Bagian 11

143 48 5
                                    

Gak ada quotes. Lagi males bikin. Wkwkwk :v

***

Suara alarm berbunyi nyaring. Waktu menunjukan pukul 5 pagi. Kate membuka matanya perlahan, mengerjapkannya beberapa kali. Dia menatap langit-langit kamarnya, lalu mematikan alarmnya.

Setelah mandi dan bersiap-siap, Kate melangkahkan kakinya menuju lantai bawah untuk sarapan.

"Papa mana ma?"

"Udah berangkat ke kantor, ada urusan katanya, kamu berangkat naik angkot aja ya?" tanya Ivo, Kate mengangguk pelan.

"Sebentar lagi kamu ada ulangan tengah semester kan? Belajar yang rajin." ucap Ivo.

"Iya ma."

"Ma?" panggil Kate.

"Hmm?"

"Kate mau tanya. Waktu mama sama papa pacaran dulu, saling cinta kan?" tanya Kate.

Ivo menoleh ke arah Moza sejenak, lalu kembali menatap Kate, "Iya Kate."

"Oh. Kalo misalnya hubungan dilalui tanpa ada rasa cinta gimana ya ma?" tanya Kate.

"Ya buat apa dijalani? Tapi Kate, waktu dapat merubah segalanya, termasuk perasaan."

"Dulu mama gimana waktu pacaran sama papa?" tanya Kate.

Moza meletakan dengan keras sendok dan garpunya ke atas piring yang menimbulkan bunyi yang juga keras, lalu beranjak pergi meninggalkan meja makan menuju kamarnya.

Ivo menghela napasnya, "Lanjutin dulu makannya Kate, kapan-kapan aja mama cerita ya? Nanti kamu bisa terlambat." ucap Ivo.

"Tadi kak Moza kenapa ya ma?"

"Mama gak tau sayang, nanti mama samperin dia, kamu habisin dulu makanan kamu, habis itu berangkat sekolah."

Kate mengangguk mengerti.

***

Jalanan hari ini sangat macet. Namun bukan Jakarta namanya jika tidak macet. Kate terus merapalkan doa-doa, supaya dia tidak terlambat sampai di sekolah. Kate melihat jam tangannya, 15 menit lagi bel sekolah akan dibunyikan.

Mampus, mana bisa keluar dari macet panjang gini dalam waktu kurang dari 15 menit?

Usai turun dari angkot, Kate berlari menuju sekolahnya. Sambil terus melihat jam tangan yang dia kenakan.

Kring.. kring.. kring..

Satpam sekolah dengan cepat menutup gerbang sekolah, padahal tinggal beberapa langkah lagi Kate dapat memasuki area sekolahnya.

"Tunggu pak! Jangan ditutup dulu!" teriak Kate.

"Aduh, maaf Kate, bapak gak bisa bukain gerbangnya soalnya kan Kate terlambat," ucap pak Jono.

"Lah? Bukannya kalo terlambat cuma dikasih hukuman ya? Apaan nih? Peraturan baru?" tanya Kate.

"Iya Kate, maaf bapak gak bisa bantu."

"Duh gimana nih pak? Tadi jalannya macet banget soalnya, lagian guru-guru ngasih peraturan tambahan tapi muridnya gak dikasih tau." ucap Kate dengan wajah melasnya.

"Dengan alasan apapun Kate."

Kate mendengus sebal. Bisa-bisa Kate ketinggalan materi kimia hari ini, padahal Kate belum sepenuhnya mengerti dengan materinya.

Suara deru motor terdengar di belakangnya. Semakin lama semakin jelas, semakin mendekat dan kini motor dan pemiliknya itu sudah berada dibelakang Kate.

INTUISI [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang