Hoodie Beruang (4)

2K 478 93
                                    


"Biar saya aja, Bu."

Kai menunduk begitu melihat salah satu gurunya menyenggol meja sebelah sehingga membuat buku-buku yang ada di meja tersebut terjatuh. Guru tersebut kebetulan sedang hamil besar sehingga jalannya sedikit lambat dan tadi nggak sengaja menyenggol meja.

"Oh, makasih ya." Guru tersebut tersenyum melihat Kai berniat membantunya. Kai hanya mengangguk kemudian mempersilakan gurunya untuk lewat terlebih dahulu.

Setelahnya ia membereskan buku-buku yang terjatuh tadi, Kai menata beberapa buku yang terjatuh kemudian ia berdiri untuk meletakkan kembali buku tersebut pada tumpukannya. Kai melihat ke meja yang tadi kesenggol dan melihat tumpukan buku yang terbuka yang ada di pinggir meja, berniat menumpuk buku yang ia pegang di sana tapi sebelumnya ia mencocokkan dulu apakah kelas mereka sama atau tidak karena di meja tersebut ada beberapa tumpukan buku lain.

Kai melihat buku yang ia pegang dan membuka bagian depan untuk melihat kelas berapa pemilik buku tersebut. di bagian depan tertulis kelas X2. Ia pun menatap ke lembaran buku yang terbuka yang berada di dekatnya. Matanya mengernyit begitu menatap lembaran tersebut, Kai bahkan mendekatkan wajahnya untuk lebih jelas melihat tulisan pada buku tersebut, karena ia merasa familiar dengan tulisannya.

Kai mengambil buku tersebut karena ia semakin yakin dengan tulisan yang ia lihat, tulisannya mirip sama orang yang ngirim surat sama dia.

Kai merasa senang sekaligus deg-degan begitu menemukan ada buku dengan tulisan yang sama dengan tulisan si pengirim surat. Walau pun kalau tidak tau pun tidak apa-apa tapi kalau ia udah tau begini tetep penasaran banget.

Perlahan Kai membuka bagian depan buku di mana biasanya ada nama si pemilik buku. Ia benar-benar penasaran siapa yang selama ini mengiriminya surat. Kai lalu membaca nama si pemilik buku tersebut dan sesaat matanya langsung melebar begitu ia sudah membaca namanya.

Krystal, X2

Kai sampai mengerjapkan matanya berulang kali untuk memastikan bahwa ia tidak salah lihat. Ia kemudian membolak balik halaman buku untuk memastikan bahwa semua tulisannya sama. Kai pun mengambil hape untuk memotret beberapa halaman buku untuk ia cocokkan dengan surat yang ia dapat. Beneran sama atau hanya perasaannya saja?

Kai yang awalnya yakin bahwa tulisan tersebut sama malah jadi ragu begitu mengetahui bahwa Krystal adalah si pemilik buku. Masa iya Krystal yang ngirim surat ke dia?

Ngapain?

Setelah memotret beberapa halaman buku, Kai meletakkan buku milik Krystal dan menumpuknya dengan buku-buku yang terjatuh tadi. Kai pun langsung menuju perpus untuk melihat apakah ada surat yang ditinggalkan untuknya karena sejak pagi ia belum ke perpus.

Kai tersenyum saat melihat amplop putih ada di loker sepatunya, untung saja hari ini ia dapat surat lagi, karena surat-surat lainnya ia tinggalkan di rumah. Kai pun membuka amplop tersebut kemudian membacanya. Setelahnya ia mencocokkan tulisan pada amplop tersebut dengan tulisan pada buku tadi yang sudah ia potret di hapenya.

Sama!

Mata Kai kembali melebar begitu ia memastikan bahwa tulisan keduanya memang sama. Jadi yang ngirimin Kai surat itu Krystal?

Tapi kenapa Krystal selama ini kayak orang nggak kenal sama Kai?

Bahkan ia nanya nama Kai aja setelah beberapa kali mereka bertemu. Atau sebenernya Krystal udah tau Kai tapi ia pura-pura nggak tau?

Tapi buat apa?

Kai memikirkan kemungkinan-kemungkinan kenapa Krystal mengiriminya surat tapi ia malah bingung sendiri. Nggak menemukan alasan kenapa Krystal mengiriminya surat. Jadi ia memutuskan mendingan nanya dulu ke Krystal apa bener dia ngirimin surat sama Kai atau enggak.

ShoeboxTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang