✖✖✖
"Kalau begitu, tidurlah bersama ku!"
Mata Soeun membulat, kalimat apakah yang baru saja menusuk gendang telinga nya?. Apalah Crusader itu baru saja mengeluarkan kata kata horor? Ini bukanlah waktu yang tepat untuk memenuhi apa yang pria dewasa itu pikirkan.Crusader mesum!
Pikir Soeun. Wajah gadis itu memerah, karna marah. Bisa bisanya pria itu malah mengambil kesempatan di waktu begini. Menyadari bahwa gadis Siren di depannya naik pitam, Soohyuk berusaha meluruskannya.
"Jangan berpikir yang aneh aneh, aku hanya mengantuk dan tak ingin jika kau berada jauh dari jarak jangkauan ku.. Jadi, jika sewaktu waktu ada bahaya aku akan cepat menyadari nya.."
Soeun memiringkan kepalanya, tiupan angin sepoi masuk dari celah atap ruangan itu. Hingga menimbulkan rasa dingin pada kulit mulus gadis itu. Cuaca memang sangat dingin, tak ada selimut disini. Bahkan mereka hanya akan tidur di atas tumpukan jerami. Sudah seperti kuda saja. Gadis itu melirik ke arah Crusader yang berbaring di depannya. Tidur berdekatan mungkin akan membuat mereka hangat. Dengan bodohnya Soeun berbaring disana, menepis jarak antara ia dan Soohyuk. Dengan dalih bahwa ia akan aman dalam dekapan Crusader itu. Soeun tidur membelakanginya, tubuh mungil itu ditarik hingga makin menempel lekat pada tubuh kekar pria itu.
"Gadis pintar.."
Gumam Soohyuk. Bibir tipisnya mengukir smirk yang begitu sempurna. Tubuh mungil Soeun memang sangat enak untuk dipeluk. Jadi tidak salah kan, jika Soohyuk menyukainya.✖✖✖
Soeun mengerjapkan matanya, ketika cahaya mentari menembus ke dalam ruangan itu dari celah celah ruangan. Tepat menimpa wajahnya hingga menimbulkan rasa hangat yang sekaligus membangunkan tidurnya. Sesuatu menutup dengan sempurna di tubuhnya, layaknya selimut."Apa ini?"
Gumamnya sembari mengamati sebuah kain berwarna putih yang menutupi tubuhnya. Gadis itu membulatkan matanya, ini adalah pakaian yang Crusader itu kenakan. Lalu bagaimana ia menghangatkan tubuhnya dari cuaca yang begitu dingin ini. Siluet bayangan Crusader itu memanjang, menyambut penglihatan Soeun. Gadis itu mendongakkan wajahnya agar dapat menatap pria itu."Astaga!"
Gadis itu menempelkan kedua telapak tangannya di wajah, agar ia tak dapat melihat apa yang ada di depannya saat ini. Pria Crusader itu bertelanjang dada di depannya. Tepat di depannya!.
KAMU SEDANG MEMBACA
Siren and Crusader [END]
RomanceSelamat datang di cerita yang kutelan mentah-mentah tanpa riset, karena menurutku tak membutuhkan hal logis untuk menulis cerita fantasi. Aku meminjam berbagai istilah karena aku sangat payah dalam menamai. Siren seorang Dewi, bukan duyung yang bere...