Parselmouth

2K 211 2
                                    

Parselmouth

Hermione menceritakan bahwa Harrieta harus tinggal satu malam di hospital wings. Harrieta mendapat tamu tak di undang. Ternyata yang memantrai bludger itu adalah Dobby, peri rumah. Ia melakukannya agar Harrieta kembali ke keluarga Dursley.

"Sebelum Dobby, menjelaskan lebih lanjut. Para professor membawa seseorang yang di bekukan"kata Hermione.

"Seseorang?! kali ini korbannya manusia?"kata Alice Longbottom kaget. Hermione mengganguk. "Colin Creevey"Hermione memberitahu korban yang membeku tersebut.

Hermione menceritakan pasca kejadian tersebut. Professor Lockhart dengan izin dari kepala sekolah, mengadakan kelas duel. Professor Lockhart memilih Harrieta dan Professor Snape memilih Draco.

"Seharusnya semua baik - baik saja, sampai Malfoy menggunakan sebuah mantra untuk memunculkan ular. Tanpa di sadari Harrieta mulai berbicara dalam bahasa ular. "kata Hermione.

"Maksudmu Harrieta seorang Parselmouth"kata Lupin. Hermione mengangguk. Ketika Hermione hendak melanjutkan ceritanya. Suara perapian terdengar. "Maaf mengganggu , tapi Lord Voldermort mengetahui kau disini"kata Professor Dumbledore. Hermione segera mengeluarkan tongkatnya dan mengucapkan mantra, "Peter baru saja dari sini"kata Hermione yang melihat jejak kaki tikus. "Huh kenapa peter harus bersembunyi?"kata James bingung.

Hermione terdiam. "Professor Dumbledore, Kau memberitahu professor Snape keberadaanku disini'kan ? Professor bisakah kau memanggil Professor Snape kemari"pinta Hermione.

Kepala sekolah itu mengangguk dan berjalan menuju perapian. Begitu kepala sekolah itu pergi, Hermione berdiri sambil memandang para Marauder. "Boleh aku minta sesuatu pada kalian?"kata Hermione penuh tekad. James selaku pemimpin Marauder mengangguk.

"Aku ingin kalian meminta maaf pada professor Snape. Aku mohon. Aku akan menyelamatkan semua orang. Kebencian professor Snape pada kalian khususnya pada James. Membuatnya melihat Harrieta sebagai karbon kopimu James. Ia tidak bisa melihat bahwa Harrieta juga putri Lily"kata Hermione. James mengangguk. Sirius dan Remus saling berpandangan dan mengangguk.

Hermione kembali mengayunkan tongkatnya. "Revelio"rapal Hermione. Mantra itu memunculkan sosok Lucius yang bersembunyi. Lily dan Alice menggendong anak - anak mereka. Frank dan Remus berdiri di depan Hermione dengan tongkat mereka.

"Aku tidak tahu bahwa Mudblood bisa mengetahui mantra itu"kata Lucius dengan arogan.

"Panggil aku semaumu. Malfoy jika kau masih mengikuti jalan Voldermort. Keluarga Malfoy akan hancur. Kau akan kehilangan segalanya pada akhirnya. Kau tahu putramu Draco Malfoy mencintai Harrieta Potter dari mereka pertama bertemu. Draco yang juga mendapat perintah dari Voldermort untuk membunuh Professor Dumbledore. Harrietalah yang melindungi Draco dari kutukan kematian yang akan dilemparkan Bellatrix . Seminggu kemudian Draco bunuh diri di samping nisan Harrieta . Atau Istrimu yang menjadi gila setelah kematian Draco. Lucius kau berpikirlah Jernih. Lord Voldermort memang keturunan Slytherin, tapi ia Halfblood. Ayahnya Muggle, Ibunya hampir menjadi Squib"kata Hermione seakan - akan mengeluarkan apa yang dipendam selama ini.

Kepala keluarga Malfoy itu terdiam. "Apa yang harus kau lakukan?"tanya Lucius.

"Aku seorang occumelncy yang ulung berbohonglah"kata Hermione.

"Lucius, Bawa Narcissa dan Draco kemari. Kita cari tahu solusi semua ini dari cerita Hermione"kata Lily lembut. James mengiyakan. Kepala Keluarga Malfoy pu berapprate dari sana.

"Sirius, apa Regulus masih hidup?"tanya Hermione. Sirius mengangguk. "Bisa kau panggil Kreacher dan Regulus kemari?"kata Hermione. Sirius hanya mengangguk dan menggunakan Cermin untuk menghubungi adiknya tersebut.

Fixing A FutureTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang