Bab 11 : Kookmin Moment (FULL)

2.7K 245 6
                                    

KHUSUS KOOKMIN MOMENT.

WARN: ENAENA
(awas baper)

HAPPY READING!

•°•°•

Pagi yang cerah, diawali dengan secangkir teh hangat membuat perasaan Jimin lega, ditambah ada Jungkook yang sedang tertidur didekatnya dengan mulut yang agak sedikit terbuka.

Jungkook absen untuk hari ini demi menemani Jimin di rumah, karena kedua orangtuanya sedang keluar kota dan Lisa pergi menginap di rumah temannya di Busan, lusa baru kembali.

Jadinya ada banyak waktu untuk berduaan di rumah.

Jimin mengelus perhlahan surai cokelat Jungkook dan memainkan bibirnya. Jungkook yang sadar ada yang menyentuh bibirnya membuka mata dan mendapati Jimin, tersenyum manis kearahnya.

"Kenapa bangun? Apa aku mengganggumu hm?" tanya Jimin, Jungkoo menggeleng pelan lalu tersenyum walau terlihat masih mengantuk karena ia rela datang jam 3 pagi demi menemani kekasihnya ini.

"Mau makan?"

Jungkook menggeleng.

"Maunya apa?"

"Kamu,"

Jimin mencuir hidung Jungkook gemas, yang dicubit pun mengerucutkan bibirnya dan menunjuknya, meminta Jimin melakukan sesuatu.

Dengan nakalnya Jimin menempelkan cangkir panasnya ke mulut Jungkook dan membuat namja itu terlonjak kepanasan; padahal hanya akting, ia ingin mengerjai balik Jimin.

"Ah, Aigoo... Kenapa kau tega sekali Jimin-ssi?" Jungkook berekspresi seolah-olah ia akan menangis, membuat Jimin segera menarik tangannya dan mengecek bibir Jungkook.

"Apa perih? Ma-maafkan aku aku hanya..."

Cup.

Jungkook tiba-tiba menempelkan bibirnya ke punya Jimin secara cepat, sontak Jimin segera memukul kekasihnya itu kesal dan malu, bercampur aduk.

"Kookie, apa suatu saat nanti kau akan meninggalkanku?" tanya Jimin tiba-tiba.

"Aish, kau bicara apa? Mana mungkin aku akan meninggalkan malaikatku,"

"Tapi, bukankah di setiap hubungan pasti akan ada halangan dimana kebanyakan dari mereka akan saling melepas?"

"Dan aku tidak akan membiarkan hal semacam itu terjadi, dan membuat Jimin-ku sakit hati hingga meninggalkan pangeran tampannya ini."

Jimin lalu tersenyum, matanya berbinar, mulut keduanya secara bersamaan saling mendekat dan, sebuah kecupan hangat terjadi.

Mulut Jungkook bergerak secara perlahan, menyesap dan membiarkan lidahnya bermain didalam rongga mulut Jimin, mengeksplor gigi-gigi yang tertanam rapi itu, hingga lidah mereka bertemu.

Namun Jimin hanya terdiam menikmati permainan hangat yang Jungkook salurkan padanya.

Tangan nakal itu mulai menyelusup masuk kedalam kaos milik Jimin, meraba-raba kedua benda kenyal disana.

"Angh, Ju-Jungkookie, ahg..."

Jungkook tak tahu, apakah Jimin akan menyukai atau justru kembali marah padanya jika ia kembali melakukan hal seperti ini. Tapi setelah mendengar desahan Jimin, meminta untuk lanjut maka nafsu Jungkook semakin menggila.

"A-ahh... Te-teruskan,"

Jungkook kembali mencium Jimin sembari tangannya yang masih sibuk dengan kedua puting Jimin, membuat Jungkook semakin menggila.

"Ji-jimin, tolong hentikan, a-aku tidak ingin membuatmu kesakitan lagi, aku sudah berjanji!"

Jimin tak menjawab, matanya berbinar ingin yang lebih, dan Jungkook tak bisa menolaknya.

"Kali ini, kita akan melakukannya tapi... Hanya sebatas dan sejauh ini,"

Jungkook faham, ia lalu membuka kaos yang dikenakan Jimin beserta miliknya dan mulai menyesap benda pink kenyal yang daritadi dimainkannya itu.

"Ah... Ungh, gigit Kookie, gigit!"

Tangan Jungkook lalu turun kebawah, melintasi paha dan sampai di tempat dimana Jimin junior beristirahat. Perlahan, Jungkook membuka resleting celana Jimin dan mengocok pelan penis kekasihnya itu.

Jimin mendesah lebih kuat, tangannya mencengkeram bahu Jungkook karena rasa nikmat yang benar-benar mengambil alih jiwanya. Dan detik kemudian, sperma Jimin muncrat hingga ke karpet dibawah mereka.

Jimin lega, tapi Jungkook belum.

Ia lalu membuka celana jeans pendeknya dan menyuguhkan penis raksasanya didepan wajah Jimin. Bahkan ukurannya lebih besar di banding punya Jimin.

Tanpa menunggu perintah, Jimin segera mengulum kemaluan Jungkook dan membuat namja itu ikut mendesah nikmat.

"Oh yeah, lebih cepat sayang... Ahh!"

Jimin menghisap kuat-kuat benda itu, dan tak butuh waktu lama sperma Jungkook juga muncrat didalam mulut Jimin, ia lalu menelan semuanya dan roboh diatas tubuh Jungkook.

Lega rasanya bisa menumpahkan nafsu mereka, terutama Jungkook yang sudah sangat lama ia inginkan.

Ditatapnya Jimin yang kini tertidur pulas dengan sedikit sisa sperma di sudut mulutnya. Jungkook mengusapnya lalu tersenyum, ia menarik selimut dan menutupi tubuh telanjang mereka.

"Have a good sleep baby, thanks for everything."

Jungkook lalu mengecup pucuk kepala Jimin dan ikut tertidur sembari memeluk tubuh kekasihnya itu.

•°•°•

Gabut banget jadinya lanjut nulis dulu, mumpung aku fujoshi yang suka sange'an maka terlahirlah chapter ini :v

Maaf yah kalau kurang hot karena Sejujurnya author ini anak baik2 dan masih polos tapi pikirannya mesum mulu😂

#gak

Vomment for second chap from » naena #unch

See You!

My Sweet Troublemaker [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang