Alessandra POV
Kenapa dia mau nebeng gue ya? Ga salah kan?
Saat ini untungnya udah banyak siswa yang udah pulang dan ga melihat gue jalan berdua ke parkiran sama Lyan.
Jujur aja pasti aneh banget kalau di lihat orang karena gue jarang banget ngasih tumpangan ke orang lain selain Ghea dan Irene! Dan ini adalah Lyan!
"You seem nervous Alessandra", katanya melihat gue.
"Gak. Gak kok"
"Jalan berdua ama gue ga nyaman ya?"
"Gue takut aja di liatin yang lain", jawab gue jujur.
"Gue juga sebenarnya. Gue ga mau reputasi elo jatuh gara-gara gue"
"Sama. Gue ingin menjaga nama baik dan status loe sebagai penerus sekolah ini"
"Hmm, so we can not be together actually, right?"
Damn, kata-kata Lyan sungguh menyesakkan. Wajahnya terlihat sedih dan gue bahkan ga tau harus ngomong apa. Kenapa situasi kita ga memungkinkan gini?!
Saat udah mau sampai mobil gue, gue membukakan pintu buat dia dan dia hanya tersenyum tipis ke gue. Gue lalu masuk dan menjalankan mobil tapi kita sama-sama diam ga berbicara apa-apa selama di jalan.
Gue masih memikirkan kata-katanya dan kenapa pula hati gue serasa sakit ya? Gue ga pernah merasa begini sebelumnya dan gue sangat sangat kesal serius!
Saat berhenti di lampu merah gue lalu berbicara ke dia, "Why do you said like that kutubuku? What do you mean we can't be together huh? Seriously, I'm so angry right now!"
Lyan langsung melihat gue dengan shock, tapi dia lalu tertawa, "Wahahahahahahahaha~"
Dan gue tambah kesal ke dia karena dia malah tertawa!
"Lyan, gue lagi ga bercanda!"
Dia langsung menatap gue dan berwajah manis serta tersenyum hangat, "Alessandra, kata-kata loe bahaya banget tau ga sekarang?"
"Gu-gue ga ngerti apa maksud loe!", jawab gue sambil menjalankan mobil lagi karena sudah hijau.
"I will tell you why when we are already in my house Alessandra"
Gue hanya diam dan menuju rumahnya. Untung gue masih ingat jalannnya karena udah dua kali gue kesana pas melayat waktu itu.
Tapi apa yang di maksud dengan kata-kata Lyan tadi ya? Apa yang bahaya coba? Arghh, sebel gue.
Tak lama gue lalu masuk ke driveway menuju area rumahnya yang sangat besar dan berhenti di depan pintu rumahnya.
"Yukk masuk", ajaknya.
Gue langsung mengikuti Lyan dan masuk ke rumahnya. Dan Lyan langsung di sambut oleh seorang pelayan gitu tapi Lyan langsung berkata, "Saya mau berbicara dengan teman saya di kamar. Siapkan aja makan malam seperti biasa"
Dan gue sumpah kaget melihat sisi Lyan yang so different gini.
Dan yang bikin gue tambah kaget adalah dia tiba-tiba menggandeng gue dan menaiki tangga rumahnya tanpa ngomong sepatah katapun!
Dan saat udah berada di depan sebuah pintu besar, dia melihat gue sambil tersenyum, "Well, this is my room. Welcome"
Damn, kamarnya Lyan sangat luas tapi juga sangat plain. Ga ada apa-apa kecuali tempat tidur besar dan meja kursi yang bahkan mirip seperti meja kursi kantor!