Titik Terang

4.6K 675 195
                                    


"Selamat ya rumah barunya, Kai sama Krystal."

"Selamat ya."

"Makasih om, tante." Krystal dan juga Kai menyalami para tamu undangan yang datang di acara tasyakuran rumah baru mereka berdua.

"Rumah kan udah nih, anak dong kapan? Jangan ditunda terus." Kata salah seorang tante Kai pada Krystal.

"Doain aja tante." Krystal tersenyum singkat membalas pertanyaan dari tantenya Kai tersebut.

"Iya tante doain, tapi kamu sama Kai ini udah tiga taun nikah loh. Masa belum punya anak juga, kalian sih dulunya nunda-nunda." Balas tantenya lebih lanjut, dan Krystal hanya tersenyum tipis karena tidak tau harus membalas apa lagi.

"Emang belum dikasih aja tante." Kai akhirnya menimpali ucapan tantenya tersebut, tau kalau istrinya merasa tersudutkan.

"Ya udah buruan makanya. Anak tante aja baru nikah dua bulan lalu, sekarang udah hamil."

Lagi-lagi Krystal hanya tersenyum.

Sudah ratusan kali ia dan Kai, suaminya mendapat pertanyaan yang sama.

Kapan punya anak?

Tiga tahun lalu mereka menikah, dan sampai sekarang belum dikaruniai keturunan.

Awalnya mereka berdua nggak mempermasalahkan karena emang belum diberi sama Tuhan.

Dari awal pernikahan pun mereka tidak pernah menunda-nunda untuk mempunyai keturunan. Bahkan dari awal menikah pun mereka udah berencana untuk langsung pinya anak, jadi nggak ada penundaan kehamilan dan semacamnya.

Sebelum menikah pun mereka sudah melakukan pre-marital check up dan tidak ada masalah dengan kesehatan mereka. Semuanya normal.

Jadi memang belum diberi aja sama Tuhan. Harus lebih banyak bersabar lagi.

Karena budaya dan lingkungan, setahun pertama menikah dan belum punya anak pastilah memunculkan berbagai pertanyaan. Baik dari keluarga, saudara dan teman-teman.

Udah isi belum?

Kenapa belum isi?

Kenapa menunda-nunda?

Dan berbagai pertanyaan serupa yang awalnya hanya ditanggapi biasa saja oleh Krystal maupun Kai. Namun lama-lama mereka gerah juga kalau ditanya terus-terusan.

Mungkin kalau pertanyaan itu diajukan oleh orang yang tidak terlalu dekat, Krystal bisa cuek tanpa memikirkannya.

Tapi saat setahun pertama menikah, perkataan dan pertanyaan semacam itu mulai diucapkan oleh orang tua Krystal.

"Anaknya Pak Eko nikah dua bulan lalu, sekarang istrinya udah hamil." Mamanya Krystal bercerita saat Krystal dan Kai mengunjunginya untuk menengok mereka.

"Iya, kemarin Papa juga ketemu temen Papa udah gendong cucu aja." Balas Papanya Krystal.

Orang tua Krystal memang tidak secara gamblang bertanya pada Krystal, tapi dengan ucapan-ucapan seperti tadi tentu saja membuat Krystal kepikiran.

"Sabar ya Ma, Pa. Kai sama Krystal juga masih usaha. Kan kita juga baru satu tahun nikah." Krystal akhirnya menjawab kalimat kedua orang tuanya, untuk menenangkan mereka.

"Iya nduk, tapi apa kamu nggak mau ke dokter aja? Cobain program hamil." Saran Mama pada Krystal.

Menuruti keinginan Mamanya, Krystal bersama Kai mendatangi dokter untuk menjalani program hamil.

Mereka rutin mengikuti program hamil yang disarankan oleh dokter. Suplemen, makanan, gaya hidup yang sehat semua mereka lakukan agar segera dikaruniai keturunan.

ShoeboxTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang