Third Years

2K 214 6
                                    

Third Year

Malam itu, Narcissa meminta Dobby untuk membuat makan malam. Bayi Draco, Bayi Harrieta dan Bayi Neville bermain dengan Sirius dalam wujud animagusnya. Severus, Lucius dan Remus baru saja kembali. Hermione menulis catatan - catatan kecil. "Nona Granger, bisakah kita mulai dengan tahun ketiga"kata Professor McGonagall. Hermione menarik nafas. "Sebelum aku mulai, Tahun ketiga akan menjadi tahun terberat bagi para Marauders. Aku ingin kalian bertiga jangan gegebah. Jika kalian bertindak ceroboh aku tidak akan segan - segan mengutuk kalian" ancam Hermione membuat para Marauder merinding seketika.

"Hermione masih tidak berubah, bisa menakutkan"kata Seorang wanita yang amat di kenali oleh Hermione. Ruangan tempat itu menjadi sedikit dingin.

"Hah, Akuilah adik kecil. Dia sangat mempesona saat marah" balas seorang pria yang kali ini amat dikenali Harrieta.

"Maaf Weasley. Harrieta jauh lebih seksi."kata suara lain lagi.

"Harrieta, Fred dan Draco "kata Hermione lirih. Perkataan itu membuat yang lain membuka matanya. "Ayah, Ibu. Akhirnya aku bisa bertemu dengan kalian."kata Harrieta yang memiliki tubuhnya. Hermione mengernyitkan keningnya, bingung. "Bukankah kalian sudah meninggal. "kata Hermione.

"Granger, dengan hancur salah satu Hocrux. Masa depan telah berubah. Kami memiliki kesempatan sementara untuk berada disini" Jelas Draco. Lucius bisa melihat jelas tanda kegelapan di lengan Draco.

Narcissa langsung memeluk putranya dan Lily memeluk Harrieta. "Prongslet kau mirip dengan James"kata Sirius. Fred berdiri di sebelah Hermione.

Harrieta pun duduk dilantai, disebelah Draco. Ia bermain dengan versi bayi dirinya. "Rieta, tahun ketiga. Lebih baik kau yang menceritakannya"kata Hermione.

"Tahun Ketiga, Berarti tahun kunjungan Hogsmede. Berarti kunjungan bibi Marge. Kurasa dimulai dari fomulir kunjungan Hogsmede. Aku melakukan barter dengan paman Vernon. Jika selama kunjungan Bibi Marge aku bisa bersikap baik. Ia akan menandatangani fomulir tersebut" kata Harrieta.

"Biar ku tebak. Tidak berjalan baik."kata Professor Snape. Harrieta hanya mengangguk. "Well bibi Marge mengatakan ayahku pemabuk yang tidak memiliki pekerjaan. Kurasa aku tidak bisa menahan ibuku dan menggelembungkan Bibi Marge"kata Harrieta.

James langsung bersorak. "Ayah bangga padamu nak"kata James. Harrieta tertawa, sementara Draco hanya menggelengkan kepalanya. Takjub dengan tingkah ajaib James. "Aku keluar dari rumah Keluarga Dursley dan sampai ke sebuah taman . Disana aku melihat seekor anjing hitam. Aku tanpa sengaja memanggil Bus Ksatria."kata Harrieta.

Sirius terdiam. "Anjing itu aku?"tanya Sirius tanpa ada jawaban dari Sirius. "Harrieta tidak mengetahui soal dirimu saat itu" kata Hermione.

"Ia bahka tidak tahu berita dengan dirimu"kata Fred menambahkan. "Berita?"tanya Remus bingung. Draco menghembuskan nafasnya. "Sirius Black, yang merupakan penjaga rahasia keluarga Potter adalah seorang pelahap maut. Ia mengkhianati keluarga Potter dan membunuh dua belas Muggle juga Peter Pettigrew yang hanya menyisakan jempolnya"jawab Draco.

"Kakakku tidak mungkin mengkhianati Potter. Ia juga terlalu Gryffindor untuk menjadi pelahap maut"jawab Regulus. Harrieta mengangkat bahunya. "Remus akan membunuhku lebih dulu jika itu yang terjadi"kata Sirius.

"Itu yang di percaya Komunitas sihir. Harrieta sampai di Leaky Cauldron dan di sambut oleh mentri sihir. Fudge mengatakan bahwa Bibinya telah dinormalkan"kata Hermione.

Fixing A FutureTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang