Bab 20 : Wedding Day (END)

2.6K 181 7
                                    

"Besok nikah, kamu mau pakai jas warna hitam atau putih?" tanya Jungkook yang sibuk mencatat sesuatu. Yah, yang berhubungan dengan pernikahan mereka besok.

"Kalau Jimin lebih suka warna hitam tapi cantikan warna putih."

"Jadi pilih yang mana?"

"Putih aja,"

Setelah semuanya siap, Jungkook lalu membaringkan tubuhnya disamping Jimin dan memeluk namja yang sebentar lagi akan menjadi suaminya ini. Ditatapnya mata pupil cokelat itu.

Jimin indah. Hanya itu satu kata yang menggambarkan ciri khas dari seorang Park Jimin.

Jimin yang juga memandangi Jungkook ikut menatapnya lalu mendekatkan bibirnya, Jungkook melakukan hal yang sama tapi...

"JIMIN-SSI! ADA TELEPON!"

"Lisa panggil, turun dulu sana." ucap Jungkook disertai senyuman.

"Yaudah, tunggu yah... Jangan gerak tapi boleh bernafas."

Jimin turun kebawah dan menerima telepon yang tadi diberitahukan Lisa. Itu dari Taehyung.

"Halo Tae, ada apa?"

"Jim pesanan baju kamu yang putih itu sudah datang semenit lagi, tapi karena hujan kamu harus cepat keluar buat ambil karena takut warnanya luntur."

"Oh iya-iya, cepat banget yah?"

"Hm, besok pagi-pagi jangan lupa harus ke salon buat make up sama Mbak Momo."

"Iya...! Yaudah aku tutup, takut bajunya udah sampai..."

Jimin menutup panggilannya lalu mengambil payung dan berjalan ke halaman rumahnya untuk menunggu baju pesanan tadi. Tak butuh waktu lama, baju itu tiba.

"KUKI BAJUNYA SUDAH SAMPAI!!"

Teriak Jimin setelah masuk kedalam kamar. Jungkook meraih kantongan itu dan membukanya; sebuah kotak berlapis permata terdapat didalamnya seberta 2 pasang baju.

"Daebak! Indah sekali!"

"Hm biasa saja,"

"JAHAT! ITU PESANAN AKU TAU!!"

"Oh pesanan kamu, pantasan jelek."

"Ih Kuki jahat!! Jimin gamau ladeni Kuki malam ini ah,"

"Emang Jimin mau ladeni Kuki?"

Jimin mengangguk. Jungkook mengukirkan senyuman diwajahnya lalu memeluk kotak tadi.

"Entah kenapa setelah dilihat-liat bajunya bagus juga yah?"

"Bodoh, yaudah sini!"

Jimin mengecup Jungkook dan melumat bibir kekasihnya itu kasar. Tangannya masuk kedalam kaos Jungkook dan memilin kedua putingnya, Jungkook tertegun. Apa benar Jimin sudah berani duluan?

Jimin menidurkan Jungkook diatas kasurnya lalu menindih namja itu masih dengan bibir mereka yang saling menempel indah. Jimin lalu lanjut melepas semua pakaian yang dipakai Jungkook dan menjilat seluruh jengkal tubuhnya.

Jungkook suka Jimin yang agresif dan berani seperti ini. Bukan yang polos dan lemah.

Jungkook hanya pasrah saat juniornya sudah berada didalam mulut Jimin. Itu sukses membuat desahan keluar dari mulutnya. Jimin benar-benar membuatnya serasa terbang.

"A-ahhkk... Ji-jimin-ssi... Pelan-pelan, ahhh yah seperti itu... Angh,"

Sperma Jungkook muncrat didalam mulut Jimin dan namja itu menelan semuanya sampai habis. Makan malamnya selesai.

My Sweet Troublemaker [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang