Bab 10 : Attack

2.5K 253 15
                                    

Jimin berjalan pelan menuju kantin, Jungkook menunggunya disana dan katanya ingin meneraktirnya makan, tentu kalau soal makan Jimin tak bisa menolak.

Setibanya di kantin, Jimin sibuk mencari keberadaan Jungkook, dan matanya menangkap sosok itu; bermain ponsel dengan wajah tampan yang selalu dipancarkannya.

"Hai," sapa Jimin dan segera duduk disamping Jungkook. "Hai sayang," Jungkook mencubit pipi gemuk Jimin.

"Kau ingin memesan apa?"

"Aku..." belum sempat menyelesaikan perkataannya, Jimin melihat Taehyung dan Tzuyu yang sepertinya sedang mencari seseorang. Sontak Jimin tahu apa yang mereka cari, ia pun melambaikan tangan.

Taehyung yang melihatnya segera menarik tangan Tzuyu tapi setelah mengetahui Jungkook duduk disana, maka langkah keduanya terhenti. Mereka jadi ragu.

"Mwo?" tanya Tzuyu karena tak paham kenapa Taehyung tiba-tiba berhenti, dan namja itu menunjuk kedepan. Tzuyu mengikuti arah jari telunjuk Tae, dan rupanya itu tertuju pada Jungkook.

"Amma, ottoke?!"

"Pst, tetap kalem dan jangan banyak gerak."

Mereka berjalan dan duduk di meja Jimin, Jungkook yang melihat itu hanya tersenyum, menyadari sahabat-sahabat Jimin ikut bergabung bersama mereka.

"Yak kenapa kau berkeringat seperti itu Taetae?!" tanya Jimin bingung, sebelum sempat menjawab, Tzuyu-lah yang angkat suara duluan. "Tae tadi ceritanya mau menyontek saat ujian tapi seonsaeng melihatnya, jadinya ia harus berlari 5 putaran keliling sekolah."

Woaw, ternyata Tzuyu pandai dalam mencari alasan dan benar-benar mengerti kalau Taehyung tipikal yang tidak bisa menyimpan kebohongan. Dia sangat-sangat terbuka.

"Jimin-ssi, siapa nama kedua sahabatmu ini?" tanya Jungkook lembut, Jimin menjawabnya dengan senyuman. "Yang cantik ini Chou Tzuyu, dan tampan ini adalah Kim Taehyung."

Tampan? Lebih mirip wajah gorila - Jungkook

Singkat cerita, setelah usai makan siang bersama, Jimin berjalan berniat kembali ke kelasnya tapi tiba-tiba seseorang bertubuh gemuk dan berbau bawang menghadang tubuh Jimin.

Yeoja itu berjerawat dengan kacamata bulatnya; khas kutubuku. Ia menatap Jimin dengan tatapan membunuh, sedangkan namja yang kini hanya bisa mengerutkan kening itu teridam seribu bahasa.

"Jadi kaulah Park Jimin?! Namja yang sudah merebut baby Jungkook-ku?!"

Jimin tak mengerti.

"Ma-maksudmu?

"Eoh, jangan pura-pura tak tahu bocah ingusan! Jungkook-hyung adalah milik kami dan siapapun yang berani mengambilnya... Akan berhadapan langsung dengan geng kami."

3 orang yeoja lainnya muncul dari belakang Jimin; menarik kedua lengan namja itu dan membekam mulutnya dengan kain.

Jimin lalu dibawa masuk kedalam toilet sekolah dan disirami air dari kloset yang berbau hingga seluruh seragamnya basah. Air mata Jimin mulai menetes, mencoba memohon agar melepaskannya tapi percuma, 4 orang itu tidak akan membebaskannya.

Belum sampai penyiksaan yang diterimanya, Jimin lalu dikunci dari luar dan kunci tersebut dibuang begitu saja kedalam toilet.

"Kita tinggalkan dia sebelum ada yang melihat!" ucap si gemuk kepada ketiga temannya itu, akhirnya si namja kurang ajar itu menerima apa yang harus diterimanya.

Jimin mengetuk dan menggebrak pintu toilet itu, menangis tidak akan bisa menyelesaikan semuanya, ia harus mencari cara agar bisa terbebas. Hingga terlintaslah sesutau di kepalanya, ia lalu merogoh saku celananya dan mencari sesuatu disana. Ponselnya.

Ia mencari nomor Jungkook; menelponnya tapi tak diangkat hingga ia mengutuskan menghubungi Tzuyu.

"Halo?"

"Tz-tzuyu tolong, hiks, aku terjebak didalam toilet dan... Nafasku tersengal!"

"A-apa?! Tunggu disana, bertahanlah aku akan segera kesana!"

Jimin menggenggam erat ponselnya, ia mulai kesusahan dalam bernafas karena ia mempunyai sebuah phobia akan tempat-tempat sempit.

Akhirnya tak butuh waktu lama, Tzuyu tiba bersama Taehyung dan segera mendobrak pintu toilet itu. Sementara itu, Jimin mencoba untuk tetap mengatur nafas, tapi dadanya begitu sesak.

Hingga terbukalah pintu itu, Taehyung segera meraih Jimin dan membawanya ke ruang UKS. Jimin pingsan dengan wajah memerah dan nafas tersengal.

•°•°•

Brak!

"Anak itu sudah keterlaluan!" bentak Tzuyu, membuat Taehyung yang baru saja masuk bersama Jungkook kebingungan, "Siapa?" tanyanya.

"Sinyorita!"

"Sinyorita?! Jadi dia yang menyebabkan Jimin terkunci dengan sekujur badan basah seperti ini?!" Taehyung nampak geram, Tzuyu mengangguk dengan urat leher yang terlihat jelas.

"Aku akan memberi pelajaran kepada yeoja gemuk jelek itu! Lihat saja, dia tak tahu sedang berurusan dengan siapa."

Jika kalian tak tahu, sebenarnya dulu Tzuyu punya anggota geng preman yang benar-benar ditakuti yaitu Blood Sweat and Tears karena mereka terkenal akan haus darah dan siapapun korban yang jatuh ditangan mereka, akan mendapatkan luka yang selalu membekas hingga akhir hayat mereka.

Namun, karena pada saat itu Tzuyu hampir di drop out dari sekolah karena telah menindas adik kelas maka ia membubarkan geng-nya itu. Tapi kini, ia terpaksa harus berurusan lagi dengan kedua sahabatnya itu.

Seulgi dan Rose.

"Tae, aku pergi dulu, ada urusan penting yang harus kukerjakan." ucap Tzuyu dan sebelum mendapat persetujuan, ia langsung melangkah keluar ruangan.

"Halo? Code A siapkan!" - Tzuyu.

•°•°•

"Bagaimana keadaanmu sayang?" tanya Jungkook semenit setelah Jimin tersadar. Namja itu hanya tersenyum lirih, "A-aku sudah baikan, terimakasih."

"Bukan aku yang menyelamatkanmu, ingat?"

"Um, gomawo Tae,"

Taehyung mengangguk disertai sebuah senyuman, tapi ada rasa sedikit bahagia yang terasa di dadanya. Apa Jungkook tadi menyampaikan jasanya menolong Jimin?

"Ngomong-ngomong kemana Tzuyu?"

•°•°•

Hayoo Tzuyu lagi ngapain :p

Btw ini aku apdet karena abis ngakak2 sendiri pas buka TV nonton net, malah dapet sule yang lagi berperan jadi kuki.

Parah sih wkwk, ada yang nonton jga gak?

Vomment yapp

My Sweet Troublemaker [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang