Third Task

1.9K 198 13
                                    

Third Task

James dan Sirius bersorak bangga untuk Harrieta. Draco menggelengkan kepalanya. Hermione hanya tersenyum. Hermione menceritakan bahwa saat kunjungan Hogsmede. Ia dan Harrieta menemui Padfoot. Sirius saat itu menceritakan cerita yang menarik.

"Aku?" tanya Sirius tak yakin. Harrieta dan Hermione mengangguk. "Cerita apa?" tanya Regulus.

"Tentang keluarga Crouch." jawab Harrieta. Jawaban Harrieta itu membuat yang lain bingung. Hermione menjelaskan bahwa saat berada di Azkaban, Sirius menceritakan kunjungan Mr dan Mrs Crouch yang aneh. Hermione menceritakan bahwa Sirius melihat nyonya Crouch lemah dan sakit - sakitan yang lebih aneh adalah saat mereka pulang. Sirius mengatakan bahwa Nyonya Crouch tampak sehat justru putra mereka menjadi sakit bahkan beberapa hari Bartemius Crouch Junior diresmikan meninggal. "Kalian berpikir Nyonya Crouch dan Barty Junior bertukar?" kata Regulus. Baik Hermione dan Harrieta mengangguk.

"Tunggu Anak Barty Crouch, pelahap maut? Barty pasti kaget." kata Frank Longbottom. Harrieta menyetujui hal itu. "Well Tuan Barty Crouch senior sendiri yang mengirimkan putranya ke Azkaban" kata Harrieta. Alice, Lily dan Narcissa mendengar hal itu hanya terdiam. Mereka bertiga tahu jika ia berada di posisi Nyonya Crouch mereka akan melakukan hal yang sama.

"Beberapa hari kemudian Ludo Bagman meminta kami, para juara triwizard untuk berkumpul di lapangan Quindditch."Kata Harrieta. Ia juga menceritakan bahwa Ludo Bagman menunjukan labirin untuk tugas ketiga.

"Labirin? Berarti mantra pertahanan sebanyak - banyaknya"kata Remus bijak yang disetujui oleh yang lain. "Saat perjalanan kembali Bartemius Crouch senior terlihat linglung dan meminta dipanggilkan kepala sekolah Dumbledore. Karena kondisi beliau yang tidak memungkinkan untuk berjalan, aku meminta Krum untuk menjaganya sementara aku memanggil professor Dumbledore."kata Harrieta. Ia juga menceritakan ia melihat persidangan Igor Karakoff sekaligus penangkapan Bartemius Crouch Junior di pensive milik Kepala sekolah Hogwarts itu.

Ia dan Professor Dumbledore ke tempat dimana ia meninggalkan Krum dan Tuan Crouch Senior namun mereka hanya menemukan Viktor Krum yang tak sadarkan diri.

Harrieta bercerita bahwa ia tidak terlalu memikirkan kejadian tersebut karena ia,Neville,Hermione juga Draco mempersiapkan untuk tugas ketiga. Mereka mempelajari banyak mantra pertahanan.

Hari yang di tentukan untuk tugas ketiga pun tiba. Harrieta menceritakan detail tantangan dalam labirin termasuk Fleur dan Viktor yang menyerangnya, kuat dugaan mereka di bawah kutukan Imperius. "Mendekati pusat labirin aku dan Diggory saling membantu, Awalnya Diggory memintaku untu mengambil piala Triwizard namun aku bersikeras untuk kami mengambilnya bersama - sama. Jadilah kami berdua mengambil piala itu bersama - tidak aku sadari adalah piala itu ternyata sebuah Portkey"kata Harrieta. Banyak dari mereka terkejut. "Kemana kalian pergi?" tanya Lucius.

"Sebuah kuburan di Little Hangleton,"jawab Harrieta. Harrieta pun menggambarkan bahwa dikuburan itu terdapat sebuah kuali besar. Ia pun menyadari hal itu meminta Diggory untuk mengambil piala tersebut agar mereka kembali namun terlambat, Peter sudah merapalkan kutukan kematian pada Cedric. Sementara ia sudah terikat di nisan Tom Riddle Senior.

Harrieta menceritakan secara detail ritual yang dilakukan oleh Peter untuk membangkitkan Voldermort. Hermione berjengit sedangkan Draco meletakkan tangannya di lutut Harrieta. Gadis itu memang tidak pernah menceritakan secara detail apa yang terjadi dikuburan.

"Segera setelah Voldermort mendapatkan tubuhnya,ia memanggil para pelahap maut."kata Harrieta. Lucius menatapnya,Harrieta mengangguk. " Ya itu termasuk anda."

Harrieta menceritakan bagaimana ia ditantang duel dan pangeran kegelapan tersebut memakai kutukan Imperius yang berhasil ia patahkan. Saat mereka berdua saling berhadapan dengan tongkat terhunus, apa yang terjadi selanjutnya adalah yang Harrieta jelaskan sebagai prior incatatem. "Aku melihat orang - orang yangmati ditongkat Voldermort termasuk, kalian berdua"kata Harrieta.

Lebih jauh, Harrieta menceritakan bagaimana bayangan kedua orang tuanya membantunya kabur menuju jasad Cedric dan Piala. Ia pun kembali ke Hogwarts.

Tentu saja hal itu membawa kehebohan, karena ia memeluk Cedric sambil menangis dan mengatakan pada Dumbledore bahwa Voldermort kembali. " Ditengah keributan itu, Professor Moody menarikku menuju kantornya. Ia menuntut menceritakan apa yang terjadi. Ditengah, pertanyaan itu professor Moody tampak kehabisan ramuan. Efek ramuan Polyjuice telah habis,menunjukkan sosok Bartemius Crouch Junior. Saat ia hendak menyerangku, Professor Dumbeldore dan Professor Snape juga Professor McGonagall menerobos masuk. Professor Snape memberikan Ramuan Verisaterium pada Crouch Junior. Ia pun mengakui semuanya, termasuk dimana ia menyandera tubuh asli Moody"kata Harrieta.

"Tampaknya kalian selalu bermasalah dengan guru DADA, kalian" komentar Severus. Harrieta,Draco,Hermione dan Fred mengatakan "Selalu" bersamaan.

Harrieta pun menjelaskan bahwa ia menghabiskan waktunya di hospital wings bersama dengan Padfoot. Dumbledore mengumunkan kematian Diggory dan kembali Lord Vodlemort yang tidak diakui oleh menteri Fudge. Mentri sihir itu memberikan hadiah Triwizard padanya. "Dan aku memberikannya pada Fred dan George untuk modal toko lelucon mereka."kata Harrieta. Fred tertawa. "Kau penanam modal kami Harrieta dan seperti katamu dengan kembalinya Kau-tahu-siapa semua orang butuh tawa."balas Fred yang merangkul Hermione.

"Fudge tak percaya pada kata - kata Harrieta?" tanya Lily. Hermione menggeleng. "Dan itu semakin parah di tahun kelima" balas Fred.

Harrieta dan Draco saling berpandang, kemudian Draco mengangguk. "Professor Snape, apa ada kemungkinan kau mencintai Bellatrix?"tanya Harrieta.

Fixing A FutureTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang