Plester Warna Pink

3.5K 550 78
                                    


"Mama, beli ini Ma."

"Enggak." Seorang Ibu muda menggeleng saat anaknya meminta dibelikan minuman.

"Ma, beli ini aku mau." Sang anak menarik-narik baju Mamanya sambil membawa botol minuman yang ia inginkan.

"Enggak, dek."

"Mamaaaaaa."

"Balikin, dek."

Sang anak berbalik dan menggerutu menuju pintu pendingin minuman di sebuah minimarket. Ia menghentak-hentakkan kakinya karena kesal pada Mamanya. Ia berjalan sambil menunduk sampai tidak tau bahwa di belakangnya ada orang.

PRAAAANG!!!

"AW. MAMAAAA."

Anak kecil tadi menangis karena botol minuman yang terbuat dari kaca yang ia pegang tadi pecah dan ia sendiri terjatuh. Tangannya menahan badannya ke bawah dan sedikit tergores pecahan kaca.

"Aduh, dek. Maaf ya." Si pramuniaga minimarket yang ditabrak anak kecil tersebut juga terjatuh karena ditabrak oleh anak kecil yang kebetulan berbadan gempal.

"Duh, gimana sih Mbak?" Sang Mama mendekati anaknya dan pramuniaga minimarket tersebut.

"Mamaaaaa, sakiiit." Si anak menunjuk jarinya yang hanya tergores sedikit kaca.

"Tal, kenapa?" Seorang laki-laki berseragam khas minimarket tersebut mendekati Krystal, pramuniaga yang terjatuh barusan.

"Ini jatuh nggak sengaja, Kai."

"Gimana sih Mbak, udah tau ada anak kecil. Jalannya nggak hati-hati?" Si Ibu muda tersebut memarahi Krystal yang membuat anaknya terjatuh. Padahal anaknya yang menabrak Krystal tadi.

"Maaf-maaf bu, saya nggak sengaja." Krystal meminta maaf sambil membereskan botol minuman yang jatuh.

"Luka nih tangan anak saya, gimana sih?"

"Iya maaf bu, saya bersihkan."

"Udah nggak usah." Ibu-ibu tersebut mengibaskan tangan Krystal yang berniat membantunya membersihkan darah yang ada pada tangan anaknya.

"Udah yuk dek, kita pulang aja." Si Ibu menarik tangan anaknya kemudian berjalan menuju pintu minimarket.

Krystal hanya tersenyum tipis sambil menatap si Ibu yang berjalan keluar dari minimarket tersebut.

"Aneh banget Ibunya. Anaknya yang petakilan nabrak-nabrak malah nyalahin Mbak. Udah gitu kabur aja lagi nggak mau ganti minumannya. Sabar ya Mbak." Komentar salah satu pembeli lain yang sedang memilih barang.

"Iya. Makasih ya, Mbak." Krystal mengangguk berterima kasih pada pembeli yang berkata padanya.

"Udah biar gue yang bersihin." Kai mengambil sapu dan tempat sampah untuk membersihkan pecahan botol tersebut.

"Biar gue aja, Kai."

"Lo obatin aja tangan lo." Kai menunjuk tangan Krystal yang juga terkena goresan kaca gara-gara botol yang pecah tadi.

"Gini doang." Krystal menolak pertolongan Kai, ia berniat membersihkan pecahan botolnya tapi Kai melarangnya.

"Obatin dulu." Kai berkata tegas pada Krystal.

Krystal menghela napasnya kemudian mengangguk, ia menuju ke kamar mandi untuk membersihkan lukanya. Krystal pun  membersihkan lukanya kemudian masuk ke ruangan pramuniaga untuk mencari plester tapi ia nggak menemukan plester luka yang ia cari. Ia berniat keluar untuk membeli plester tetapi saat akan berdiri ia melihat Kai masuk ke dalam.

ShoeboxTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang