seventh

20 2 0
                                    

Tak terasa jam sudah menunjukan pukul 9.Akupun segera bergegas mandi karena setengah jam lagi Reno akan menjemputku.Setelah mandi,akupun segera memilih pakaian yang hendak ku kenakan.Setelah menentukan pakaian yang hendak dipakai,akupun segera mengabari mamaku bahwa aku akan pergi rapat OSIS.Tak lama kemudian,klakson motor Reno pun berbunyi."Ayo cepat,Sher!" seru Reno dari luar."I..iya sebentar Ren!" ucapku sambil memasukkan ponsel dan barang barang lain yang diperlukan untuk rapat kedalam tasku dan mengunci pintu rumahku. Akhirnya,setelah semuanya siap,akupun segera menghampiri Reno."Udah?" tanya Reno memastikan."Udah! ayo kita pergi sekarang!" jawabku."Yaudah,pegangan yang erat ke tas gue,ya! gue mau ngebut,nih!" ucap Reno santai." Eh,jangan ngebut ngebut dong,Ren.Bahaya!" seruku sewot."Hahahaha gue cuman bercanda kali,Sher! mana mungkin gue ngebut ngebut kalau ngebonceng orang,apalagi kalau gue ngebonceng cewek!" ucap Reno santai sambil tetap fokus mengemudi walaupun tawa nya terdengar."Ish! awas aja ya lo,Ren!" gerutuku sambil mencubit pelan pundak Reno."Aw,sakit tau! cantik cantik kok kasar hahaha!" ucap Reno."Habis kesel,sih!" jawabku sambil memasang raut wajah kesal.Sesudah itu,tak ada pembicaraan lagi diantara mereka.Namun,keheningan tersebut tak bertahan lama setelah Reno membuka topik pembicaraan lagi."Eh,lo betah gak di OSIS?" tanyanya."Be..betah,sih! lo sendiri?" jawabku singkat." Gue sih betah banget,soalnya ada elo! hehe" jawab Reno sambil cengengesan."Soalnya ada elo".Kata kata tersebut sukses membuatku terdiam untuk beberapa lama.Kata kata tersebut ternyata memiliki efek yang cukup dahsyat karena sukses membuatku memikirkannya seharian penuh.Tak lama kemudian,kita pun sampai di tempat yang dituju,Roothem cafe.Ternyata,disana sudah ada beberapa anggota OSIS yang menempati ruangan khusus rapat yang memang disediakan di cafe ini."Halo,guys! kita tinggal nunggu berapa orang lagi?" tanya Reno."Tinggal nunggu Dwi,Tyas,Fikri,Karin,sama Orlenn!" jawab Yuni,bendahara OSIS."Oke! gue kira rapatnya bisa kita mulai sekarang" ucap Reno sambil menempati posisinya."Iya,Ren mending kita mulai rapatnya sekarang aja.Soalnya gue mau kerja kelompok!" ucap Dinda,salah satu anggota OSIS. "Yaudah,kita mulai aja,ya rapatnya" jawab Reno.Akhirnya,rapat pun berlangsung hingga pukul 12."Saya kira cukup untuk rapat kali ini.Lebih kurangnya mohon di maafkan.Kalau ada yang kurang jelas,bisa pc pc gue,ya.Sekarang kalian boleh melakukan kegiatan kalian masing masing.Yang gak ada kegiatan,kalian boleh disini dulu sama kita kita,kita makan siang bareng sambil ngobrol ngobrol" ucap Reno sambil memain mainkan rambutnya."Ren,sorry banget ya tadi gue ngaret soalnya gue nungguin Karin sama Orlenn lama banget.Udah gitu jalanan nya juga macet parah" ucap Tyas sambil menatap Reno dengan tatapan penuh penyesalan."Yaudah gapapa,yang penting kalian udah ada usaha buat datang kesini" ucap Reno sambil tersenyum. "Makasih ya,Ren" ucap Tyas."Sama sama.Oiya Sher,ntar lo pulangnya sama gue lagi aja,ya!" ucap Reno."I..iya Ren" jawabku dengan malu malu."Karena kalian hari ini udah berusaha buat dateng sekarang,gue traktir makan siang,deh! Kalian bebas pilih menu apapun yang kalian suka asal budgetnya gak lebih dari 100 ribu!" Ucap Reno." Lo serius Ren mau neraktir kita kita? kesabet apa lo semalem Ren?" Ucap Adit."Biar gue tebak.Pasti lo kesabet cintanya Sherla,kan? udah lah,lo ngaku aja Ren kalau lo sebenarnya suka sama Sherla,kan?" ucap Daniel yang tiba tiba nimbrung dalam pembicaraan ini."Gue gatau,Niel.Entah kenapa setiap gue ketemu dia ada perasaan aneh dalam diri gue" jawab Reno santai sambil menyeruput ice coffee machiato yang ia pesan tadi."Ciah,yang lagi jatuh cinta mah beda!" ucap Adit . Aku tidak terlalu mendengar percakapan antara mereka karena tadi aku sedang memilih milih makanan dan minuman untuk ku santap.Setelah aku memesan makanan dan minuman yang ku inginkan,akupun duduk di bangku kosong disamping Tyas."Eh Sher,emang lo lagi deket sama Reno,ya?" tanya Tyas sambil melahap chicken cordon bleu miliknya."Ya begitu lah,Yas.Gue juga gak tau soalnya dia tiba tiba nawarin pulang bareng gitu" jawabku enteng."Emang lo sebenernya udah punya pacar atau belum?"tanya Karin tiba tiba."Sebenernya gue udah punya pacar,sih.Tapi udah dua bulan ini dia ngilang entah kemana" jawabku sambil menyeruput es lemon milikku."Kamu gak ada kecurigaan sama dia? udah dua bulan,loh Sher!" ucap Karin."Buat apa suudzon sama pacar sendiri,gak baik.Kalau gue curigaan sama dia,yang ada hubungan gue sama dia malah jadi berantakan!" ucapku santai.Sebenarnya,aku sedikit curiga padanya.Tetapi aku tidak ambil pusing soal ini karena sejujurnya aku sudah bosan dengan dia.Dia itu terlalu posesif.Aku tidak nyaman berhubungan dengan cowok yang terlalu posesif.

tr[i]angle : first loveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang