World Cup

1.9K 212 6
                                    

World Cup

Seusai makan malam, Draco, Fred dan Harrieta memutuskan untuk keluar rumah. Mereka membiarkan yang lain untuk beristirahat secara mental juga agar Harrieta dapat mempersiapkan diri. Tahun keempat merupakan tahun perubahan bagi mereka semua.

"Haruskah kita memberitahu mereka soal Dumbledore?" tanya Fred. Harrieta menarik nafasnya. "Begitu kita memasuki tahun ke tujuh. Aku yakin Granger akan mengetahuinya sendiri." jawab Draco. Harrieta bersandar pada dada bidang Draco. "Jangan khawatir, Masa depan kita sudah berubah. Begitu Hocrux dalam diary sudah di hancurkan" kata Draco. Ia mencium kening pucuk kepala Harrieta.

"Jangan lupakan, adik kecil. Meskipun Ron dan kau tak lagi bersahabat. Kau tetap adik kecil kami." kata Fred. Harrieta tersenyum.

Keesokan paginya, Lily,Narcissa, dan Alice membuat sarapan. Professor Dumbledore dan Professor McGonagall sedang kembali ke Hogwarts sebentar. Fred dan Hermione mendapat tugas untuk menjaga trio bayi.

"Father." panggil Draco. Lucius menoleh. Lord Malfoy itu menghela nafas. "Sepertinya, di masa depan aku akan mengecewakanmu."kata Lucius. Ia melihat tanda kegelapan di tangan putranya. Draco tersenyum dingin. "Itu belum terjadi di timelinemu." jawab Draco memasang topeng Malfoynya.

"Kau mendidikku sebagai pureblood sejati. Tentu saja aku menyetujui itu. Hanya saja.." Draco tidak meneruskan kalimatnya. Arah pandangan Draco tertuju pada Harrieta yang tengah berbincang dengan Regulus. Lucius tersenyum. "Gadis itu ya" kata Lucius mengembalikan fokus Draco padanya. Pelahap maut Junior itu mengangguk. "Harrieta dan Granger mengubah banyak hal Father"jawab Draco.

Lily pun memanggil mereka semua untuk sarapan. Professor Dumbledore dan Professor McGonagall pun telah bergabung. Harrieta mengambilkan Sosis, kentang tumbuk dan Telur untuk Draco. Hal yang sama juga dilakukan oleh Hermione untuk Fred.

"Lebih baik aku yang memulai tahun keempat kalian." tawar Fred.

"Lakukanlah." balas Harrieta.

"Ayahku mendapatkan tiket piala dunia Quindditch. Ayah mengajak Ron, George dan Aku untuk menjemput Harrieta. Kami menggunakan Jaringan floo." Fred membuka ceritanya.

"Katakan itu akan berakhir baik." jawab Lily. Harrieta tertawa kecil. "Aku yang pertama kali ke tempat keluarga Dursley dan mereka menutup perapian mereka. Membuatku menggunakan mantra Bombarda." Kata Fred.

"Tuan Weasley, tidak pernahkah kau mendengar mantra Evansco?" tegur Professor McGonagall. Fred hanya bisa nyengir. "Entah mengapa aku punya firasat tak hanya itu yang kau lakukan." kata Remus.

"Well aku dan George mungkin meninggalkan permen yang bisa membuat lidah Dudley panjang."jawab Fred.

"Penerus Marauder." kata James.

"Ah seni kejahilan." sambung Sirius.

Fixing A FutureTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang