Bagian 23

76 33 1
                                    

Karena lama gak update, buat yang lupa ceritanya kayak gimana. Bisa baca 2/3 bab terakhir. Selamat membaca, jangan lupa vote komen.

***

Semakin jujur dengan perasaan sendiri, semakin menjadi lupa diri bahwa hubungan ini hanya status belaka.

***

Bu Rana dengan kacamata plus tebalnya memandang lekat seluruh siswa kelas XI IPA 4, kelas dimana Kate berada. Tangannya meraih map biru dari atas meja guru, tanda akan dibacakannya hasil Ulangan Tengah Semester mata pelajaran Fisika.

Seluruh siswa merasa penasaran akan hasil ulangan mereka. Tak terkecuali Kate, dia juga merasa penasaran sekaligus khawatir dengan nilainya.

"Saya kecewa dengan hasil ulangan kalian." Bu Rana akhirnya membuka suaranya. "Dari sekian banyak siswa dikelas ini, hanya ada dua siswa yang tuntas dimata pelajaran saya." ucapnya.

Mendengar perkataan Bu Rana, Kate menjadi semakin penasaran. Jangan sampai dia tidak tuntas dan harus melaksanakan remidial dikelas. Tidak, Kate sudah berusaha untuk ini, dia harus tuntas.

"Derren, Kate, kalian tuntas." ucap Bu Rana. Kate melebarkan matanya mendengar perkataan Bu Rana. Kate merasa beruntung dia bisa mendapat nilai diatas KKM. Terdengar banyak keluhan dan helaan napas berat siswa akibat kecewa.

"Silakan menuju ruang perpustakaan untuk mengerjakan soal pengayaan dari saya." ucap Bu Rana.

Baru saja Kate merasa beruntung, namun sekarang dia merasa sial karena harus menghabiskan waktu untuk mengerjakan pengayaan berdua dengan Derren.

"Berdua Bu?" tanya Derren.

"Ya karena hanya kalian yang tuntas, jadi berdua saja. Ada masalah?" tanya Bu Rana.

Derren menggelengkan kepalanya sebagai jawaban lalu berdiri dari tempat duduknya.

"Bro ajarin gue dong?" pinta Thomas saat Derren akan beranjak dari kursinya.

Derren terkekeh, "Hah? Caranya? Telepati gitu?"

Derren menepuk pundak Thomas, "Sabar ya, lo kerjain aja sendiri sebisa lo. Gue mau pacaran dulu. Good luck!" ucap Derren lalu maju menyusul Kate menuju meja guru untuk mengambil soal pengayaannya.

***

Kate mendudukan diri dikursi perpustakaan. Derren menyusul dan duduk tepat diseberang meja Kate.

Derren menatap Kate lalu terkekeh, "Kok murung gitu?"

"Enggak, biasa aja gue mah." jawab Kate.

"Kesel gue ikut pengayaan, taunya cuma berdua sama lo, tau gini kan gue ikut remidial aja." ucap Derren.

Kate mengangkat sebelah alisnya, "Lo pikir cuma lo yang ngerasa kayak gitu?" lalu membuang tatapannya pada soal.

"Enggak kok, gue cuma bercanda." ucap Derren.

"Tapi gue serius. Selain lo, soal dari Bu Rana ini asli bikin gue pingin ikut remidi aja," ucap Kate.

"Kenapa? Susah?" tanya Derren.

Kate mengangguk, "Inimah pelajaran kelas XII. Coba kalo ikut remidi, pasti cuma dikasih soal-soal yang gak jauh beda sama yang dikertas ulangan."

"Belum nyoba kok udah nyerah. Lagian disini kan banyak buku, lo bisa cari kan, terus lo jawab soalnya. Nah, udah gitu nanti gue nyontek." ucap Derren.

INTUISI [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang