Reason To Come

2.7K 246 4
                                    

Reason To come

Hermione Granger berdiri dihadapan kepala sekolah Hogwarts yang memandang dengan penuh curiga. "Professor Dumbledore, Sir. Aku memiliki penjelasan. Maukah anda mendengar terlebih dahulu?"kata Hermione. Jantungnya berdetak cepat. "Kalau begitu silahkan bicara miss?"kata Dumbledore yang ingin tahu identitas sebenarnya dari gadis yang dihadapannya. "Namaku Hermione Granger, Aku datang dari masa depan dan memiliki misi untuk memberitahu yang terjadi di masa depan dan mengubahnya"jelas Hermione yang kemudian memberikan surat pada Dumbledore dari Professor McGonagall.

Albus,

Jika kau membaca ini berarti kau sudah bertemu dengan salah satu murid terbaik yang pernah dimiliki Hogwarts, Nona Granger. Albus tolong dengarkan ceritanya. Itu dapat mengubah takdir dan menghentikan kematian banyak orang.

Untuk membuktikan hal ini nyata, Albus. Aku masih menyimpan Bros kucing yang terbuat dari perak hadiah darimu dari tahun dimana aku berhasil menjadi animagus.

Minerva McGonagall.

Professor Dumbledore tersenyum membaca surat itu."Nona Granger, ada yang kau butuhkan?"tanya Professor Dumbledore lembut. Hermione mengangguk. "Aku membutuhkan Professor termasuk anda juga James,Lily,Sirius dan Remus"kata Hermione. Dumbledore mengangguk. Ia segera memanggil Professor McGonagall via Floo.

Professor Minerva McGonagaal segera tiba ke ruangan kepala sekolah. Melihat Kepala Asrama terlihat lebih muda membuat Hermione tersenyum. Kepala sekolah Hogwarts itu memberikan surat yang di berikan oleh Granger pada kepala asrama Gryffindor. "Bagaimana bila kita berkumpul di Godric Hollow. Aku tahu Tuan Black dan Lupin sedang makan malam disana" saran Professor McGonagall.

"Ide yang bagus Minerva"balas Dumbledore. Professor McGonagall menghubungi Lily Potter dan memberitahu mereka bahwa mereka Informan. "Nona Granger. Aku sudah memberitahu Lily dan James kehadiranmu. Nah pergilah"kata Professor McGonagall. Hermione mengangguk dan mengucapkan terima kasih. Gadis berambut cokelat itu mengambil sejumput bubuk floo dan mengucapkan "Godric Hollow".

Hermione terjatuh sambil terbatuk. Sepasang tangan membantunya berdiri. "Kau tidak apa?"tanya wanita itu. Hermione mengerjapkan matanya. Ia melihat karbon kopi sahabatnya hanya saja rambut Harrieta hitam sementara wanita yang ada dihadapannya ini memiliki rambut merah.

"Ah ya, Anda pasti Lily Potter"kata Hermione. Wanita yang memiliki nama Lily tersebut tersenyum penuh kasih sayang dan mengangguk. Hermione juga melihat James, Sirius dan Remus yang sedang membuat secangkir teh untuk mereka masing - masing.

Professor McGonagall dan Professor Dumbledore menyusl Hermione. Guru Tranfugrasi itu membuat diri nyaman dengan duduk di sofa. Lily memangku Harrieta yang asik memainkan rambut ibunya. Professor Dumbledore duduk di sofa berlengan samping perapian.

"Aku Hermione Granger. Di masa depan nanti, aku bersahabat ah bukan bersaudara dengan seorang gadis manis berbola mata hijau Harrieta. Aku akan menceritakan semua yang telah terjadi di masa ku. Dengan syarat, Tidak ada emosi atau tindakan nekat. Kalian bisa mencari solusinya."kata Hermione.

"Tidak janji"sahut James dan Sirius bersamaan membuat Lily dan Lupin memukul kepala mereka bersamaan. "Kami berjanji atas sihir kami"kata Remus dengan Serius.

"Pertama, Hallowen tahun ini, Lord Voldermort akan berusaha membunuh Harrieta. Ia berhasil membunuh James dan Lily namun saat ia hendak membunuh Harrieta, kutukan yang lancarkan berbalik menyerangnya. Hanya meninggalkan bekas luka sambaran petir di kening Harrieta."kata Hermione.

"Hallowen tahun ini?Aku dan Lily"kata James yang memeluk erat Lily dan Harrieta. "Tenang James, Kita bisa mengubahnya"kata Lily.

"Aku akan mulai dari Harrieta berumur sebelas tahun. Ia tinggal bersama bibinya Petuni dan suaminya Vernon juga anak laki - laki mereka Dudley."kata Hermione. Lily menatap Hermione dengan pandangan horor. "Tidak Petunia membenci sihir begitu pula dengan Vernon"Kata Lily memotong cerita Hermione.

"Ya Keluarga Dursley tidak pernah baik. Aku akan menceritakannya bahkan tidak memberikan kamar tidur pada Harrieta,Harrieta tidur lemari bahwa tangga dengan baju Dudley yang kebesaran . Mereka menyuruh Rieta mengerjakan tugas - tugas rumah tangga."kata Hermione. Lily menutup mulutnya dan memeluk putri kecilnya.

"Saat Harrieta mendapatkan surat Hogwartsnya, Paman dan bibinya sebisa mungkin mencegah Harrieta mendapatkan surat dari Hogwarts. Mereka menutup lubang kotak surat yang tentu saja gagal. Hingga mereka harus melarikan diri kesebuah hotel di sebuah pulau."lanjut Hermione.

"Wakil Kepala sekolah kita selalu kreatif"kata Sirius. Di Ikuti tawa oleh James dan Remus. Professor McGonagall sendiri tersenyum. "Saat itu malam hari,Seseorang mengetuk pintu. Hagrid dengan payung merobohkan pintu. Hagrid memberikan sebuah kue dan sebuah surat dari Hogwarts. Harrieta membuatkannya teh. Hagrid juga memberitahu pada Harrieta soal kematian kedua orang tuanya karena Voldermort bukan karena kecelakaan seperti kata Petunia"kata Hermione.

"Apa yang dikatakan Petunia tentang kedua orang tuanya?"tanya Remus. "Meninggal karena kecelakaan dan karena mengemudi mabuk. "Jawab Hermione. Pada titk ini Lily hanya bisa menghela nafasnya.

"Hagrid membawa Harrieta berbelanja di Diagon Alley. Harrieta cukup terkejut, banyak orang mengenalnya. Siapa yang tak mengenalnya di komunitas sihir. Ia gadis yang bertahan hidup. Hagrid membawa Harrieta ke Leaky Cauldron. Disana ia bertemu dengan Tom juga Professor Quirell yang memiliki bau bawang putih di tubuhnya. Harap ingat Professor Quirell adalah guru pertahanan ilmu hitam yang baru"Hermione melanjutkan ceritanya.

"Aku berasumsi kutukan pada jabatan itu masih ada"kata Professor McGonagall. Hermione mengangguk. "Semoga Beruntung Professor Dumbledore"kata Sirius. Hermione menuang segelas air untuk dirinya sendiri.

"Hagrid membawa Harrieta ke bank Gringrotts, dimana ia cukup kaget dengan peninggalan emas di Vaultnya. Hagrid juga pergi ke Vault lain. Hagrid berkata itu tugasnya untuk Dumbledore. Harrieta pun tak bertanya lebih jauh. Hagrid meminta Harrieta membeli seragamnya di Madam Malkin sementara ia membeli sesuatu. Di Madam Malkin, Harrieta bertemu dengan Draco Malfoy"kata Hermione. Sirius langsung pucat mendengar hal tersebut. "Dari semua orang, kenapa ia harus bertemu dengan putra Narcissa dan suaminya Lucius"keluh Sirius.

"Aku mohon kalian bisa bersikap netral pada Draco Malfoy."kata Hermione tersenyum. "Ada alasan khusus?"tanya James.

"Well, Mereka berdua Soulmate"jawab Hermione. Pernyataan Hermione itu membuat para Marauder kaget. "Putri kecilku dengan Malfoy,Bagaimana bisa?"tanya James.

"Aku akan menceritakannya nanti."jawab Hermione. Lily pun berdiri. Tampaknya Harrieta kecil sudah mengantuk. "Aku akan menidurkan Harrieta dan bisa kau memanaskan kue James."kata Lily sambil menggendong Harrieta.

James membawa kue cauldron dan menyajikannya di meja. Lily pun telah kembali. "Lanjutkan Hermione"kata Dumbledore.

"Harrieta mendapatkan Tongkat sihirnya. Menurut Ollivander, Harrieta mendapatkan tongkat Holly dengan Phoenix sebagai intinya. Inti yang sama dengan tongkat milik Voldermort"kata Hermione. Sekali lagi Marauder termasuk Lily terkejut.

"Bukan Berarti Harrieta buruk. Tongkat hanyalah alat, Yang menentukan baik dan buruknya ialah yang menggunakannya"kata Minerva McGonagall yang di setujui oleh Dumbledore. Hermione pun menceritakan bahwa Hagrid memberikan hadiah ulang tahun untuk Harrieta berupa seekor Burung hantu salju bernama Hedwig.

Fixing A FutureTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang