Pilihan Ayah 2

87 1 0
                                    

Scott. Scott. Scott. Nama itu beterbangan di dalam mobil yang tengah melaju kencang. Terlihat dan terdengar jelas kalau ayah sangat senang dengan anak temannya itu. Seseorang yang akan ayah dan Balqis temui beberapa menit ke depan. Ternyata ide ngopi-ngopi yang iseng dilontarkan oleh Pak Aldo itu disambut oleh ayah.

Menurut versi ayah, Scott adalah pengusaha muda di dunia digital yang sukses hanya dalam waktu dua tahun saja. Ia berhasil membawa karya digital e-book menjadi karya yang diapresiasi oleh netizen luas. Biasanya e-book hanya sebagai cheerleaders di dunia maya. Karena e-book kerap mudah diunduh netizen sehingga ia tak lagi bernilai sebagai karya. Namun, dari yang ayah ceritakan, Balqis menangkap bahwa Scott membawa e-book lebih eksklusif. Dan ia juga berhasil mendobrak pasar internasional. Balqis sebetulnya tak terlalu tertarik dengan pertemuan ini. Semua demi menjawab rasa penasarannya akan sosok Scott. Sekeren apa sih dia sampai membuat ayah begitu bersemangat.

Kedai kopi di City Walk, Sudirman ini menawarkan nuansa modern dengan dominasi warna putih. Sejenak, Balqis merasa seperti sedang memasuki stasiun metro di Amerika. Seperti di film-film Hollywood yang ditontonnya. Baru kali ini ia benar-benar datang ke kedai kopi untuk benar-benar menikmati kopi. Karena biasanya ia tak datang ke kedai seperti ini. Justru ia datang ke tempat makan berkonsep kafe yang lengkap dengan perpustakaan dan internet. Tempat dimana ia duduk agak lama untuk membaca buku sambil makan. Dan Balqis tak pernah memesan kopi jika makan di luar. Hanya teh kamomil atau jus buah. Minuman yang membangkitkan semangatnya lagi.

"Katanya kamu jago bikin kopi ya?" tanya Scott di sepuluh menit pertama mereka bertemu. Lima menit sebelumnya, ayah meninggalkan Balqis dan Scott berdua saja. Ayah dan Pak Aldo ada pertemuan dengan kru dari Sisilia Water di restoran Cina dalam gedung yang sama.

"Umm...bukan jago. Tepatnya sih bi-sa bikin kopi." Jawab Balqis sesuai dengan yang terlintas di pikirannya. Scott ini kalau diperhatikan hanya mata dan tingginya saja yang persis seperti ayahnya. Wajah bule dan kulit putih pualamnya pasti menurun dari sang ibu. Karena Pak Aldo memiliki wajah pribumi dengan mata sendu dan kulitnya sawo matang.

"Ah, kamu terlalu merendah pasti...ayahmu sangat antusias menceritakan how great you're makin' coffee everyday. It takes me in. Aku jadi pengin minta dibuatkan kopi kalau someday main ke rumah kamu?" ujar Scott seraya mengangkat cangkir espresso-nya.

"Oh, boleh. Tapi aku rasa ayah terlalu berlebihan." Balqis melirik egg benedict yang dipesannya. Ia mulai makan. Suasana kedai kopi sangat ramai di waktu brunch seperti sekarang. Balqis dan Scott bicara tentang buku. Scott yang keturunan Amerika-Inggris-Jawa ini membukanya dengan kisah novel misteri Cuckoo's Calling yang ditulis oleh pria bernama Robert Galbraith.

"Di twitter sempat heboh kemarin ini. Karena JK Rowling meng-upload surat penolakan naskah dari beberapa penerbit kepada Robert Galbraith. Aku ngikutin banget timeline-nya. Dan kalau aku lihat, penerbit itu memang enggan menerbitkan naskah tersebut karena penulisnya yang belum punya nama. Bukan soal isi. Dan akhirnya penerbit Sphere Books bisa menerbitkan naskah Cuckoo's Calling meskipun tidak tahu siapa nama asli penulisnya. Dan novelnya terjual 1.500 eksemplar dan 7.000 edisi e-book, audio, dan perpustakaan di bulan April 2013. Habis itu JK Rowling baru membuka jati diri Robert yang sebenarnya sehingga di bulan Juli penjualan meningkat dan langsung menempati urutan pertama di Amazon. Wow, it's so awesome dan aku merasa bangga jadi pembacanya sebelum tahu identitasnya." Scott bercerita penuh semangat. Balqis memperhatikan sambil menikmati cappucino-nya. Scott orang yang menarik. Bisa membuat Balqis santai mendengarkan ceritanya. Meski terkesan mendominasi. Setidaknya Balqis tak perlu menimpali dengan cerita yang masih berkaitan. Malas juga rasanya.

Setengah jam berlalu. Setelah kisah JK Rowling, Kinfolk, usaha digitalnya dan beberapa pertanyaan yang dijawab singkat oleh Balqis, kini Scott tertarik pada hal lain.

Cinnamon Tea DelightWhere stories live. Discover now