Alessandra POV
Perut gue terus menerus berputar-putar karena gue nervous setengah mati mau ketemu Lyan.
Saat ini gue sedang berada di lift yang ada di kantor utama keluarga Williams kalau ga salah.
Hanya ada 7 lantai dan gue menuju lantai teratas sendiri.
Saat lift itu terbuka, gue melihat ruangan yang sangat luas dan melihat beberapa lukisan yang tergantung di dinding. Ga ada orang sama sekali di sini! Maybe ini lantai khusus pemilik aja.
Gue lalu berjalan lurus dan menuju sebuah ruangan yang bertuliskan Claire Williams di pintu ruangan tersebut.
Gue lalu mengetuk pintu dan Lyan dari dalam berkata, "Masuk aja Alessandra"
Dan saat gue membukanya, Lyan sedang berdiri di dekat kaca jendela besar yang menghadap ke jalan raya dan dia terlihat stunning memakai blue jeans dan button down shirt berwarna peach cerah.
Dia lalu menengok dan melihat gue dengan senyuman di wajahnya yang cantik itu. Shit, dia sangat charming!
"Come here Alessandra", suruhnya.
Gue pun berjalan mendekat ke dia dan begitu udah dekat, wangi parfumnya langsung tercium dan membuat gue makin nervous!
"What did you saw?", tanya gue.
"Nothing. Just waiting for you here", katanya memandang gue dengan tatapan hangat.
"Well, I'm here right now"
"That's right. Finally"
Gue pun langsung melihat ke bawah, "Sorry it took me so long to get my ass in here"
"Hmm, it doesn't matter Alessandra. The important thing is you are here now...", katanya maju perlahan ke gue dan meletakkan kepalanya di bahu gue dan membuat gue menahan nafas.
"Lyan...", panggil gue untuk pertama kalinya menggunakan nama dia.
"Just let me borrow your shoulder for a minute Alessandra", ucapnya kini meletakkan kedua tangannya di samping pinggang gue.
Dan gue memajukan tubuhnya ke gue dan memeluknya balik, "Take your time"
Gue tau dia langsung tersenyum dan menyandarkan kepalanya dengan rileks di bahu gue.
Jujur aja, pelukan dengan Lyan terasa nyaman dan baru kali ini gue merasa begini. Gue bahkan menempatkan tangan gue di belakang punggungnya dan menepuk-nepuknya pelan.
Nafasnya terasa hangat di leher gue dan membuat gue merasa hangat juga. Badannya lebih ramping dan kecil dari gue tapi tubuhnya terasa hangat dan entah udah berapa lama kita pelukan sekarang!
"Alessandra...", panggilnya pelan.
"Hmm?"
"Thank you for coming", ucapnya di bahu gue dan membuat gue langsung menelan ludah dan sesak nafas.
"Ehm-em", jawab gue singkat.
"It means a lot for me", katanya. "You mean a lot for me"
Shit. Dia membuat gue berdebar-debar lagi dengan kata-kata manisnya.
"Emm, detak jantung loe kenceng banget Alessandra"
Holy!
Gue pun langsung menjauhkan tubuh gue dari Lyan tapi gue langsung menyesalinya karena gue masih pengen pelukan lagi dengannya! Arghh, bego!