Alessandra POV
Oh my God! Dia beneran gila!
Rasanya pengen gue makan tuh anak! Berani-beraninya dia bilang kayak gitu dengan muka polosnya yang bikin gue eneg. Erghhhh! I hate that girl.
Dia membuat jantung gue rasanya mau copot!
Ahh, sialan! Kutubuku sialan!
Gue pun berjalan cepat dan segera masuk ke mobil dan pergi dari situ. Bisa ikutan gila gue!
Gue pun menelpon Irene saat di jalan dan memasang earphone gue.
Kringgg, kringg...
Pada nada dering ketiga dia pun mengangkatnya.
"Iya halo, kenapa Ale?", kata Irene.
"Loe dimana?", tanya gue masih sedikit panas.
"Umm, well, gue sedang keluar"
"Kemana?", gue pun memutar mata malas.
"Ini lagi di butik Z. Nanti malam ada party gitu kan, dan gue mau memukau dia. Loe tau kan siapa", jawabnya dengan nada seperti malu-malu. Ah, that bitch!
"Iya gue tau"
"Ikut aja yukk temenin gue. Gue nervous pasti ntar di sana"
"Let's see..."
"Pleaseeeeeeeee...", Irene memohon.
Well, mungkin karena gue lagi butuh hiburan juga, gue pun mengiyakan, "Oke lah"
"Yaaaayyyy, makasih Ale, you're the best. Nanti gue hubungin lagi, bye"
"Bye"
Hell yeah, malam ini pokoknya gue mau seneng-seneng dan ngelupain si fucking Lyan.
Gue pun mampir dulu buat makan plus beliin pesanan Kiera. Tadi dia ngechat gue minta di beliin Pizza sama French Fries. Tuh nenek-nenek emang food junkies!
***
"Kier... di mana loe?", kata gue setelah masuk ke dalam rumah.
Hmm. Kok sepi sih?
Gue lalu menuju dapur dan meletakkan Pizza dll di atas meja counter. Gue lalu mendapati ada catatan kecil di kulkas. Dari Mama ternyata.
Gue pun membacanya.
To my loving daughters
Well, Mama kangen nih sama Papa kalian. So, Mama dan Papa janjian ketemu di Brazil. Seminggu dua minggu deh ya kita honeymoonnya. Kalian baik-baik, muah.
Mama.
Iyuhh. Gue lalu pengen muntah. Sumpah mereka ini kayak ABG aja!
Gue lalu membuka box pizza dan mengambil sepotong pizza lalu berdiri lagi.
"Woii nenek sihir, loe dimana sih? Gue habisin loh ntar pizza-nya!", gue pun lalu mengunyah pizza yang gue makan sambil berjalan nyari Kiera. Mungkin dia di kamar kali ya.
Gue pun segera menuju ke kamar Kiera di pojok rumah yang gede ini. Kamar kami semua ada di lantai bawah, karena kita malas naik tangga.
Ruangan atas hanya di pakai untuk bersenang-senang. Kita punya bioskop sendiri serta ruang game seperti Timezone.
Dan begitu mau sampai, gue mendengar suara musik EDM yang keras dari dalam. Buset, pantes aja dia ga denger tadi gue panggil-panggil.
Gue pun langsung masuk ke dalam dan mendapati dia lagi berjoget dengan hanya memakai balutan handuk. Jeez!