Bagian 28

77 26 1
                                    

Kini gelap disini, sepekat perih yang kutelan. Tolong jangan pergi dulu, susah payah aku menemukanmu.

***

Ujian kenaikan kelas telah berakhir. Libur kenaikan kelas akhirnya tiba. Kate, Celline, Jassi, Derren, Thomas dan Axel akhirnya akan naik pangkat menjadi siswa kelas XII. Di mana mereka harus lebih fokus untuk mengikuti serangkaian ujian, mulai dari Try Out hingga Ujian Nasional.

Ah, ngomong-ngomong, Moza dan Shawn memang sudah berbaikan, namun mereka memilih jalan mereka masing-masing dan memilih untuk saling mengikhlaskan. Moza sudah kembali ke Kanada beberapa bulan yang lalu, lalu Shawn melanjutkan study nya di Australia.

Tak ingin menyia-nyiakan liburan kali ini, mereka ber 6 mendiskusikan tempat mereka akan menghabiskan liburan tahun ini.

"Gimana kalo ke Korea aja?" usul Celline.

Mereka tengah berada di taman belakang rumah Kate, sekedar berkunjung dan mendiskusikan hal-hal apa saja yang akan mereka lakukan di liburan ini. Entah sejak kapan mereka jadi begitu dekat satu sama lain seperti layaknya sahabat kebanyakan.

"Halah, paling lo cuma mau lihat-lihat oppa-oppa lo itu kan?" sahut Thomas.

"Lah, kan disana gak cuma ada idol njir. Banyak hal yang bisa dilakuin disana. Banyak tempat aesthetic dan banyak makanan enak." jawab Celline.

Jangan lupa tentang Celline dan Thomas. Mereka sudah kenal sejak mereka masih berada di Sekolah Menengah Pertama namun hingga saat ini tidak pernah bisa akur.

"Tetep aja sama, atmosfir yang dirasain itu tentang kpop." kata Thomas.

"Ih, tau apa sih lo tentang Korea?" sahut Celline.

"Udah-udah gak usah pada ngotot gitu juga sih," lerai Jassi.

Yang lain hanya terdiam sambil menggelengkan kepala melihat perdebatan mereka.

"Gue gak tau dan gak mau tau. Mending yang deket-deket aja deh, gue tau kalo lo emang lebih paham tentang Korea tapi gak ada salahnya eksplor Indonesia dulu. Gue yakin lo gak banyak tahu tentang negara lo sendiri daripada negara orang." ucap Thomas.

Celline merotasikan matanya malas mendengar nasihat Thomas.

"Ke Paris aja deh, atau ke Belanda? Ke Italia juga boleh sih, atau mau ke Hawaii?" tawar Celline.

"Lo titisan sultan atau gimana deh? Emang buat ke luar negri jauh-jauh gak butuh duit?" ucap Axel.

"Ya gimana dong, gue penginnya main ke luar negri." Celline memajukan bibirnya beberapa senti.

"Mau keluar? Ke Singapura aja kalo gitu. Gak begitu jauh, gue juga punya keluarga yang tinggal disana." Derren akhirnya angkat bicara.

"Boleh deh, boleh banget!" ujar Celline semangat.

"Yaudah sih, ngikut aja." timpal Axel dan Jassi.

"Kenapa liburannya jauh-jauh sih? Di Indonesia aja." ucap Kate.

"Gue setuju!" timpal Thomas.

"Ayolah Kate, kita butuh senang-senang." bujuk Celline.

"Tapi, perasaan gue gak enak." ucap Kate.

"Ah itu pasti karena lo nya yang gak enak badan. Udah, habis ini lo istirahat aja. Jangan sampai lo sakit waktu mau berangkat." ujar Celline.

"Oh iya, mau berangkat kapan?" tanya Jassi pada Derren.

"Nanti deh gue kabarin." Derren menoleh pada Kate. "Lo gak apa-apa?" tanya Derren.

Kate mengangguk dan tersenyum tipis. "Gak apa-apa kok."

INTUISI [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang