagi.."

Gadis itu hanya dapat diam. Hanya satu pertanyaan yang saat ini menghujam otaknya.

Apa aku bisa?

♡♡♡

TBC














⚠️⚠️⚠️VOTE + COMMENT PENTING!!!

Publish, 15 Januari 2019
©rugseyo

Siren and Crusader [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang