Lyan POV
"Hughh..", gue hanya bisa menghela nafas setelah Alessandra menghempaskan badan gue. Untung aja gue terduduk di kursi!
Gue lalu berdiri dan menuju parkiran untuk pulang setelah berpamitan pada pak John.
Oh ya kenalin, nama gue Lilyan Andrews a.k.a. Lyan. Gue murid pindahan di St. Claire High's.
Gue tadinya bersekolah di luar negeri, tapi karena mama harus mengurus nenek satu-satunya yang sedang sakit, jadi kita balik ke Indonesia setelah 10 tahun lebih kita menetap di Amerika.
Papa sendiri ga ikut karena pekerjaannya sebagai direktur di perusahaan penerbitan (majalah, web, dll). Mungkin beliau nyusul nanti kalau udah ga sibuk.
Alasan gue pindah ke sekolah ini yaitu karena mama adalah lulusan St. Claire dan nenek merupakan pemiliknya. Jadi ya begitulah, gue akhirnya terdampar di sini!
Gue bukannya sombong apa gimana, tapi jujur pelajaran di sini sudah gue pelajari semua sewaktu di Amerika, jadi ya gue sebenarnya ga begitu susah ngikuti pelajaran dan gue malah excited mempelajari bahasa Indonesia lagi.
Sepupu gue, Valerie, juga banyak membantu gue sih belajar bahasa gaul. Dia itu super konyol dan ngajarin yang enggak-enggak ke gue!
Pernah tuh gue di ajari 'cursing' dalam bahasa sini dan gue yang ga tau menau di caci maki sama orang ketika mengucapkan kata-kata tersebut. Valerie pun ketawa ngakak ngelihat gue yang kaget di ceramahi orang sambil menahan malu gitu! Ah, sialan dia!
Emm, gue itu bisexual. Gue pernah pacaran dengan cowok maupun cewek di Amerika, tapi gue lebih condong ke cewek sih. Di sana itu lebih bebas dan open. Ga seperti di sini.
Dan karena Valerie itu lesbian, kita jadi dekat satu sama lain. Di antara sepupu gue yang lain, dia yang seumuran sama gue dan enak di ajak ngobrol. Apalagi dia kadang ke Amerika karena pekerjaannya sebagai model, jadi ya kita sering bertemu satu sama lain!
Plus, dia ternyata suka sama Irene dan langsung pindah ke sekolah gue! Dia kan dari dulu homeschooling, jadi orangtuanya kaget aja dia mau sekolah di sekolah biasa! Sumpah dia itu unbelievable!
Tapi kita ga sekelas. Gue yang sekelas dengan Irene dan dia sekelas dengan Alessandra!
Well, bicara tentang Alessandra, hanya satu kalimat sih yang bisa gue katakan:
Dia itu pain in the ass!
Gue ketemu pertama kali dengannya saat sedang briefing lomba. Ceritanya, gue di pilih untuk mengikuti lomba oleh pak John, guru bahasa Indonesia yang langsung terpukau sama gue ketika beliau melihat gue membaca puisi di kelas.
Dan saat briefing, gue duduk di sebelah Alessandra. Saat itu gue menyadari bahwa dia memperhatikan gue. Dan saat gue menengok melihatnya, gue terkejut karena dia itu super duper cantik tapi gue udah kelepasan ngomong 'are you done eyeing me?'
Shit, gue lupa kalau ini bukan di Amerika!
Dia sepertinya langsung tersinggung dan setelahnya menginjak kacamata milik gue! Damn, dia pasti semacam 'queen bee' yang di takuti di sekolah ini! Semena-mena banget lah!
Saat dia melemparkan uang dan pergi, tentu aja gue langsung mengambil uang tersebut (gue sumbangin ke orang yang membutuhkan, gile aja kalo di buang kan!).
Gue malah tersenyum dengan tindakannya itu, karena sumpah baru kali ini gue di bully sama orang dan gue ga merasa dia jahat sih!
Gue malah tertarik sama dia!
Dengan tinggi semampai dan badan yang membuat cewek pada iri, Alessandra emang memukau daripada yang lain. Dia itu perfect, kecuali perangainya yang rese itu sih.
Gue suka di panggil kutubuku atau mata empat olehnya. Haha, lucu aja sih. Dan entah kenapa itu membuat gue turn on. I even masturbating once while imagining about Alessandra!
I am not that innocent baby!
I have a dark side too! Oops!
***
Sabtu akhirnya tiba dan gue bakalan ketemu Alessandra lagi.
Gue merasa seneng aja sih ketemu dia. Walau dia nyebelin setengah mati, I don't really care.
Gue pun berdandan lebih berani dari biasanya. Waktu itu gue emang sengaja membuka 2 kancing atas gue. Bahkan biasanya kalau di Amrik, gue membuka 3 atau 4 kancing atas gue!
My God, I'm so so naughty!
Gue pun lalu bergegas ke sekolah. Tak lama gue pun sampai di parkiran yang sangat sepi karena memang Sabtu kan libur. Begitu gue mau turun, ada mobil sport biru yang berhenti di samping gue.
Dan benar saja, itu Alessandra!
Dia begitu memukau dengan kacamata hitam dan gayanya yang macam model majalah. Ouw.
Dia akhirnya keluar dari mobilnya dan bertatap muka dengan gue!
Dia langsung mengerutkan alisnya melihat penampilan gue.
Dan kata-katanya yang keluar dari mulutnya sungguh luar biasa. Cuman satu kata sih, "Ew"
Dia lalu berlalu. Dan gue pun tertawa ngakak. Duh, dia ini lucu deh.
Gue lalu berjalan menuju ke lab. Tapi sebelum masuk gue mengancingkan baju gue. Ada pengawas lab sih, jadi harus terlihat sopan gitu deh. Pak John sendiri ikut mendampingi yang lomba debat di sekolah lain.
Alessandra yang sudah duduk itu pun seperti biasa cuek dan diam seribu bahasa.
Lomba pun di mulai tepat pukul 9 pagi. Dan gue langsung mengetik dan mengupload puisi yang gue buat. Done.
Gue lalu melirik ke Alessandra yang juga sudah selesai. Dia pun tersenyum menyeringai ke gue gitu. Gue pun membalas dengan tersenyum sok polos. Dia tentu aja langsung mengernyit. Haha.
Tak lama, kita pun keluar dari lab setelah mematikan komputer dan tentu saja Alessandra tanpa menoleh ke gue menuju ke parkiran. Dasar cuek!
"Alessandra..", gue pun memanggilnya dari belakang. Dia langsung berhenti dan membalikkan badannya.
"Heh mata empat, jangan sok dekat deh sama gue. Dan stop manggil nama gue begitu!", ucapnya seperti biasa kayak orang lagi marah-marah! PMS mulu deh ni cewek.
"Hmm, I like it. I mean calling you Alessandra. Your name is very sexy in that way", gue pun udah ga bisa menahan diri gue untuk bersikap jadi anak baik! Well, who cares?
Dia langsung terperangah dengan kata-kata gue dan terlihat shock!
"You..", ucapnya agak ragu.
"Me?"
"You crazy!", lanjutnya dengan emosi gimana gitu.
"Hahahahahaahaha", gue pun tertawa ngakak. Dia sumpah lucu.
Gue pun maju selangkah agar dekat dengannya lalu berkata dengan pelan, "Yes, I am crazy about you!"
***
You can vote and comment on this story. Thanks for reading :)