Alessandra POV
Hari ini adalah hari awal pengayaan dan ternyata kelasnya di acak berdasarkan peringkat. Tentu aja gue ada di kelas A! Heh.
Gue pun berjalan malas ke kelas A yang ada di ujung. Ghea langsung ngechat tadi ada di kelas B bareng Valerie katanya, dan Irene di kelas D. Tuh anak emang kurang berminat ama belajar emang!
Tapi saat gue mau masuk, gue pun langsung menghentikan langkah gue. Shit, gue melihat Lyan masuk ke kelas gue! Demi apa kita sekelas selama 2 jam! Hella fucking bitch!
Gue pun pengen berteriak dan bersumpah serapah, tapi tiba-tiba ada guru yang berkata, "Sandra, ayo cepat masuk kelas. Udah mau mulai loh"
Damn, aaaaaa....
Gue pun langsung masuk ke kelas tersebut masih merasa kesal. Semua siswa sepertinya langsung terdiam melihat gue. Kecuali dia!
Dia malah tersenyum coba ke gue! What the fuck!
Gue otomatis langsung mengernyit dan melotot ke dia! Pengen gue hajar rasanya!
Oh great, dan sepertinya emang Tuhan lagi ga memihak gue. Tempat duduk yang tersisa itu ada di samping dia persis! Sumpah kesel abis gue!
Gue pun mau tak mau duduk dan meletakkan tas gue sembarangan.
Apa gue minta pindah kelas aja ya ke kelas B? Tapi kok sepertinya impossible karna nilai gue emang ada di peringkat atas! Atau gue sengaja bego aja semester ini biar turun peringkat? Damn, bisa di bunuh orangtua gue itu malahan! Aaaarghh!
"Ehem, Sandra, kamu bisa jawab pertanyaan ini dan maju ke depan?", tiba-tiba Guru Fisika meminta gue menyelesaikan sebuah soal dan membuyarkan lamunan gue.
"Hah?", gue sumpah kaget dan blank karna ga mengikuti dari awal. Ga mungkin gue kerjain asal-asalan di depan kan? Bisa malu banget gue misal jawaban gue salah! Fuck!
Tiba-tiba ada secarik kertas di meja gue dan itu merupakan jawaban soal di depan! Gue lalu otomatis melihat ke Lyan yang tadi ngasih kertas tersebut. Dia menolong...gue?
Gue pun secara cepat mengingat rumus dan semuanya lalu maju ke depan dan menulis jawaban sesuai coretan yang dia kasih.
Guru Fisika pun tampak terkejut gue bisa menyelesaikan soal darinya dan berkata, "Hmm, jawaban kamu benar, tapi lain kali tolong lebih memperhatikan ya Sandra"
Gue pun kembali ke tempat duduk dan melirik ke dia yang sedang mencatat sesuatu, tapi dia lalu berkata pelan, "You're welcome"
Shit, I really hate this girl!!!
***
Sepulang pengayaan gue pun langsung membereskan alat tulis gue saat gue melihat Lyan sedang jongkok membantu seorang cewek yang buku-bukunya berjatuhan dari mejanya.
"Umm, makasih ya Lyan", kata cewek tersebut sambil malu-malu.
"It's okay, kita sekelas kan? Trus loe yang ikut lomba debat juga kalau ga salah...", katanya sambil tersenyum dan berdiri setelah selesai membantu cewek itu.
"I-iya, loe inget ya?", si cewek itu jadi makin malu.
"Your name is Lucy, right?", tanya Lyan ke cewek itu.
"Ye-yes", jawabnya kini makin terlihat merona.
"Oke, see you then Lucy"
"See you...Lyan"
Dih, apa-apaan sih dia. Ga jelas banget!
Gue pun langsung berjalan keluar saat si Lucy ini berdiri dan hampir bertabrakan ama gue! Gue pun langsung memelototinya dan dia terlihat ketakutan dan ga berani menatap gue! Cih.