"Mbak Shasha, ada yang nyari."
Aku terperangah saat Nia memanggilku. Tak biasanya ada yang mencariku saat berada di sini. Dengan penuh rasa penasaran, aku menghampiri seseorang yang mencariku. Berjalan dengan penuh tanda tanya, menerka-nerka siapakah yang dimaksud oleh Nia tadi.
Sampai aku menemukan seseorang yang gak kukenal sosoknya.
"Shasha?"
"Iya, mas siapa?"
"Rega, saya Rega."
"Oh, ada apa ya mas?" tanyaku masih penasaran.
"Boleh ketemu sama pemilik Panti? Ada perlu."
Setelah mendengar namanya pun, aku masih gak mengenalnya. Mau tak mau kupersilahkan dia masuk ke kantor sebab tak ada tanda-tanda segera ingin meninggalkan Panti. Tak lupa mempersilahkannya masuk, seraya memintanya menunggu untuk kupanggilkan bu Rika selaku ibu Panti di sini.
Setelah menemukan bu Rika dan menyampaikan pesan pria tadi, aku lekas mencari Nia dan menemukannya tengah mencuci piring di dapur.
"Nia, orang tadi nyari ibu. Kok, kamu panggil mbak?"
"Eh... Gak kok, tadi beneran nyari mbak Shasha. Nia gak bohong," sergahnya langsung.
"Yasudah, yang penting dia sudah ketemu ibu. Mau dibantu cuci piringnya?" tawarku melihat Nia yang kesusahan mencuci piring dibantu dengan kursi kecil untuk menggapai wastafel tempat cuci-cucian kotor itu menumpuk.
"Gak usah, Nia bisa kok. Mending mbak ke yang lain aja, tadi Nia lihat pada kesusahan ganti seprai."
Aku membiarkan Nia yang sudah kuyakin mampu menyelesaikan tugas-tugasnya dan lekas membantu anak-anak yang lain. Sebagai anak tertua yang ada di sini, aku harus terbiasa melakukan semuanya. Termasuk membantu anak-anak yang lebih kecil membersihkan rumah.
Berjalan dari satu koridor ke koridor lain guna menemukan sekelompok anak-anak yang tengah ribut melepas seprai dan sarung bantal dari tempatnya.
"Dani...." panggilku riang terhadap anak berumur 7 tahun yang tengah serius memasang kembali sarung bantal bersih miliknya. Membantu anak-anak lainnya sambil mengisi hari-hariku sebelum meninggalkan Panti demi meraih mimpi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Another Daddy Long Legs - END
FanfictionKeisha Adisty, tak pernah menyangka bahwa akan diberikan hadiah terbaik dari Tuhan melalui malaikat bernama Bagaskara. Di lain hal, kehidupan keluarga Bian mendadak tak terkendali akibat kematian ayahnya yang tiba-tiba, menyisakan banyak kesalahpaha...