Alessandra POV
Ketika briefing selesai dan semua murid udah keluar, gue pun menghampiri dia.
"Tadi maksud loe apaan?", gue bertanya ke dia.
Eh dia tidak membalas dan malah ngeloyor melewati gue! Anj*nk.
"Woi kutubuku, gue bicara sama loe!", gue pun membalikkan badannya yang kurus dengan cepat dan tak sengaja kacamatanya terjatuh.
Dan dia langsung sigap mau mengambilnya saat gue dengan sengaja menginjak kacamata miliknya!
KREEK.
"Ups, sorry, kaki gue suka ga tau diri nihh"
Dia lalu berdiri dan terlihat menahan amarahnya ke gue! Ha-ha!
Gue pun menyeringai dan dia hanya menghela nafas. Lalu dia berbalik dan mau keluar ruangan saat dia menabrak tembok samping pintu!
"Auuww..", aduhnya kesakitan.
Omaigat, dia beneran ga bisa ngeliat tanpa kacamata? Sial, kok lucu sih!
Gue pun menertawai kebodohannya dan berlalu dari situ sambil mengeluarkan beberapa lembar duit trus gue lemparin ke dia, "Beli kacamata baru sono! Dan jangan sampe loe berurusan sama gue lagi, ngerti?!!"
***
Malemnya, gue dan Noah ketemu di sebuah cafe.
"Noah, let's break up!", kata gue tanpa basi-basi.
"Babe, are you kidding me?", tanya Noah langsung kaget.
"I'm not! Find another girl 'kay?"
"Ga semudah itu Ale, gue udah sayang banget sama loe!!", teriaknya.
"Itu urusan loe. Ya udah, loe brisik deh. Gue cabut dulu", ucap gue sambil berdiri dan meninggalkan Noah di sana.
Sumpah, kali ini gue udah ga mau pacaran. Buang-buang energi dah!
Gue pun menelpon temen-temen gue dan mengajaknya hang out di apartemen milik gue seperti biasa.
"Gue habis putus dari Noah", gue pun bercerita sama Ghea dan Irene ketika sudah di apartemen.
"Hahh? Serius loe?", tanya mereka barengan.
"Iyah, gue mati rasa kali", kata gue cuek dan duduk di sofa sambil menuang wine.
"Wah, buat gue aja ya Noah, gede ga Ale 'barang'nya?", tanya Irene.
"Haha, mayan lah buat mainan lo Ren", kata gue sambil minum wine. Well, gue ga munafik kalau gue udah ga perawan. Begitupula Ghea dan Irene!
"Anjir, kalian ni elit dikit napa omongannya? Burung cowok mah sama aja bentuknya pe'ak", timpal Ghea.
"Ceilee, yang kemarin jalan sama Om Randy tau banget tentang burung", ejek Irene.
"Hei, Randy baru berumur 25 yah, enak aja kalian panggil om", Ghea terlihat tidak terima.
"Wkwkwk, elu mah sukanya yang tua-tua Ghe, yang tahun kemarin umur berapa, si CEO itu? 28 atau 29?", tanya Irene.
"Aukk, no comment yah. Cowok SMA mah kagak berduit"
"Buset ni cewek matrenya ga ketulungan. Ga menikmati masa muda loe!", sahut gue.
"Ale, loe sendiri ga nyadar kah kalo gampang bosen sama cowok? Next, cari yang bener-bener loe suka deh!", saran Ghea. Dia emang yang paling awet kalau pacaran sih. Ga seperti gue sama Irene yang cepet putus.