19-Happiness

475 92 12
                                    

Jarum jam menunjukkan pukul 7 malam namun, matahari masih menampakkan dirinya. Menyinari langit Seoul dengan cahaya jingganya. Angin sepoi-sepoi menerbangkan anak-anak rambut Tzuyu yang tidak terikat.

Tzuyu menikmatinya, ia sengaja membuka jendela mobil milik Mark supaya dapat merasakan angin menerpa wajahnya.

"Kita mau kemana?" tanya Tzuyu mengalihkan wajahnya pada Mark.

"Nanti kau juga tau." Mark terus mengemudikan mobil dengan kecepatan cukup cepat. Lalu berhenti di sebuah kafe minimalis di dekat gereja.

Mereka turun dan memasuki kafe bewarna coklat susu tersebut.

"Kau masuk duluan ke ruang VVIP itu, aku mau ke toilet dulu ya." Mark menepuk bahu Tzuyu kemudian mendorongnya masuk ke dalam.

Tzuyu terlihat bingung namun tidak memberontak saat Mark mendorongnya masuk ke dalam ruangan itu.

Ruangannya cukup besar, didominasi cat bewarna putih dengan berbagai ornamen klasik. Di sudut ruang terdapat meja besar, salah satu kursinya diduduki oleh seorang perempuan. Perempuan itu memakai pakaian serta topi lebar bewarna hitam, senada dengan dress selutut miliknya.

"Tzuyu-ya," panggil wanita itu. Ia membuka topi lebarnya sehingga wajahnya terlihat jelas.

Raut wajah Tzuyu berubah pucat melihat pemilik suara itu, "Nona Sa."

"Aku tidak akan menyakitimu, aku berjanji." Nona Sa merasa bersalah melihat ekspresi wajah Tzuyu, "aku mau bicara baik-baik denganmu."

"Ak-"

"Ku mohon Tzuyu-ya! Duduklah," pinta Nona Sa.

Melihat wajah Nona Sa memelas begitu, membuat Tzuyu tidak tega. Ia duduk di bangku terjauh dari Nona Sa, "bicara saja. Aku tidak punya banyak waktu," ucap Tzuyu sambil menunduk ke bawah.

"Maafkan aku Tzuyu-ya untuk semuanya. Aku punya banyak dosa, banyak sekali. Aku tau aku tidak pantas dimaafkan tapi ku mohon maafkan aku."

Tzuyu mendongakkan kepalanya, menatap Nona Sa yang sedang menunduk. Tetapi ia tidak mengeluarkan satu patah kata apa pun.

"Aku keluar dari gereja itu." Nona Sa mendongakkan kepalanya, matanya sembab, "aku berkhianat karena ayah kalian. Dia tidak bisa membenciku walaupun dia tau aku telah menjual jiwaku pada iblis dan akulah yang membunuh istrinya, aku merasa sangat ber-"

"Tunggu dulu. Kau bilang kau membunuh istrinya? Berarti selama ini kau yang membunuh ibuku?"

"Ceritanya panjang Tzu-"

"Tapi kau membu-"

"Dengar aku dulu!" bentak Nona Sa kesal, "suamiku mati karena menyelamatkan ibumu. Aku sengsara karena itu lalu Anton menemukanku, memperkenalkan aku pada iblis dan menyuruhku untuk membunuh ibu kalian d-dan menghancurkan kalian semua,"

Nona Sa menyeka air matanya dengan sapu tangan miliknya, "tapi ayah kalian menyadarkan aku kalau aku salah. Akhirnya, aku berkhianat dari Anton Tzuyu-ya. Aku sama sekali tidak memberi tau informasi tentang kau dan...."

"Dan apa?" tanya Tzuyu penasaran.

"Aku juga memberi tau info penting pada Jackson. Berkat itu Anton dan jemaat lainnya mati."

Cinderella's Winter [Telah Terbit]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang