Dia Yang Unik

73 1 0
                                    

"Mas Sandi? Lho, ibu udah pulang?" Balqis bertanya lebih kepada dirinya sendiri. Ibu membuka kelopak matanya perlahan. Disusul dengan Fahru yang mengangkat kepalanya.

Fahru segera minta izin untuk pergi ke kantor. Balqis lalu menyiapkan air hangat untuk bersih-bersih badan ibu. Balqis membantu ibu bersih-bersih. Ia merasa ada sesuatu yang ibu sembunyikan.

"Oh iya, bu. Kok nggak pulang bareng ayah? Apa ayah sibuk banget di sana?" tanya Balqis sambil menggosok lembut lengan ibu. Ibu menutupi bawah hidungnya dengan jari. Pertanyaan Balqis barusan mendesak ibu ingin menangis. Ibu bingung harus mulai menjelaskan dari mana.

Ibu beringsut dari tempat duduknya. Balqis segera menggosok punggung ibu. "Nanti ibu jelaskan kalau Fahru udah pulang. Sekarang ibu mau istirahat lagi. Ibu lelah..."

Pukul 7 malam Fahru sampai di rumah. Ketiganya lalu makan malam bersama.

"Ayah kalian selingkuh." Kalimat ibu yang tiba-tiba diucapkan usai meletakkan sendok dan garpunya di atas piring. Ibu mengambil napkin lalu menepuk-nepuk bibir hingga tak ada sisa makanan menempel.

Tak lama kemudian mengalirlah cerita ibu. Tujuan ibu pergi dengan ayah sesungguhnya karena ingin tahu kebenaran rumor yang selama ini simpang siur ibu dengar di kantor ayah. Bahwa ayah bolak-balik ke Belitung katanya untuk bertemu dengan wanita satu kantornya yang sedang bertugas di sana. Awalnya ibu diminta untuk tidak ikut dengan ayah karena di sana ayah akan sibuk sekali dan ibu tidak akan betah lama-lama di sana.

"Ibu alasan saja kalau ibu nggak ingin mengganggu kalian yang baru menikah di sini. Dan sebetulnya setelah satu minggu di tempat ayah, ibu pura-pura pulang ke Jakarta. Ayah antar ibu ke bandara. Seteleh ayah pergi, ibu pergi ke rumah sewaan yang letaknya tidak jauh dari rumah sewaan ayah." Mata ibu mulai berkaca-kaca. Ibu tidak menyangka bisa melakukan hal seperti itu. Ibu melanjutkan lagi ceritanya.

Bermodalkan naluri dan kamera digital di tangan, ibu melangkah menuju perkebunan jeruk kunci. Tempat dimana ayah dan wanita itu akan bertemu. Kebetulan ibu secara tak sengaja menemukan jadwal kerja ayah di post-it yang ayah tempelkan di atas meja kerjanya. Semua post-it yang ditempel di sana lalu ibu foto. Ibu pergi dari satu tempat ke tempat lain sesuai waktu yang tertulis di post-it. Dan betapa terkejutnya ibu. Ternyata wanita itu pergi ke semua tempat sebagai bayangan ayah. Ia selalu menempel pada ayah. Ibu langsung mengambil gambar. Tangan ibu gemetar saat melakukannya. Saat ayah harus bertemu dengan orang lain, wanita itu langsung memisahkan diri. Saat itulah ibu berusaha mendekat untuk melihat wajahnya dengan jelas. Karena wanita itu selalu menggunakan topi lebar yang menutupi dahinya hingga ke alis. Pakaian tertutup yang sangat ketat, sepatu boots, kaca mata hitam lebar, dan syal yang menutupi leher hingga dagunya. Sementara, rambutnya selalu dimasukkan ke dalam kerah baju.

"Ibu terus mengikuti mereka hingga berminggu-minggu. Ayah juga selalu telepon ke ibu untuk tahu kabar ibu di Jakarta. Ibu terpaksa berbohong sama ayah. Ibu selalu bilang ibu lagi sibuk-lah, lagi shopping-lah, atau lagi istirahat. Maaf ya ibu juga terpaksa membohongi kalian saat pembukaan kafe. Ibu bilang kalau ayah dan ibu masih sibuk di Belitung. Justru hari itu momen krusialnya. Ibu berhasil mendapatkan gambar wajah wanita itu dengan jelas. Dan kaki ibu terpaku di lantai. Ibu harusnya bisa datang melabrak wanita yang sedang bermesraan dengan ayah di dalam rumah ayah. Tapi...ibu malah berbalik badan dan pulang dalam perasaan kacau. Sampai di rumah ibu langsung packing barang. Rasanya tulang-tulang ibu linu. Mereka seperti bertabrakan satu sama lain. Ibu hancur. Hingga akhirnya dengan segenap tenaga, ibu sampai di bandara Jakarta. Ibu foto selfie di sana. Ibu tag ke ayah. Biar ayah tahu ibu baru pulang hari ini." Ibu menelan ludah. Balqis mengusap-usap lengan ibu. Air mata ibu terus mengalir. Ibu menangis sebentar sebelum akhirnya ibu bangkit dari kursinya untuk mengambil kamera di kamar.

Cinnamon Tea DelightWhere stories live. Discover now